Tiga bulan yang lalu....
"Aduh, kita telat, nih," Saras ngedumel karena terjebak macet.
"Santai aja, sih, Ma. Calon besan yang Mama bilang nggak akan protes kalau kita telat. Iya, kan?" sahut Miawly.
Miawly sedang dalam perjalanan menuju restoran bersama orang tua, kakak, dan keponakannya. Kakaknya yang mengemudikan mobil, sedangkan ayahnya memangku sang cucu.
"Lagian kenapa jalannya mepet-mepet, sih, Ma? Udah tau jalanan di Jakarta nggak bisa diprediksi," kata Kenzo, kakaknya Miawly.
"Ya, Mama pikir cuma dua puluh menit dari rumah. Mana tau bisa sampai 45 menit begini. Ada apa, sih, di jalanan sampai macet nggak karuan?" Saras melihat ke luar jendela, suasana jalanan sangat ramai dan padat.
"Nggak tau. Ini hari Sabtu, jam-jamnya jomlo dan orang pacaran keluar rumah," ucap Kenzo.
"Iya, sih. Apa nggak ada alternatif jalan lain, Ken?" tanya Saras.
"Ada, Ma. Tapi opsi untuk putar balik aja susah di tengah kemacetan kayak gini. Paling nunggu sepuluh menit untuk putar balik dan jalan alternatif itu lumayan sepi," jawab Kenzo.
"Ya udah. Nanti lewat jalan alternatif aja. Mama nggak sanggup kalau kita stuck di sini. Bisa-bisa batal, nih, nikahannya Miawly sama calon jodohnya karena kita terlambat," kata Mama.
"Oke, Ma." Kenzo mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya setuju.
"Omong-omong, kapan kamu mau nikah, Ken? Kyomi butuh ibu. Kamu, kan, sibuk terbang ke luar negeri terus," tanya Virza.
"Nanti, Pa," jawab Kenzo.
"Nanti? Kapan? Tunggu sampai Kyomi gede? Kamu jarang di rumah, kasihan Kyomi main sama kakek dan neneknya terus," kata Virza.
Miawly tidak mengerti entah kenapa kakaknya mengadopsi anak. Padahal kakaknya sering dinas terbang ke luar negeri dikarenakan profesinya sebagai pilot.
"Kejan udah dapat jodoh belum, tuh? Kalian berdua betah banget ngejomlo," sambung Saras.
"Kejan juga belum nyari jodoh." Kenzo memberi tahu dengan santai.
"Jodohin sama temannya Chanel aja, tuh, Ma. Temannya Chanel yang sesama personel girlband, tapi bukan personel Pulchra. Yang personel Puretty soalnya Kak Kenzo fans beratnya Pocha Winata," usul Miawly.
"Pocha, tuh, yang mana?" tanya Saras. Dia kurang hafal personel girlband atau boyband di Indonesia. Saras hanya tahu artis-artis yang seumuran dengannya.
"Sebentar...." Miawly mengambil ponsel dari dalam tasnya, membuka aplikasi Instagram dan menunjukkan akun personel yang dia sebutkan, lalu terakhir memberi tahu ibunya. "Ini yang namanya Pocha, Ma. Ayahnya, tuh, pemilik maskapai Samudera Air, Ma."
"Cantik, ya. Mama sama Papa nggak kenal. Kalau dijodohin emangnya kamu mau, Ken?" tanya Saras.
"Mau aja kalau orangnya Pocha. Iya, kan, Kak?" jawab Miawly lebih dulu mewakili kakaknya.
"Iya," hanya itu yang menjadi jawaban Kenzo.
"Tuh, kan! I told you, Mom. Kak Kenzo fans beratnya Pocha. Dia nggak mungkin nolak." Miawly tertawa puas karena bisa menyuarakan yang kakaknya inginkan.
"Coba kamu tanya Chanel dulu, Mi. Dia masih jomlo atau udah mau nikah. Urusan lainnya nanti Papa bisa pikirkan," ucap Virza.
"Oke, Pa." Miawly mengacungkan ibu jarinya. "Cie ... bentar lagi menyusul Jevan, nih. Jangan jomlo mulu, Kak."
"Setelah Mama pikir, keluarga kita yang nikah muda cuma Jevan aja. Sisanya tua-tua. Jevon sama Jevin aja belum nikah. Milano juga belum," Saras menyuarakan pemikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Prince!
RomanceMiawly yang lelah karena terus terjebak dalam hubungan yang tidak pasti, akhirnya setuju ketika akan dijodohkan pada Pangeran, laki-laki super kaku dan irit bicara, yang berseberangan dengan dirinya. *** Miawly Ann Adibroto, setuju dijodohkan de...
Wattpad Original
Ada 9 bab gratis lagi