Chapter 2

411 48 23
                                    

Jinu sedang memasak makan malam untuk dirinya dan Mino. Sesekali dia akan mencoba rasa masakannya. Dia dan Mino sudah lama tidak makan malam seperti ini.

Setelah semuanya siap, Jinu menata makan malamnya dengan sangat cantik. Dia mulai pergi ke kamarnya dan mandi.

Setelah mandi Jinu memilih pakaian yang bagus untuknya makan malam dengan Mino. Tapi sepertinya ide nakal terlintas di pikiran Jinu. Dia mengambil pakaian kemeja oversize dan memakai celana jins panjang ketat. Setelahnya dia memakai parfum kesukaannya.

"sempurna" gumam Jinu.

Tit Tit Tit Tit

Ceklek

"baby" panggil Mino.

Jinu dengan cepat turun dari kamarnya kelantai dasar.

"Mino!" pekik Jinu bahagia.

Jinu dengan segera memeluk Mino erat. Mino juga memeluk Jinu dan mengecup kening Jinu.

"ayoo kita makan, aku sudah menunggumu" ucap Jinu.

Mino melihat penampilan Jinu yang sangat menggoda. Mino heran usia Jinu sudah 35th tapi dia masih terlihat seperti 20th.

"baby kau sengaja menggodaku dengan pakaian ini?" tanya Mino yang berjalan ke arah dapur dimana disana terletak meja makan.

"tidak, aku hanya ingin berpenampilan terbaik didepanmu" jawab Jinu santai.

Jinu mengambil sebotol wine di dalam kulkasnya. Dan menaruhnya dimeja makan.

"jaa ayo kita rayakan anniversary kita yang setahun ini" ucap Jinu manis.

Mino terkekeh mendengarnya.

"bagaimana rasa masakanku Mino?" tanya Jinu.

"selalu enak, rasa masakanmu tidak pernah berubah, itu yang membuatku selalu rindu denganmu" jawab Mino.

Jinu hanya tersenyum.

"kau akan menginap malam ini?" tanya Jinu sambil memotong steak yang dia buat.

"maaf Baby, tapi besok aku dan Mark ada acara disekolah Mark, aku harus datang sebagai perwakilan orangtua" jawab Mino.

Jinu berhenti memotong steaknya.

"kenapa bukan Rose yang menghadirinya?" tanya Jinu.

"karna disuratnya tertulis orangtua yang mewakili adalah Appanya" jawab Mino.

Jinu hanya mengangguk dan melanjutkan makan malamnya. Walaupun dia sedikit kecewa Mino tidak menginap dihari bahagia mereka.

"Baby" panggil Mino.

Jinu melihat Mino dan menaikkan sebelah alisnya.

Mino bangun dari kursinya dan berlutut didepan Jinu. Jinu bingung melihatnya.

"kau mau apa Mino-ya?" tanya Jinu bingung.

Mino mengambil sesuatu dari dalam saku bajunya. Dan terlihatnya kotak berwarna merah dan Mino membukanya. Jinu terkejut melihat cincin yang sangat manis bertengger disana.

"hadiah anniversary kita Baby" ucap Mino sambil memasangkan cincin tersebut ke jari manis Jinu.

Jinu tersenyum hangat melihat tingkah Mino.

"kapan kau membelinya?" tanya Jinu sambil melihat jarinya yang terpasang cincin.

"sudah sebulan yang lalu, aku pesan khusus dan hanya ada satu di dunia yang seperti itu, dan itu khusus untukmu Baby" jawab Mino sambil mengecup punggung tangan Jinu.

Love, Lust and Ambition (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang