Chapter 22 End

334 39 33
                                    

Preview

.... Dia kekasihku"

Mino dan Mark terkejut.

Mereka bersama - sama menoleh ke arah kanannya, melihat siapa yang menjawab.

Mereka melihat Doyoung yang berjalan santai ke arah mereka.

"kenapa kalian terkejut? Renjun ini kekasihku" ucap Doyoung.

Diam - diam Mino dan Mark menghembuskan nafas lega mereka.

"kau kenapa ada disini?" tanya Jinu sinis.

"wahh.. Santai Hyung, aku rindu kekasihku, apa salah aku kemari?" jawab Doyoung.

"waktumu tidak tepat, kau tau" marah Jinu.

"sudahlah Hyung, sampai kapan kau akan seegois ini? Sampai kapan kau bersembunyi dari mereka? Kau selesaikan masalahmu dengan Mino Hyung" ucap Doyoung.

Jujur saja dia sudah lelah melihat tingkah kakaknya ini.

"Renjun-ah kemari sayang, biarkan Jinu Hyung menyelesaikan masalahnya dengan Mino Hyung, kau ikut denganku saja, Mark kau juga ikut dengan Paman" ucap Doyoung.

Renjun pun berpamitan dengan Jinu dan pergi mengikuti kekasihnya tersebut. Mark melakukan hal yang sama.

Sekarang tinggal Jinu dan Mino berdua disana.

Suasana benar - benar canggung. Tidak ada yang membuka pembicaraan.

"Jinu.. Lebih baik kita cari tempat duduk, agar bisa mengobrol dengan nyaman" ucap Mino.

Jinu hanya mengangguk, dan berjalan mendahului Mino.




Setelah mendapatkan tempat duduk yang dirasa nyaman, Jinu dan Mino hanya terdiam satu sama lain.

Mereka sibuk dengan pikirannya masing - masing. Dan menahan rasa rindu yang sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Jinu" panggil Mino lembut.

"hhmm" gumam Jinu.

"bagaimana kabarmu?" tanya Mino.

"baik, seperti yang kau lihat" jawab Jinu sekenannya.

Kalau boleh jujur Jinu sedang gugup setengah mati karna melihat Mino duduk disampingnya.

"kau suka tinggal disini?" tanya Mino.

"tentu saja, suasana disini cukup tenang dan aku menyukainya" jawab Jinu.

"apakah ini alasanmu pergi meninggalkanku dan Mark?" tanya Mino.

Jinu terkejut.

Jinu terdiam cukup lama.

"kenapa Nu? Kenapa kau lakukan hal itu padaku dan Mark?" tanya Mino dengan lirih.

Jinu menghela nafasnya.

"aku lelah Mino.. " ucap Jinu lirih.

Mino menengok ke arah Jinu, dia bisa melihat mata Jinu berkaca - kaca.

"lelah.. Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan? Apa aku menyakitimu?" tanya Mino sambil menggenggam tangan Jinu.

Jinu menggeleng lemah.

"aku hanya lelah menjadi egois Mino.. Andaikan.. Andaikan saja waktu ini aku tidak kembali lagi ke Seoul, kau pasti bisa hidup bahagia bersama Rose.. Rose sangat mencintaimu" ucap Jinu.

Mino menggeleng ribut.

"kau tidak egois, kau tidak salah, walaupun kau tidak kembali maka aku yang akan mencarimu, aku mencintaimu Nu.. Bahkan sekarang Rose mencintai Chanyeol" ucap Mino.

Love, Lust and Ambition (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang