AnFa

Ending-

Hari ini waktunya ujian seni di mulai, murid kelas XI Ipa 2 sudah siap, bahkan sebelum bel masuk murid murid sudah sibuk dengan persiapan ujian seni yang akan menampilkan band. Jika ada orang yang melihat keramaian di kelas ini mungkin mereka menganggap kelas XI Ipa 2 seperti pasar. Murid di kelas ini pun juga tidak ada yang minat pergi keluar kelas. Hanya saja Daffa yang belum masuk ke kelas sejak tadi. Ana, Clarisa, Gani dan Dino gelisah,sedari Ana sudah menelfon Daffa beberapa kali terapi hanya suara operator yang berbunyi.

"Ini orang kemana si!" Kesal Ana

Kringg

"Ya ampun sabar."

***

Daffa melirik jam dinding ketika matanya sudah membuka setengah. Daffa belum sadar bahwa sekarang sudah jam 06.55. Namun 3 detik berikutnya mata Daffa melebar dan langsung lompat dari tempat tidurnya. Mengingat bahwa hari ini ada ujian seni. Jika hari ini tidak ada ujian pasti Daffa akan melanjutkan tidurnya.

"Anjir." Ucap Daffa gelisah

Tidak lama lama, 2 menit selanjutnya Daffa keluar dari kamar mandi dan langsung memakai seragamnya dalam waktu 25 detik. Kemudia setelah memakai kaos kaki, dia mengambil sepatu yeezy adidas hitam putih dan memakainya. Tak lupa juga Daffa mengambil tas ranselnya di atas sofa. Lalu dengan gerakkan gesitnya, Daffa mengambil kunci motor di atas meja.

Setelah motor sudah di nyalakan dan di kepalanya sudah terdapat helm full face-nya. Daffa segera melanjutkan motornya keluar parkiran dengan kecepatan di atas rata rata. Tidak peduli orang orang yang mengumpat kesal pada nya.

Setelah 5 menit perjalanan, akhirnya Daffa sampai di depan gerbang sekolah. Daffa celinga celinguk mencari satpam namun yang di cara tidak ada. Sampai akhirnya ia menemukan keberadaan pak satpam tersebut.

"Pak bukain cepetan. Saya ada ujian seni pak."

"Alah kamu boong kan?"

"Ya allah pak. Kalo gk percaya, bapak nonton saya aja yu."

Pak satpam pun membuka gerbangnya.

"Makasih pak."

"Jangan di ulangi ya."

"Siap pak."

***

"Ni minum, gue tau lu telat."

"Aaa pacar baik banget si."

"Gak usah lebay."

Setelah kelompok band Rafi sudah selesai tampil, saatnya giliran kelompok band Daffa untuk menunjukkan aksinya di depan pak Rudi dan juga di depan semua murid  XI Ipa 2.

Mereka semua memainkan alat musik yang ia bisa. Daffa bermain gitar dan Ana menyanyi. Semua sudah memegang alat musik nya sendiri seperti Clarisa, Dino, dan Gani.

ANA MENYANYIKAN

Lirik Lagu Cinta Terbaik - 
 

Jujur saja ku tak mampu
Hilangkan wajahmu di hatiku
Meski malam mengganggu
Hilangkan senyummu di mataku
Ku sadari aku cinta padamu

Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintamu yang terbaik

Jujur saja ku tak mampu
Tuk pergi menjauh darimu
Meski hatiku ragu
Kau tak di sampingku setiap waktu
Ku sadari aku cinta padamu

Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintamu yang terbaik

Oh meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintamu yang terbaik

Tepuk tangan riuh dari murid nurid kelas  XI Ipa 2 menggema di ruangan serbaguna ketika bunyi petikkan gitar berakhir. Begitupun juga dengan pak Rudi yang menggeleng gelengkan kepalanya takjub.

"Saya baru tau suara Ana sebagus ini."

Ana tersenyum malu "makasih pak."

Daffa dan Ana saling bertatapan dan tersenyum ceria.

Banyak hal baik dan buruk yang telah Ana dan Daffa hadapi dalam menjalankan hubungan mereka. Banyak nya masalah telah mereka lalui dan kini akhirnya mereka bisa bahagia bersama setelah melewati berbagai ombak yang menghantam hubungan mereka.

Percayalah pasti ada pelangi setelah hujan. Dan pasti ada kebahagiaan setelah kesedihan. Karna Tuhan maha adil ia telah memberikan takaran kebahagiaan dan kesedihan dengan seimbang tergantung bagaimana manusia tersebut menanggapinya.

Perjalanan cinta mereka belum berakhir masih banyak rintangan yang harus Ana dan Daffa lalui setelah ini. Tapi sekarang biarkan mereka bahagia terlebih dahulu.

-END-