-FLASHBCAK ON
"Gimana dok keadaan pacar saya?"
"Dia baik baik saja. Hanya kekurangan darah. Kebetulan rumah sakit ini mempersiapkan banyak darah kok. Jadi kamu tenang aja."
Daffa bernafas lega. Akhirnya Ana tidak kenapa napa.
"Kalo temen saya yang satu nya dok?"
"Sama dia juga tidak apa apa."
"Alhamdullilah." Ucap Daffa, Clarisa, dan Manuel bersamaan.
"Yaudah saya tinggal dulu ya."
Daffa hanya mengangguk dan tersenyum kepada dokter tersebut.
"Gimana keadaan Ana Daf?"
Daffa menengok dan melihat siapa yang bicara. Daffa langsung menghampirinya dan mencium pundak tangan Rani.
"Baik baik aja tan. Tadi cuman kekurangan darah. Dan untungnya rumah sakit ini menyetok banyak darah."
Rani dan Irfan berhela nafas "alhamdulliah."
"Apa boleh masuk?"
"Gak tau tan."
Tiba tiba polisi menghampiri mereka
"Keluarga Liana Salsabilla?"
"Iya saya mamah nya kenapa yak pak?"
"Putri yang bernama Intan sudah kami tangkap. Dan kami ke sini ingin memberitahukan. Apa di sini ada yang bernama saudara Anabella?"
"Ada pak dia lagi di ruangan."
"Baik lah. Intinya saudara Bella sudah ada di sini."
"Memangnya kenapa pak?" Tanya Daffa
"Saudara Intan sudah menceritakan semua kejadiannya. Bahwa saudara Bella yang mencelakai saudara Ana. Dan saudara Intan yang mencelakai saudara Bella."
Semua terkejut mendengarnya.
"Baik. Saya ke ruangan nya dulu. Permisi."
Semua hanya mengangguk. Dan keluar suster dari kamar Ana. Rani pun menghampiri suster tersebut.
"Sus apa saya boleh masuk?"
"Boleh. Asalkan jangan banyak banyak."
"Baik sus." Suster tersebut pergi meninggalkan Rani dan yang lain.
"Ayu pah."
"Tan saya boleh ikut?" Tanya Daffa
Rani dan Irfan hanya mengguk dan tersenyum kepada Daffa.
"Ana. Kenapa kamu bisa begini nak."
"Gk papah kok mah."
"Mamah sudah tau siapa pelakunya."
"Papah dan mamah menyesal nak. Sudah tidak percaya kepada anak papah sendiri."
Ana tersenyum miris "gkpph yang lalu biarlah berlalu. Intinya papa sama mama udah tau." Ana menengok kesebelah mamanya.
"Eh iya ini sayang ada Daffa. Daffa yang udah nyelamatkan kamu tadi."
"Yaudah yu mah. Kita keluar gk baik ganggu orang berduaan. Heheheh." Ledek Irfan
"Ish apa si pah."
Irfan dan Rani pun keluar dari kamar rawat Ana. Daffa menatap lekat Ana tanpa berkedip sedikit pun.
Dan tiba tiba Daffa memeluk Ana sangat erat."An maaffin gue. Gue gak pecus jadi pacar lo."
Ana melepaskan pelukkan Daffa "ish apaan si Daf. Emang gue udah jawab mau jadi pacar lo beneran." Ledek Ana
Daffa hanya menunduk malu.
"Iyaiya gue mau kok."
Daffa menatap Ana dan tersenyum senang.
"Emang lo gak malu punya pacar kaya gue? Gue gak cantik. Banyak bekas luka di tangan gue."
"Gue gak mandang lo dari fisik. Cinta buta! Gak bisa melihat keadaan. Gue akan menerima lo apa adanya. Dan satu lagi, gue akan selalau ngejagain lo semampu gue An."
Ana hanya tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AnFa
Romance"Lo!" "Lo!" Ucapnya bersamaan Namanya Liana Salsabilla Panggil saja Ana,cewe cantik yang cuek dan banyak di sukai para cogan-cogan (cwo ganteng). "Ngapain lo di sini!" Tegas Ana "Heh! Asal lo tau ini tempat bukan punya nenek moyang lo jadi gue berh...