[ • dua puluh dua • ]

52 6 0
                                    

Bara, Leo dan Rafi telah sampai dimarkas musuhnya.

Namun naasnya, mereka sudah mendapat pemandangan tak enak.

Arka tergelatak dilantai dengan keadaan tak sadarkan diri. Dan tak jauh didekat Arka, ada Axel musuhnya yang juga tergeletak dilantai.

Para preman tadi? Mereka langsung lari terbirit birit setelah tewasnya Axel.

Dengan cepat Bara melepas tali yang terikat ditubuh pacarnya. Dan langsung menarik gadis itu berada dipelukannya.

Ziva menangis, "kak Bara, aku takut —hiks."

Bara hanya terus memeluk gadis itu, mengecup berkali kali kening gadis itu.

"Arka cuman pingsan, dan Axel.. dia meninggal." Ucap Rafi.

Arka dibawa ke rumah sakit, Axel diurus oleh kepolisian, para preman tadi sudah ditangkap oleh Leo dan Rafi, memberi sedikit siksaan kepada para preman itu lalu menyerahkan para preman itu pada pihak polisi.

Bara membawa Ziva kerumah gadis itu.

Bara mengetuk pintu, lalu dengan cepat pintu itu terbuka dan menampakkan sosok wanita yang terlihat sekali diwajahnya kalau dia sangat khawatir.

Wanita itu langsung memeluk putrinya,
"Kamu kenapa sayang, kenapa bisa begini?"

"A-aku diculik sama preman preman jahat maa —hiks."

Leyna terdiam, lalu ia menatap Bara.

"Maaf." Lirih Bara.

Dengan Bara yang berada didekat gadis itu, semakin dekat juga bahaya menghampiri gadis itu. Karena banyak sekali diluar sana membenci Bara, dikarenakan selalu kalah jika melawannya.

Bara takut sekarang, ia takut orang tuanya akan menyuruh Bara menjauh dari putrinya.

Tentu Bara tak bisa melakukan itu, membayangkannya saja sudah membuat Bara stress.

Namun, Leyna tersenyum kepada Bara,
"Ayo masuk."

Bara sangat terkejut mendapat respon tak terduga dari Leyna.

Mereka pun masuk kedalam rumah dan duduk disofa, sudah ada Reylan disana, terlihat wajahnya yang kurang istirahat.

"Pa, Ziva udah ketemu." Panggil Leyna, dan menyadarkan Reylan dari lamunannya.

Reylan beranjak dari duduknya dan langsung memeluk putri tersayangnya.

"Mama bawa Ziva kekamar dulu, kamu mengobrol dengan Bara." lalu ia berbisik ditelinga sang suami,
"Masalah yang sama seperti yang kita alami dulu." Setelah mengucapkan itu, Leyna menepuk pelan bahu Reylan, dan tersenyum, "kamu tau apa yang harus dilakukan."




>>>




"Seberapa banyak musuh kamu diluar sana?"

Bara tertegun,
"Bisa dibilang banyak om, maaf sudah membahayakan putri om, tapi setelah ini saya janji akan menjaga putri om dengan baik, dan tak akan membiarkan kejadian seperti ini terulang lagi."

"Saya dan istri saya akan segera kembali keluar negeri, melihat kejadian yang sangat membahayakan putri saya ini, jadi saya memutuskan untuk kamu,




































tinggal dirumah ini, tinggal bersama putri saya, jaga dia 24 jam."

Omaigat gaissss, jangan tanya lagi Bara bagaimana, ia terkejut tapi juga terselit rasa bahagia.

Ia kira papanya Ziva akan menyuruhnya untuk menjauhi putrinya, namun inii...

Ia disuruh tinggal bersama gadis tercintanyaa, sungguh Bara senang bukan main.

"aku sangat mendukung hubungan kalian."
- semesta yang baik hati.

Reylan menepuk pelan bahu Bara, dan tersenyum,
"Saya dan istri saya juga pernah mengalami apa yang kamu alami sekarang, saya tak akan menyuruh kamu untuk meninggalkan putri saya, karena itu hanya memperburuk keadaan, bukan memperbaiki,

saya sudah bilang sama kamu, saya percaya denganmu, tolong jaga anak saya."

Bara tersenyum, mengangguk dengan pasti.






























nanti apa yang terjadi ya kalau Bara dan Ziva tinggal serumah, 🤔🤫

Sang BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang