8 - sebuah panggilan pertama

1 1 0
                                    


####


Ah?!"

***

Kejadian tadi sungguh membawa Nada serasa terbang, karena Relva meminta nomer telepon terlebih dahulu. Nada tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang ceria setelah hal itu terjadi.

Saat Nada melewati koridor menuju kelasnya, dia menabrak seseorang. Kali ini memang kesalahan Nada.

Nada melihat seseorang yang ditabraknya ternyata orang yang sama yang dia sedang pikirkan sekarang "Eh sorry nggak sengaj–a." Kata Nada. Dan seketika itu senyum nya menghilang ketika melihat Relva di hadapannya.

"Kenapa Lo senyum senyum gitu?"

"Gue nggak senyum"

"Itu tadi, gue lihat kok."

"Ciee..yang perhatian gue" kata Nada polos sambil menunjuk ke arah Relva dengan candaannya.

Relva seketika menjadi salting tapi dia berusaha untuk menutupinya." Nggak! Paan sih." Kata Relva dingin.

Nada menonojok perut Relva dengan sikunya, " ah Lo, dingin banget jadi cowok. Nggak cocok tahu!!"

Relva berusaha tetap tenang, walau awalnya dia memenagi perutnya yang sakit sedikit.

"Lo dilihatin tuh" Kata Relva sambil menunjuk menggunakan matanya.

Nada menoleh ke arah yang Relva bilang, kemudian wajah Nada yang awalnya biasa, kini menampakan wajah terkejut.

"Mampus kan Lo. Sapa suruh sok becanda ama gue. Dilihatin kan Lo. Nah lho digosipin kan Lo. Malu kan" Kata Relva becanda.

Nada langsung membalik badannya dan berjalan seperti biasa seolah-olah tidak ada yang terjadi. Sementara orang yang melihat Nada tadi, terus saja membicarakannya.

Ketika Nada sudah hampir diujung kelasnya, dia berlari masuk ke kelas dengan terburu-buru. Beruntung guru bahasa Inggris belum datang ke kelasnya.

Nada langsung duduk di bangkunya, lalu meneguk air yang ada di botol minumnya. Difa yang melihat tingkah Nada yang tidak bisa mulai bertanya.

"Lo kenapa lama banget. Beruntung Yurita nunggu Lo. Sana kumpulin itu dulu."

Nada segera bangkit dari tempat duduknya, kemudian menyerahkannya tugasnya ke pada Yurita dan kembali ke bangkunya.

"Sumpah Fa, gue malu banget. Malu banget pake banget!!"

"Duh, Napa lagi ?"

"Gue nggak mau lagi ketemu Relva, selamanya."

"Huhu...gue malu." Kata Nada menutup wajahnya.

"Nggak ketemu dia selamanya? Cih.. entar Lo ketemu ama dia. Setiap hari Nad."

"Kenapa? Kenapa?" Tanya Difa mulai penasaran.

"Mentang-mentang gue udah kenal Relva, eh kok gue bisa-bisanya sok becanda sama dia. Pake tinju perutnya pake siku gue lagi. Terus dilihatin adek kelas lagi. Terus didepan gue, dia ngegibahin gue. Ampun... Kok gue bisa kek gitu Tuhan. Ada apa dengan Hamba mu ini." Kata Nada menjelaskannya dengan wajah penyesalan.

Difa yang mendengar itu langsung tertawa keras. " Hahahaha...habisnya Lo nggak mikir dulu kalau ngelakuin sesuatu. Gini kan jadinya."

***

Kelas Relva sedang ada free class karena guru olahraga mereka tidak ada. Tapi mereka tetap menggunakan pakaian olahraga. Tepat jam 9 pagi sampai jam 10 mereka akan olahraga. Biarpun tidak ada guru, mereka harus ke lapangan utama.

K-popers vs handsome boy(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang