Chapter 15

291 37 18
                                    

Jaemin terlihat sedang menikmati acara mandinya dengan berendam di bathtub.

Seringaiannya tidak pernah lepas dari bibirnya. Dia tidak sabar untuk berada dipuncak permainannya sendiri.

Jaemin mulai mengetikkan sesuatu.

To : Daddy 💦

Kau tak ingin bergabung denganku disini malam ini Dad?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau tak ingin bergabung denganku disini malam ini Dad?

"aku yakin sebentar lagi dia akan datang" ucap Jaemin.

Jaemin terlalu hafal dengan semua sifat Jiyong. Kesukaannya dan sesuatu yang dia benci, Jaemin tau semua.

Jaemin mengadahkan kepalanya dan tersenyum lirih.

"sebentar lagi Mom.. Dad.. Jisung, dendam kalian akan terbalaskan" ucap Jaemin lirih.

Masih terasa jelas diingatannya bagaimana bahagia senyum kedua orangtuanya apalagi adiknya Jisung. Tapi semua itu berakhir karna satu orang bernama Song Jiyong.

Kemarahannya sudah tidak bisa dia bendung lagi.

Jaemin menyudahi acaranya mandinya, dia memakai pakaian terbaiknya malam ini.

Disaat dia sedang mengeringkan rambutnya, Jaemin merasakan sebuah tangan melingkar dipinggangnya.

Jaemin melirik siapa pemilik tangan ini.

"Dad kau membuatku terkejut saja" ucap Jaemin.

Jiyong terkekeh.

"kenapa kau menyudahi mandimu heum? Padahal aku sudah secepat yang aku bisa datang kesini" tanya Jiyong.

Jaemin terkekeh.

"Dad aku bisa kedinginan kalau lama - lama mandi, kau tidak ingin aku sakit kan dad" jawab Jaemin.

Jiyong mendengus.

"itu hanya alasanmu saja Na, kau sengaja menggodaku heum" ucap Jiyong.

"ngghh Dad.. " desah Jaemin saat Jiyong mencium lehernya.

Jiyong asik menikmati acaranya mencium leher Jaemin.

"Dad.. Ngghh.. Hentikan.. Aku laparr.. Ahh kita makan malam dulu okay" ucap Jaemin yang susah payah berbicara karna Jiyong mengulum telinganya.

"aku sedang menikmati makan malamku Na" ucap Jiyong.

"daddhh.. Stop Dad.. Aku bisa ngghh pingsan kalau tidak makan" mohon Jaemin.

Jiyong menyudahi acaranya karna dia juga tidak ingin Jaemin pingsan ditengah - tengah mereka bermain nanti.

"baiklah kita makan, ayo turun ke meja makan" ucap Jiyong.

Jaemin tersenyum hangat, dia bergelayut manja dilengan Jiyong.

Jiyong menunggu dimeja makan, Jaemin sedang menyiapkan makanannya. Jaemin memasukkan obat tidur di dalam minuman Jiyong dengan dosis lebih banyak dibandingkan biasanya dia lakukan.

Love, Lust and Ambition (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang