09 - Dianter Relva

1 0 0
                                    


###

Annyeong... Lama gk up nih
Votmmen yorebun..

Tut..tut..Tut...

Entah kenapa Nada langsung mematikan ponselnya. Matanya terbuka lebar dan tangannya menutupi mulutnya yang terbuka lebar, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Relva.

Sementara Relva yang terkejut karena ponsel yang terputus secara tiba-tiba juga menyeritkan dahinya bingung.

"Itu anak kesurupan setan apaan?" Tanya Nada pada dirinya sendiri.

"Itu tadi suaranya kan? Iya itu suaranya gue nggak tuli kok." Katanya lagi pada dirinya sendiri.

"Bentar! Kata yang diakhir maksudnya apa coba?" Kata Nada sambil terus mengingat apa yang dikatakan Relva ditelepon.

"Oke anggap aja salah sambung! Semua beres" kata Nada lagi

Sesaatnya ponselnya berbunyi menandakan ada pesan WhatsApp yang masuk.

Nada segera membukanya dan melihat nomer yang tidak dikenal.

Save nomer gue

Nada sudah menebak jika pemilik nomer itu sudah pasti Relva. Awalnya Nada mengabaikannya dia hanya membacanya tapi tidak membalasnya. Kemudian pesan di nomer yang sama terus menarik Nada agar membalasnya.

Bilang iya kek

Bales kek

Kirimin stiker kek

Read aja!

Nada cukup kaget karena Relva benar-benar menginginkan balasan darinya.

"Tuh kan ni anak kesurupan setan, duh gue bales nggak kalau gue nggak bales dia bakal terus chat gue. Oke bales aja." Katanya sedikit agak ketakutan.

Satu huruf mungkin akan membuatnya terdiam

Nada tidak menuliskan beberapa hanya satu huruf. Nada cukup terkejut karena begitu dia mengirim satu huruf yaitu "Y" Relva langsung membacanya.

****

Hal yang paling ditunggu sebagain siswa adalah jam olahraga. Biarpun agak panas tetapi tetap semangat. Tapi berbeda dengan Nada dia tidak begitu semangat hari ini moodnya sedang tidak bagus.

Semua berdoa agak guru olahraga hari ini tidak mengajar agar sama dengan kelas lain yang olahraga kemarin. Tapi apa yang diharapkan sia-sia. Ternyata guru olahraga ada sejak pagi.

Beruntung kelas Nada mendapat jam olahraga dijam pertama, sehingga tidak panas. Mereka dikumpulkan dilapangan basket.

PRIITT....

Pak Edi meniup peluitnya meminta perhatian.

"Kalian sudah tertinggal sama kelas lain. Dan sekarang bapak akan ambil nilai sekalian! Lari 100M, lari estafet, dan basket."

Wajah yang semula bengong mendengarkan  kini memperhatikan wajah kesalnya.

"Yah pak... Banyak banget. Capek pak sapa suruh bapak nggak hadir..."

K-popers vs handsome boy(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang