📍High School Seoul Sky Elite
📍Koridor Sekolah7.30 AM
Nessa menepuk pundak Saffa saat ia melihat sesuatu yang baru, "Eh, eh!"
Saffa menatap wajah Nessa dengan tatap datar, "Kenapa?"
"Avril kenapa tuh? Kok di lehernya ada gips?"
Saffa mengelus dagunya dan mengerutkan kedua keningnya, "Perasaan kemarin dia baik-baik aja kok."
Tanpa mereka sadar, sosok yang mereka bicarakan ada didepan mereka, " Hai!" Sapa Avril pada Nessa dan Saffa
"Hai!" Balas Nessa
"Vril---"
Baru saja Saffa ingin menanyakan keadaan Avril, namun Nessa menahan keinginan Saffa, " Nanti aja tanya nya."
"Emang kalian mau tanya apa? Pasti aku jawab kok." Ucap Avril yang siap sedia menjawab pertanyaan temannya
Saffa menunjuk kearah gips Avril, "Itu. Itu kenapa?"
Avril menunjuk gipsnya, "Ini?"
"Ya." Jawab Nessa
Avril menghela napas panjang, "Aku dicekik."
"Sama siapa?" Tanya Nessa
"Jangan bicara disini. Ke kelas aja yuk. Aku gak mau nimbulin rumor yang gak baik." Jawab Avril
Throwback.
📍 Gudang sekolah
11.00 PM
Avril merintih kesakitan saat Jena mencekik lehernya, "Aaakkkhhh!!! Ampun Jen!"
"To-tolong ja-jangan bunuh aku!"
"J-jen!"
Jena memberikan senyuman pada Avril, "Aku gak membunuhmu. Aku hanya mau kau juga merasakannya!"
Jena mengelus wajah mulus Avril yang sangat ketakutan dan ia tersenyum, "Aku gak terlalu kuat kok."
"Gi-gila! Psikopat!"
Jena tertawa saat Avril memaki dirinya. Avril masih dalam keadaan dicekik oleh Jena. Ia berjalan mendekati Avril dan menatap mata Avril, "Lain kali akan ku buat kau lebih menderita!"
"Uhuk-uhuk!" Avril spontan batuk saat Jena melepaskan cengkramannya di leher Avril.
Throwback end.
"Gila! Cewe psikopat!" Respon Saffa saat ia tau apa yang terjadi pada Avril
"Apa kata orang tua mu?" Tanya Nessa
"Aku gak tinggal bareng sama mereka. Aku hidup sendirian." Jawab Avril
"Kalo kesepian nginap aja di rumah ku." Saran Saffa pada Avril yang selalu sendirian bahkan disaat nyawanya terancam
"Jaga-jaga kalo si Jena psikopat itu ganggu kau lagi. Setidaknya kau ada yang lindungi." Ucap Nessa
"Sudah selesai bicarakan aku?" Ucap Jena didepan tiga sekawan yang sedari tadi membicarakan dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
I see, I feel u ✔
Random𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘭𝘢𝘮𝘢