6 - berdebar

1 1 0
                                    

Uwu.. kambek lagi.. jangan lupa votmmen !💕

Satu!

Dua!

Tiga!

Mereka masih saling menatap. Menahan kedipan mata. Sayangnya keduanya tidak bisa menahan terlalu lama ketika angin yang masuk lewat ventilasi membuyarkan segalanya.

Dip!

Mereka berkedip bersaman. Nada langsung berdiri kembali dan turun dari kursi seolah-olah tidak ada yang terjadi, padahal hatinya terus saja berdetak. Dia pergi dari hadapan Relva.

Saat sudah lima langkah menjauh dari perpus, Nada berhenti dan memegangi jantungnya yang berdekatan sangat cepat.

Nada bersandar pada tembok sambil memegangi jantungnya.

"Tolongin jantung gue mau copot." Sambil terus memegangi jantungnya.

Nada berusaha mengatur nafasnya, " uuh...ahh..uuuhhh. tarik hembuskan tarik hembuskan." Katanya pada diri sendiri.

Dia menjadi greget sendiri saat membayangkan hal yang bagusan terjadi, katanya sih lumayan pake ngelatih jantung supaya detaknya cepet nggak perlu Olga.

Adik kelas yang sedang lewat menatap Nada agak bingung, Nada yang merasa diperhatikan akhirnya pergi.

Saat dijalan menuju kelas, Bu Dewi jalan berlawanan dengannya. Mau tidak mau dia harus stop karena Bu Dewi yang memanggilnya.

"Nada atlasnya mana? Dari tadi ibu nunggu kamu."

"Aduh maaf Bu, kelupaan. Soalnya saya habis Kena serangan jantung berdebar."

"Serangan jantung berdebar? Emang ada ?"

"Ada Bu... Gini nih, kalau ibu lagi tatapan sama orang yang ibu cinta, pasti rasanya berdebar kan? Nah, itu serangan jantung berdebar namanya."

"Aduh... Sudahlah kembali ke perpus ambil atlas."

"Laksanakan Bu.."

Nada kembali ke perpus untuk mengambil Atlas. Dia berjalan segitu yakin kalau Relva pasti sudah kembali ke kelas karena  bel istirahat akan berbunyi. Dia berjalan seperti tidak terjadi apa-apa.

Ketika dia sudah sampai didepan pintu perpus Nada terkejut dan bersembunyi dipinggir tembok. Perkiraannya salah. Relva masih disana dengan tempat dan posisi yang sama.

Nada berpikir keras, dia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan siapa pun disana yang bisa dia suruh. Petugas perpus juga menghilang.

Nada masih berpikir, dia tidak mungkin lagi untuk menyuruh Relva mengambilnya. Beruntung nasib Nada diselamatkan oleh anak kelas 10 yang akan mengembalikan buku perpustakaan.

"Eee...Dek...mau kembaliin buku?" Tanya Nada mencegah Kedua siswi perempuan itu masuk.

"Iya kak, kenapa?"

"Itu anu..bisa minta tolong ambilin atlas nggak?"

"Atlas? Bisa kok, tapi dimanaan ?"

K-popers vs handsome boy(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang