Part 38

1.9K 178 39
                                    

Pria itu berteriak tak karuan didalam sebuah rumah yang telah kosong tak berpenghuni sama sekali,baik orang dan barang barang disana semua telah kosong hanya ada sudut sudut dengan tumpukan debu tipis. Terlihat senyap dan sunyi hanya terpenggal bayangan banyak kenangan disana, ia mencium gadisnya, ia memeluk gadisnya, berlarian mengelilingi seisi rumah,tertawa lepas bersama. Terlihat jelas dalam pelupuk mata yang penuh dengan cairan yang tak berhenti menetes membasahi wajah. Semua hanya sisa sisa,kini ia terasa semu ia terasa hilang, baginya nyawa tanpa raga tidak ada apa apanya.

Kemana gadisnya, kemana kekasihnya, kemana pujaan hati miliknya. Yang ia janjikan sebuah altar merah, cincin yang melekat dijari indah juga sebuah pelaminan idamannya. Kemana semua yang telah ia rencanakan?

Rasanya tidak pernah ia sesakit ini, dadanya begitu sesak sangat sesak ingin ia menumpahkan seluruh isinya namun seakan tertahan. Taehyung yang tampak begitu kejam juga dingin ternyata serapuh ini. Kemanapun ia cari gadis itu tetap hilang ditelan gelap seakan menuli untuk dipanggil, seakan buta untuk menoleh.

"Nayeon~aa,,,,hikss,,, kembalilah kumohon" Taehyung tidak bisa membendung tangisnya, ia tak peduli dianggap gila oleh orang disekitar namun inilah yang rasakan,ia benar benar kehilangan sangat kehilangan yang ia inginkan hanya Ini Nayeon gadisnya, miliknya dan hanya miliknya tidak seorangpun dapat menyentuh I'm Nayeon selain dia.

Ponsel disaku bergetar terdapat sebuah panggilan "maaf tuan kami tidak menemukan nyonya Im"  lalu ia melempar ponsel itu kesembarang arah setelah panggilan ia putus sepihak, ia tidak ingin mendengar siapapun sekarang. Yang ingin ia lihat hanya Im Nayeon seorang, kemana gadis itu? Ia lupa bahwa ia telah menerima ajakan menikah darinya, ia lupa? Jangan lupakan betapa bahagianya ia ketika malam itu Nayeon menerima lamarannya walau hanya sekedar ucapan singkat yang dianggap ocehan semata orang yang tengah mabuk,namun ketahuilah Taehyung sadar ketika itu ia juga sangat serius. Ia bahagia malam itu namun bodohnya mengapa ia harus jaga image karna telah dianggap meracau. Dia bodoh

Belum lagi bagaimana ia memperlakukan gadis itu semena menarik diranjang, mengajaknya tanpa kemauan sang gadis, lembut ketika ia telah dimanjakan. Teringat itu sungguh membuat hati Taehyung teriris, lalu perlakuan si gadis gila yang menyiksa Nayeon seenaknya. Taehyung tidak pernah tau sebegitu menyedihkannya Nayeon namun ia malah menolak membahas itu.

"Maafkan aku tapi kumohon kembalilah sayang,,,hiks kembalilah"

Taehyung menyerah, sungguh hanya gadis itu yang mampu merubahnya,percaya jika cinta benar benar ada jika tidak semua wanita itu sama. Gadis itu berbeda dan gadis itu Ini Nayeon,kekasihnya, istrinya juga malaikatnya. She's Angel she's miracle she's everything, is mine.

"Nayeon~aa,,,,hikss"

••••

"Benar ini tempatnya?" Jungyeon memutar kan tubuhnya kesana kemari memandangi tempat sekitar,asing. Jelas saja asing ini pertama kalinya ia ketempat seperti ini

"Iya, percaya pada ku. Aku sudah menyiapkan semuanya jadi kau hanya perlu trima bersih, Jungyeon-shi"

"Kenapa kau harus memilih Dortmund sih,kenapa tidak Berlin atau New York atau Paris saja kan lebih bagus Nay" protes Jungyeon, sebenarnya kota itu sangat bagus dan tampak seperti kota idaman namun kenapa tidak dengan ketiga kota tersebut yang lebih terkenal juga sangat indah

"Tentu saja karna kota ini bagus dan indah" itu alasan Nayeon untuk Jungyeon yang terlihat mencebik

"Hanya itu? "

"Hmm"

"CK, dasar"

Mereka melihat sekitar, kota tersebut benar bagus dengan pemandangan kota yang teramat ramah lingkungan dan sangat bersih tidak jauh beda dengan Seoul.

 𝐁𝐨𝐬𝐬 [ 𝐊𝐭𝐡 𝐱 𝐈𝐧𝐲 ]🔞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang