Annyeong 🤗 semoga tetap sehat ya..
Selamat membaca.###
"Eh, lihat deh dia anak baru nggak sih?"
"Anjir cantik banget. Putih lagi."
"Wah, bodynya boleh juga nih."
Mendadak SMA Athela dihebohkan dengan kedatangan siswi perempuan dari Jawa barat yang pindah ke Jakarta karena pekerjaan orang tua yang harus pindah dinas. Baru memasuki lapangan utama, dia sudah menjadi sorotan dan mendapat pujian. Bahkan mungkin dia juga sudah menjadi idola laki-laki karena bodynya.
Dia memasuki kelas IPA 3, kelas Relva tepatnya. Kebanyakan dari mereka, khususnya perempuan membencinya, karena takut jika Relva akan jatuh ditangannya. Sebaliknya dengan siswa laki-laki yang begitu semangat mendapat murid baru yang cantik dan wow.. terkecuali Relva yang mendesah sebal karena kelasnya pasti semakin ramai.
Bu Sita masuk ketika kelas sedang ribut-ributnya, ketika Bu Sita datang bersama seorang perempuan, seketika itu kelas hening.
"Ibu minta perhatian kalian sebentar saja, kalian ada teman baru dari Jawa barat. Silahkan perkenalkan diri."
Dia tersenyum agak malu ketika pertama kali, beberapa anak lelaki terpesona akan senyum manisnya.
"Halo, perkenalkan saya Sheila Caroline dari Jawa Barat, biasa dipanggil Sheila atau she""Kalian ada pertanyaan?" Tanya Bu Sita.
"Bu.. dia mau duduk dimana? Dipojok sana? Kasian Bu." Kaya salah satu teman kelas Relva yang sekaligus ketua kelas.
"Iya juga sih.. dimana ya." Kata Bu Sita bingung.
Dengan amat teramat polosnya dia menunjuk salah satu bangku kosong disebelah Relva.
"Itu kosong kan?" Tanya Sheila sambil menunjuk bangku sebelah Relva.
Seperti kepergok maling, Relva terkejut bukan main. Ketika sedang asiknya mengerjakan soal, namanya disebut dan seluruh pasang mata melihatnya dia melirik bangku disebelahnya lalu menatap Sheila penuh kebencian.
"Bangku ini ada orang. Dia lagi sakit dan gue sebagai sahabat yang baik nggak akan kasih bangku ini ke siapapun." Kata Relva tegas.
"Tapi Rel-"
"Saya bilang nggak ya nggak." Potong cepat Relva.
Bu sita mengambil tindakan cepat sebelum Relva membantah lagi. Bu Sita berjalan ke arah Relva.
"Kalau kamu nggak kasih duduk dia disini, lebih baik kamu keluar sekarang!!" Kata Bu Sita dengan amat tegas.
Relva menggerutu, dia melihat Sheila yang seperti menahan tawanya. Tapi Relva tidak menyerah. Dia tidak akan bisa membiarkan bangku sahabatnya ini diambil paksa.
"Lagian Bu, apa bedanya disini sama dipojokan sana. Sama-sama bangku dan sama-sama meja. "
"Dia perempuan Relva! "
"Terus kalau perempuan kenapa? Nggak boleh?" Kata Relva semakin membandel.
"Dia mana berani duduk disana sendiri. Lagian kalau duduk didepan gini, dia bisa lebih mengenal teman-teman barunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
K-popers vs handsome boy(Slow Update)
Teen FictionDenada Arabell Chalondra, si gadis penggila K-POP. Kehidupannya yang selalu berhalu bertemu cogan ala boyband Korea ternyata terwujud di dunia nyata. Relvaeno Abelard namanya. Cowok yang selalu suka pamer karena ketampanannya. Hingga takdir akhirny...