Hari ini adalah hari yang paling Miawly benci. Alasannya simpel; dia tidak suka ikut acara liburan bersama keluarga Adibroto. Sumpah ... dia ingin mengamuk. Sialnya, kalau dia menolak bisa diceramahi tujuh hari tujuh malam dan diguyur kembang tujuh rupa. Mau tidak mau akhirnya dia ikut mengajak suaminya juga. Sepupunya yang lain turut mengajak pasangan meski ada yang belum sampai tahap menikah. Katanya ini bisa menjadi momen untuk mengenalkan kepada semua keluarga calon istri atau suami yang akan bergabung dengan keluarga Adibroto.
Mereka pergi berlibur ke pulau Bali. Ada villa milik keluarga Adibroto yang selalu siap menjadi tempat menginap. Rumahnya memiliki sepuluh kamar sehingga dapat menampung banyak orang.
Saat ini Miawly duduk bersebelahan dengan sepupunya, Chanel. Sementara yang lain sedang berenang dan tertawa riang atau mengobrol.
"Sumpah, ya, gue sebel sama acara kampret kayak gini," bisik Miawly pada Chanel.
"Lo sebel tapi Pangeran suka," balas Chanel.
"Ya, sama aja dong kayak Jonathan. Udah mantan ngapain diajak? Masih cinta, ya?" goda Miawly.
"Ya, masa gue ajak sembarang laki? Lebih baik gue ajak Jo yang udah kenal keluarga kita dengan baik."
"Bener juga. Cuma tinggal lo, nih, yang belum nikah. Buruan nikah dong terus kasih gue bayi yang lucu," kata Miawly.
Chanel geleng-geleng kepala. "Kenapa nggak lo duluan aja? Lo udah punya suami, ya, bikinlah. Masa nyuruh orang."
"Bikin sama Pangeran?"
Chanel memutar bola matanya. "Menurut lo? Masa sama sepupunya Pangeran."
"Sepupunya yang pernah lo pacarin itu? Gila, ya, sepupu gue murahan banget sampai pacaran sama banyak laki-laki. Udah kayak piala bergilir aja."
"Sialan lo!"
Miawly tertawa. Lalu tiba-tiba ucapan Chanel terngiang di kepalanya. Bikin anak sama Pangeran? Ya, ampun, dikira kue kali, ya, bikin segala. Namun, selama mereka menikah tidak pernah satu kamar. Kalau orang tuanya dan orang tua Pangeran tahu bisa diceramahi seminggu penuh. Akan tetapi, mulai hari ini setelah tiba di Bali mereka akan satu kamar. Iya, bukan tidur terpisah lagi.
Secara tidak sadar dia memandangi Pangeran yang sedang berbincang dengan Jonathan. Entah kenapa perasaannya mudah teraduk seperti semen. Sialnya, Pangeran melihat tepat ke arahnya sehingga dia buru-buru mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Ih, si Bego! Buat apa, sih, nengok-nengok ke sini!" Miawly bermonolog sendiri.
Chanel langsung meneleng ke samping. "Siapa yang bego?"
"Bukan siapa-siapa," jawab Miawly sambil menggeleng. "Btw, minggu depan temenin gue nonton konser Overtime, dong. Ajak Jonathan sekalian. Mau, ya? Gue nggak mau cuma nonton berduaan sama Pangeran busuk."
"Mau nontonin mantan lo?"
"Ya, nggaklah. Sebelum gue pacarin si Kutu itu, gue udah suka sama band-nya. Ini gara-gara lo juga, sih, kenalin gue sama dia," jawab Miawly. Nada bicaranya terdengar sebal.
"Kenapa nyalahin gue? Selera lo, kan, tipe-tipe anak band sama boyband gitu. Buktinya pernah pacaran juga sama Ron," ledek Chanel.
Miawly membekap mulut Chanel. Untuk mantan yang satu itu tidak ada yang tahu kecuali Chanel. Pasalnya waktu dia pacaran sama personel Five Prince, popularitas boyband sedang memuncak. Akibat hal itu pula hubungan mereka kandas karena Ron sibuk.
"Ternyata bukan gue pemegang rekor mantan terbanyak tapi lo." Chanel kembali meledek. "Bahas soal mantan, Pangeran tau nggak lo pacaran sama Ron? Mustahil kayaknya dia nggak tau lo gebet personel Five Prince itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Prince!
RomanceMiawly yang lelah karena terus terjebak dalam hubungan yang tidak pasti, akhirnya setuju ketika akan dijodohkan pada Pangeran, laki-laki super kaku dan irit bicara, yang berseberangan dengan dirinya. *** Miawly Ann Adibroto, setuju dijodohkan de...
Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi