awal kebangkrutan

2.8K 273 110
                                    

Nuansa siang itu lumayan cerah untuk daerah pinggiran kota yang sengaja Kris kunjungi dalam rangka survey lapangan untuk progres proyeknya. Sebenarnya masalah sepele seperti ini tidak terlalu penting untuk Kris hadiri, mengingat banyaknya tumpukan dokumen yang perlu ia re-check sebelum menandatanginya. Namun, entah kenapa hari itu dirinya malah memilih untuk ikut survey bersama para anggota yang bertugas, seolah menandakan dirinya butuh refreshing sejenak.

Lelaki blasteran China – Amerika itu memilih meneduh di sebuah kafe kecil tidak jauh dari tempat proyek, memesan sebuah americano untuk peneman di kala kesendiriannya. Entah kenapa tiba-tiba ia merindukan pria kecil yang selalu bisa mengusak perasaannya, Baekhyun, bahkan hingga sekarang walau mereka tidak bersama dalam satu ruang.

Langkah tergesa-gesa terdengar menapak semakin dekat menuju Kris, seolah tidak ingin merasa terusik, dirinya menyibukkan diri dengan membuka sosial media dan mengupdate beberapa postingan sebelum tangannya terhenti mendengar satu nama.

"Lapor tuan muda Baekhyun sedang di masa kritisnya, tuan."

Kris mematung mendengarnya, sedang dua pria memakai jas hitam itu banyak berdoa takut-takut ucapannya membuat bosnya marah. Terlihat bagaimana susah dan beratnya Kris menelan minuman yang sedang ia teguk, seraya menyimak dan memikirkan apa maksud perkataan anak buahnya ini.

"Maksudmu?" tanyanya ulang, sekedar memastikan bahwa dirinya tidak salah dengar.

"Tuan muda Baekhyun, mengalami kondisi mental kritis karena anaknya, tuan kecil Jackson diambil oleh sosok lelaki dengan sebutan Devil Park di negara itu, tuan." Ujarnya jelas, memberikan informasi yang tidak serta merta membuat emosi mereda ataupun menyulut. Kris masih terlihat mampu menahan emosinya.

"Bagaimana bisa?"

"Tuan kecil sendiri yang mendatangi Devil Park dan meminta dirinya tinggal bersama, namun dari kenyataannya lelaki itulah yang datang ke apartement tuan muda dan membawa tuan kecil dari sana."

Rematan pada ponselnya semakin menguat, kedua anak buahnya semakin merasakan situasi tidak aman melihat gelagat sang bos dan lagi-lagi berusaha berdoa agar dirinya selamat.

"Park, akan ku hancurkan perusahaanmu sampai ke titik terendah." Gumamnya.

Dengan cepat, jemarinya memegang ponsel dan menekan beberapa tuts kata sehingga memberikan hasil pencarian yang ia tuju, tidak menunggu lama, dirinya langsung menelpon seorang di seberang sana dengan suara yang lebih di tekan dalam.

"Blok semua pasokan senjata untuk Park Corporation, dan putuskan semua hubungan kerja bersama mereka. S.e.k.a.r.a.n.g - j.u.g.a!"

Setelah selesai pada yang satu, jemari lelaki itu bergerak cepat menghubungkan dengan panggilan lain, yang dimana merupakan sebuah kaki tangannya khusus perusahaan.

"Putuskan semua pasokan barang kepada Park Corporation, sampaikan pada seluruh cabang bahwasannya perusahaan kita tidak menerima pesanan dari mereka. Kalau sampai ada yang mencoba memberikannya, tidak segan-segan aku menghabisi kalian."

Tidak sampai disitu, karena ia tidak akan membiarkan--

"Dan satu lagi jangan lupa, tarik saham kita yang ada di mereka, sebisa mungkin tekan mereka hingga ke bawah."

-- Perusahaan itu bernapas walau sebentar saja.

Setelah meluncukan arahan aksi tersebut, Kris mencoba menghubungi pria kecil yang selalu mengambil alih pikiran dan perasaannya itu, Baekhyun, sekedar untuk memastikan bahwa dia masih bernapas.

Panggilannya belum terhubung hingga beberapa waktu, sampai tampilan layar berubah menjadi raut wajah dan mata bulan sabit yang pria mungil itu berikan, membuat hati Kris berdesir hangat serta kekhawatiran yang menumpuk mendadak sirna semua.

Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang