Chapter 7

284 33 70
                                    

Jiyong dengan kasar membuka pintu ruang kerja Mino, membuat Mino terkejut.

"apa sekarang Appa sudah tidak memiliki etika untuk masuk ke ruangan seseorang?" tanya Mino tajam.

"apa ini?" tanya Jiyong.

Mino melihat foto yang diletakkan oleh Jiyong dimeja kerjanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan masih banyak foto yang berserakan diatas meja Mino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan masih banyak foto yang berserakan diatas meja Mino. Mino merapikannya kembali.

"menurut appa itu apa? Anak kecil saja tau itu sebuah foto" jawab Mino santai.

"kau! Kau sejak kapan berhubungan kembali dengan Jinu?! Ingat Mino kau sudah menikah dengan Rose!" teriak Jiyong.

"sejak dia kembali juga aku sudah kembali dengannya, Appa pikir dengan memisahkan kami cinta kita berdua akan pergi begitu saja?! Appa salah! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerima pernikahanku! Tunggu aku menceraikan Rose Appa!" marah Mino.

Jiyong menyeringai.

"kau pikir bisa dengan mudahnya menceraikan Rose? Selama semua bukti dan berkas ada ditangan appa, kau tidak akan pernah bisa menceraikan Rose! Atau Mark akan appa pisahkan darimu!" ancam Jiyong.

Mino terkekeh lirih.

"aku menyesal terlahir dikeluarga ini Appa, aku menyesal harus menuruti semua perintah appa seperti pelayan, aku ini putramu.. Tapi kau tidak pernah bisa menganggap aku benar - benar ada, aku hanya appa jadikan tambang uang dengan menjualku! Apa appa lupa bagaimana tragisnya kematian Jenny? Apa Appa lupa!! Semua itu salah appa!! Andaikan appa ijin kan dia menikah dengan Kai, dia tidak akan mengakhiri hidupnya sendiri!!" teriak Mino.

Plaaakk

Jiyong menampar Mino.

"jaga kelakuanmu Mino! Jangan membuat kesabaran appa habis! Sudah saatnya Mark memiliki adik Mino, kau harusnya fokus menambah keturunan untuk mewarisi kekayaan keluarga ini" ucap Jiyong.

Mino tertawa mendengarnya.

"apa aku tidak salah dengar? Appa menyuruhku apa? Membuat adik untuk Mark? Lebih baik appa bunuh saja aku. Karna aku tidak akan pernah melakukan itu, aku tidak menyentuh orang selain Jinu, camkan itu Appa" ucap Mino dingin.

Love, Lust and Ambition (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang