Anak Baru

14 5 0
                                    

Hari pertama Intan masuk ke sekolah Garuda 1. Ia masuk ke dalam kelas XI Ipa 2, sama seperti Ana. Karna ia yang ingin di barengkan kelasnya dengan Ana. Bahwa dia tau, Daffa sekelas bersama nya.

"Ana blm turun In?" Tanya Rani

"Belum tan." Jawab Intan dengan nada lembut

"ANA AYO CEPAT, INTAN SUDAH TUNGGU DI BAWAH." teriak Rani

Ana segera mengikat tali sepatu. Karena kurang 15 menit lagi bel masuk sekolah sudah di bunyikan. Rambut pun belum di sisir dan seragamnya masih berantakkan. Dasinya pun hilang di telan bumi. Dengan asal Ana mencepol rambutnya dengan jedai. Padahal wajahnya tidak diberi bedak tipis sama sekali, namun wajahnya tetap cerah. Ana segera mengambil tas ranselnya kemudia berlari menuruni tangga.

"Kamu mau sekolah apa jualan sayur?"

"Aduh udah deh mah aku udh telat ni."

"Yaudah berangkat, hati hati ya Intan, Ana."

"Hm." Ucap Ana sambil mencium ounggu tangan Rani di ikuti Intan

Di sepanjang jalan hanya ada ke heningan.

Ketika sampai di depan gerbang SMA Garuda 1. Ana menoleh ke kanan dan kiri bahwa kedepannya akan baik baik saja atau sebaliknya.

"Loh kok kamu baru dateng." Tanya satpam tersebut

"Pak kali ini aja, saya di bolehin masuk. Lagian saya bawa anak baru pak. Kasian kalo di hukum."

Satpam itu mengerutkan keningnya dan membaca badge name di dada sebelah kanan seragam milik Ana.

"Oh kamu itu Liana Salsabilla pacarnya Daffa ya."

Ana terkejut. Bukan hanya murid murid yang mengetahuinya. Bahkan satpam pun mengetahuinya. Nanti siapa lagi? Kepala sekolah!

"Iya pak saya pacarnya. Ayo lah pak bukain."

"Baik. Untuk kali ini aja ya."

"Siap pak."

Pak satpam pun membuka gerbang. Ana dan Intan menuju kelasnya.

"Kelas lo di mana!?" Tanya Ana

"Kelas gue bareng lo."

"Hah! Pasti lo yang minta ke bokap gue kan."

"Ya iya lah. Terus siapa lagi."

"Terserah lo!"

Ana dan Intan memasuki kelas. Semua pandangan murid murid yang berada di kelas mengarah ke Ana dan Intan.

Ana terlebih dahulu menyalami tangan bu guru yang ada di meja guru dengan memasang cengirnya tanpa dosa.

"Lo kok Ana beru dateng? Mana rambut berantakkan, seragam dikeluarkan, nggak make dasi."

"Maaf bu tadi saya telat."

"Itu siapa yang di belakang kamu?"

"Oh ini sodara saya bu, pindahan juga."

"Oh yaudah kamu! Ana boleh duduk."

"Makasih bu."

"Dan kamu, nama kamu siapa?"

"Intan rahma bu."

"Oh kamu boleh duduk di samping Clarisa. Kebetulan Gani tidak masuk jadi kamu bisa duduk sementara di situ."

"Baik bu."

***

Kringg

Bel istiraha pun berbunyi, semua murid murid berhamburan menuju ke kantin. Intan hanya diam di dalam kelas. Ana dan Clarisa sedang ketoilet untuk merapikan penampilan Ana.

"Honestly, penampilan lo sekarang tuh bener bener kaya bad girl tau gak!?"

"Udah deh berisik."

Mereka berdua berjalan menuju ke kantin.

"Heh! Lo liat Ana gak."

"Lo siapa ya?" Tanya Intan

"Lo gak kenal gue?"

"Gak, gue anak Baru di sini."

"Pantes aja gue baru liat, kenalin gue Anabella. Musuh sejati Ana."

"Wah kebetulan banget dong." Ucap Intan senang

"Kebetulan apa?"

"Gue juga benci sama Ana. Gue sodaranya dia. Siapa tau kita bisa temenan untuk ngancurin Ana!"

"Bagus."

"Btw kenapa lo bisa benci sama Ana?" Tanya Intan

"Gue gk suka kalo dia deket deket sama Daffa!"

Intan sangat terkejut ia pasti tahu mengapa Bella membenci Ana. Sama seperti Intan. Intan sangat suka sama Daffa.

"Oh."

"Kalo lo kenapa? Kan lo sodaraan."

Intan terdiam ia harus memikirkan sesuatu supaya Bella tak mencurigai kalu ia suka ke pada Daffa juga. Intan bisa memanfaatkan Bella untuk mendapat Daffa.

"Gue gak suka aja sama dia."

"Oh, bagus. Sekarang kita atur strategi buat ngabisin Ana."

"Taps, setuju gue."

Mereka berbincang bincang membicarakan rencana yang akan dia jalankan.

"Jadi lo harus ngambil kepercayaan bokap nyokapnya Ana." Ucap Bella

Intan hanya mengaguk

"Abis itu kita habissin dia. Dan gua bisa milikkin Daffa sepenuhnya hahah." Ucap Bella senang

Bodoh! Malah lo yang gue manfaatin untuk mendapatkan Daffa buat gue hahaha. Batin Intan.

AnFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang