pemaksaan

17 5 0
                                    

"Clarisaaa." Panggil Ana

"Apa?"

"Tar temenin gue ke gramedia ya."

"Uang gue habis An,tar kalo gue pengen novel gimana?" Tanya Clarisa

"Hm,kebiasaan! Tar gue yang yang beliin,inget satu buku aja!"

"Siap bu bos." Tegas Clarisa dan hormat ke pada Ana.

***

"Daf tar temenin gue cari buku." Ucap Manuel

"Ngapain si,kurang kerjaan." Ucap Daffa malas

"Yaa beli buku lah masa beli sayur." Manuel mulai kesal.

"Hm."

"Hey."

"Siapa ya?" Tanya manuel, Daffa pun hanya menoleh ke sumber suara.

"Kenalin gue Aldo gue anak pindahan hobi gue berenang makanan kesukaan gua mie rebus gue jomblo dan lagi nyari pasangan kekasi pujaan,gue jelassin semua supaya lo gak susah' susah nanya." Ucap Aldo panjang lebar

"Oh." Ucap Daffa singkat

"Ebuset,curhat bang?" Tanya Manuel

"Heheh,engga kok neng,abang boleh gabung neng?"

"Heh! Gue cewe. Eh cowo maap typo."

"Jadi,gue boleh gabung gak?"

"Hm."
"Boleh."
Ucap samuel dan Daffa bersamaan.

Namanya Aldo wijaya anak dari seorang pengusaha kaya raya namun dia kurang pintar soal pelajaran dia juga sangat gampang di pengaruhi temannya seperti meminta uang ke pada orang tuanya hanya untuk meneraktir teman'nya dan membelikan barang' yang di inginkan temannya.

***

"An,gila ini bagus banget!" Clarisa menunjukkan buku tersebut.

"Bilang aja lo mau."

"Ih anak siapa si pinter buanget heheheheh."

Ana yang sedang memilih-milih buku pun tergeloncak kaget saat di sisi lain ia menemukan sosok lelaki yang sedang duduk sambil menikmati iringan lagu yang menyelimuti telinganya.

Ana pun segera menghampiri Clarisa dan membawa Clarisa menjauh dari area gramedia.
Karna Ana tau bahwa Clarisa bakalan rempong saat ia melihat si sosok Daffa itu ada di sini dia pasti sangat heboh layaknya orang yang menemukan harta karun.

"Ish apaan si An,sakit tau tanggan gue." Ana yang mendengar nya pun segera melepas tangan Clarisa.

"Sorry sorry kayanya kita harus balik,gue gak enak badan."

"Kalo badan lu enak juga udh gue makan,btw kenapa ngajak balik,tumben banget. Biasanya juga di sini berjam-jam hanya untuk membaca buku gratis." Ejek Clarisa

"Hm,yaudah sekarang makan dulu."

Clarisa hanya mengangguk.


***

"Gan gan gue laper sumpah gk boong dah,nie kalo gak percaya tanya sama cacing cacing yang ada di perut gue." Ucap Aldo

"Sabar napa et dah,ini juga lagi nunggu mba mbanya yang cuantik itu,eh maksud gue makanan nya hehehe." Ucap Manuel tak berdosa

Daffa hanya memperhatikan seorang gadis yang sedang melahap makanan yang tak jauh dari kursinya,ya siapa lagi kalau bukan Ana dan Clarisa.

"Cantik." Guman Daffa

***


"Cla gue ke kamar mandi sebentar."

"Hm." Calrisa hanya fokus kepada makanannya.

Ana bergegas pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka nya yang agak suram.

"Heh! Punya mata gak si lo!" Tegas Ana

"Sorry."

"Lo!"
"Lo!"
Ucapnya bersamaan.

"Ngapain lo di sini?" Tegas Ana

"Heh! Asal lo tau ini tempat bukan punya nenek moyang lo. Jadi gue berhak ke sini." Ucap Daffa

"Bidi imit."

"Bodo amat oon." Ucap Daffa

"Besok gue ajarin main gitar." Tegas Daffa membuat Ana tergeloncak kaget.

"Hah?"

"Yang gua omongin itu pernyataan bukan pertanyaan!" Tegas Daffa

"Tap..tapi." ucap Ana gugup

"Ga ada tapi tapian bsk gue ke rumah lo."
Daffa berjalan meninggal kan Ana.

AnFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang