[ • lima • ]

60 8 0
                                    

Ziva telah selesai mengobati Bara dkk. Eh ralat hanya Leo. Karena yang lain katanya bisa mengobati dirinya sendiri. Dan hanya Leo yang mau. Kalian taulah, Leo termasuk cowok tampan yang suka modus.

Bara awalnya tak keberatan, namun saat Ziva mengobati luka dikening Bara. Itu membuat jarak diantara mereka menjadi dekat.

Jantung Bara berdebar.

Jadi Bara memutuskan untuk mengobati dirinya sendiri.

Bara sedikit kesal melihat Leo yang pura pura kesakitan saat diobati Ziva. Dasar Leo, caper!

Kenapa Bara kesal? Entahlah!

"Yaudah, kita pulang dulu." Ucap Rafi sambil beranjak dari sofa.

"Yaelahh cepat amat. Istirahat aja dulu, gue masih sakit nih." Siapa lagi kalau bukan Leo.

Arka menatap Leo tajam.
Leo menciut.

"Bilang aja lo mau modusin Ziva!" Sindir Bara sedikit emosi mungkin.

"Santay dong mas bro, kok ngegas sih? Kenapa? Cemburu?" Leo emang hobi manas manasin Bara.

"Nggak! Dah yuk pulang!" Ucap Bara dengan nada dan raut wajah kesal.

"Yaudah kalian aja duluan. Gue disini dulu." Ucap Leo.

"Lo gak tahu malu ya, uda nyusahin orang." Ucap Bara.

"Biarin, dia aja nggak keberatan, iyakan?" Tanya Leo pada Ziva.

"Eh? Iya."

Leo pun menjulurkan lidah seperti mengejek kepada Bara.

"Yaudah gue tetap disini juga!" Ucap Bara.

"Dihh kenapa lo tadi mau pulang yaudah sana pulang."

"Lo. Berbahaya!" Ucap Bara penuh penekanan.

"Bilang aja cemburu."

Bara berdecak sebal.

"Orang tua lo nggak ada dirumah?" Tanya Rafi sambil duduk kembali disofa.

"Orang tua gue kerja diluar negeri. Gue sendiri dirumah."

"Nggak kesepian neng sendiri dirumah yang gedenya minta ampun ini, kalau kesepian abang rela kok nemenin eneng tiap hari disini." Ucap Leo dengan nada genit.

"Bercanda!" Ucap Leo lagi sambil menutup kepalanya dengan bantal yang ada disofa. Sebagai perlindungan dari Bara, Rafi dan Arka yang ingin memukul kepalanya.

Arka yang biasa malas dengan ocehan Leo pun ikut kesal. Kenapa? Entahlahh.

"Ywdah kalo lo emang nggak keberatan, kita istirahat disini dulu." Ucap Rafi menengah. Malas melihat perdebatan lagi.

"Oke, gue ambilin minum dulu."







"Sorry lama, gue ganti baju dulu tadi." Ziva pun menaruh minuman diatas meja, lalu duduk disofa yang berbeda dari sofa yang Bara dkk duduki.

"Iya nggak papa kok." Ucap Leo dengan nada sok imut.

"Apa lagi?! Mau mukul gue lagi? Gue cuman ngejawab aelahh, cemburuan amat mas." Ucap Leo yang ditujukan untuk Bara yang tadi hendak memukul kepala Leo.

Entahlahh, Bara kesal jika melihat Leo yang sok akrab dengan gadis itu.

"Btw nama lo siapa?"

Kalian pasti terkejut jika yang bertanya itu adalah Arka. Iya! Arka yang bertanya. Sangat langka.

Sang BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang