Mino melihat Mark sedang bermain gitar diatas panggung sana, ya dia menemani Mark yang sedang memperlihatkan bakatnya untuk ayahnya. Semua murid terpana melihat pesona Mark disana.
Mino bangga melihat Mark, anak semata wayangnya yang paling dia banggakan.
Mark bermain gitar dengan ditemani oleh temannya yang bernyanyi dengan suara merdu yang bernama Haechan.
Semua orang terpukau dengan penampilan mereka, tidak terkecuali dengan Mino. Mino bahkan tidak henti - hentinya memberikan kedua jempolnya untuk Mark.
Penampilan Mark dan Haechan sudah selesai, dan semua penonton bertepuk tangan dengan meriah. Mark dan Haechan membungkuk 90 derajat dan setelahnya mereka pergi ke belakang panggung.
Mark dengan cepat mencari Appanya.
"appa" panggil Mark.
Mino menoleh melihat anaknya.
"hay jagoan" ucap Mino.
"bagaimana penampilan Mark hari ini Appa?" tanya Mark.
"perfect, Appa sangat bangga padamu" jawab Mino.
"appa sudah merekamnya untuk diperlihatkan ke Eomma?" tanya Mark.
"sudah, nanti kita perlihatkan sama Eomma, sekarang kita makan siang dulu ya" jawab Mino.
"ayoo Appa, Mark juga sudah lapar, apa kita pulang saja? Makan siang dirumah?" tanya Mark.
"appa ada janji dengan seseorang Mark, jadi tak apa kan kalau kita makan siang diluar saja?" jawab dan tanya Mino.
Mark hanya mengangguk dan pergi bersama Appanya.
Mino tidak mungkin membatalkan janji makan siang dengan Jinu. Dia tidak ingin membuat kekasihnya itu marah. Jadi untuk kali ini biarkan Mark bertemu dengan Jinu.
.
.
.
.Mino sudah sampai direstoran tempatnya dan Jinu janjian. Mark hanya ikut saja kemana Mino pergi.
"appa akan bertemu teman siapa?" tanya Mark.
"teman dekat appa, dan appa juga akan membicarakan bisnis dengannya" jawab Mino.
Mark hanya mengangguk saja, toh dia tidak terlalu peduli dengan obrolan bisnis mereka.
"halo Mino" panggil seseorang.
Mark mendongakan kepalanya dan melihat orang tersebut.
'cantik sekali' batin Mark.
"silahkan duduk Kim Jinwoo" ucap Mino tersenyum manis."kau tidak biasanya bersama seseorang" ucap Jinu.
"ah aku membawa putraku hari ini, Mark perkenalkan ini teman Appa, dan Jinu ini putraku Mark" ucap Mino.
Jinu mengulurkan tangannya, Mark menyambutnya dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Lust and Ambition (END)
FanfictionKekecewaan, dosa, kasih sayang, kebencian, semua berada dalam satu rasa yang bernama CINTA.