Chanbaek

6.8K 599 92
                                    

Seorang pria bertubuh mungil menghapus peluhnya, ini adalah tugas terakhir sebelum dirinya meninggalkan cafe tempat ia bekerja.

Hari ini merupakan hari yang melelahkan mengingat dirinya harus kembali terbangun di pagi hari demi menyiapkan perlengkapan sekolah untuk anak sulungnya sedangkan keadaan si bungsu mulai berangsur membaik.

Setelah itu ia menitipkan si bungsu kepada suster yang berjaga sebelum meninggalkan rumah sakit untuk bekerja.

Mau bagaimanapun, ia harus membayar uang rawat Jesper kan?

Setelah dirasa sudah tidak ada lagi kerjaan, ia melirik jam yang sudah menunjukkan angka 17.00 dimana itu sudah menunjukkan jam pulangnya di hari Minggu. FYI, waktu kerjanya di hari weekend lebih panjang daripada weekdays. 

Dengan lemas ia memilih berjalan keruang staff guna mengganti pakaiannya menjadi lebih santai dan sejujurnya ia harus menahan kesedihan, kala mengingat pekerjaan yang sudah ia setujui kepada seseorang  akan ia anggap menjadi bosnya untuk beberapa waktu kedepan,

Atau mungkin selamanya?

bagaimana tidak? 

Ketika dirinya berusaha melarikan diri dan melupakan segala hal tentang lelaki yang pernah mengisi harinya,

Namun kenyataannya kini ialah menjadi sosok yang mengejar lelaki itu untuk memohon pertolongan. bodoh.

Akhirnya ia harus menyetujui keyika dirinya diharuskan untuk menjadi budak lelaki itu demi menyelamatkan Jesper yang hampir sekarat kemaren.
 

"Hahhh"

Hembusan nafas berat ia keluarkan, berharap beban yang ia tanggung ikut meluruh seiring keluarnya hembusan itu. sayangnya itu hanya harapan.

Sosok lelaki yang berdiri disamping Baekhyun melirik dirinya lalu tersenyum 

"Kau kenapa Byun? bukankah kau harusnya senang karna shiftmu sudah selesai?" tanyanya dibalas anggukan Baekhyun kecil,

Ya dia senang tugasnya yang disini sudah selesai tetapi bagaimana tugas yang lainnya?

Seperti melayani devil park misalnya. 

"Hanya lelah hyung, tubuhku sepertinya kaget dengan perubahan suasana secepat ini" lirihnya, kemudian ia mengambil tas sebelum menutup pintu loker dan menampilkan senyuman hingga matanya membentuk bulan sabit. 

"Kau kuat byun, demi anak mu yang tampan itu"

"Hahaha iya, demi anak-anakku hyung" 

Baekhyun memilih melangkahkan kakinya keluar dari cafe setelah berpamitan dengan kyungsoo,

Matanya memandang ke awan sedang kakinya menyusuri jalanan.

Rasanya semua begitu cepat berlalu anak-anaknya kini sudah besar, ia sudah bisa mandiri, bahkan yang paling menakjubkan ketika dirinya bisa merawat anak-anak dengan tubuh mungilnya yang ringkih. 








TINNN...








TIN.....












TIN....










TIN....

Baekhyun berhenti seraya melirik ke sumber suara yang sangat mengganggunya, hingga matanya membola ketika mendapati sosok yang ingin ia hindari-temui- kini sudah berada persis didekatnya, hanya berbeda tempat yang dimana lelaki tinggi itu didalam mobil sedangkan dirinya diluar.

Senyuman yang ia tampilkan sedari tadi kini luntur, seolah terganti dengan tatapan tak menyangka.

Sampai saat gerakan tangan Chanyeol membuat ia memilih untuk duduk dikursi depan persis disamping lelaki itu. 

Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang