Chapter 16

236 35 65
                                    

Ada yang rindu sama Jiyong? Hahaha

Aku kejam banget gantungin ini hidupnya Jiyong selama seminggu lebih (?)

Oke deh oke, kita lanjut yaa hahaha

***

Jaemin sudah akan menekan pelatuk yang bertengger dipelipis Jiyong.

"tunggu sebentar" ucap Jinu.

"apalagi Hyung?!" kesal Jaemin.

"ada yang harus aku tanyakan pada Jiyong" jawab Jinu.

Jinu berjalan mendekat ke arah Jiyong. Dia mencengkram rahang tegas Jiyong.

"kenapa kau membunuh kedua orangtuaku? Apa salah mereka? Dan apa salahku padamu sampai kau memisahkan Mark dariku?" tanya Jinu dengan amarah yang memuncak.

Jiyong terkejut.

"kau..kau tau tentang Mark?!" kaget Jiyong.

Semua orang disana tertawa.

"kau pikir darah siapa yang mengalir ditubuh Mark? Kau pikir siapa orang yang mendonorkan darahnya untuk Mark saat dia kecelakaan? Itu aku, ditubuh Mark mengalir darahku Tuan Jiyong" ucap Jinu dengan seringaiannya.

Jiyong terdiam. Dia terkejut.

"dan tenang saja, semua surat kelahiran Mark dan data - data penting Mark, beserta aset perusahaan untuk Mark sudah ada ditanganku, sudah aman bersamaku, tinggal aku merebut Mino dari menantu cantikmu tersebut" ucap Jinu.

"kau tidak berhak memisahkan mereka!" marah Jiyong.

"dia berhak Tuan Jiyong, bukankah Mino dan Jinu saling mencintai? Apalagi diantara mereka ada Mark? Apalagi yang kau harapkan dari pernikahan Mino dan Rose? Kau harusnya malu. Ayah Rose menjodohkan Rose denganku, tapi kau hancurkan dengan membunuh ayahnya dan memalsukan surat wasiatnya dan membuat seolah - olah ayahnya menjodohkan Rose dengan Mino, kau benar - benar licik. Aku tidak akan tinggal diam disaat wanita yang aku cintai kau manfaatkan seperti ini, karna aku akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku" ucap Chanyeol.

Jiyong terkekeh.

"tapi Rose tidak mencintaimu, dia mencintai Mino" ucap Jiyong.

"itu hanya tinggal masalah waktu, apa kau tau kalau Mino sudah menyiapkan surat cerai untuk Rose?" seringai Chanyeol.

"apa kau bilang?!" kaget Jiyong.

"kau kalah Jiyong" ucap Jinu.

"jawab pertanyaanku! Kenapa kau membunuh kedua orangtuaku dan keluarga Jaemin?!" marah Jinu.

Jiyong terkekeh.

"mereka sudah terlalu banyak tau tentangku, dan mereka ingin menentangku, bukankah orang seperti itu harus dilenyapkan? Kau pikir alasanku memisahkanmu dan Mino karna aku tidak menyukai hubungan sesama? Kau terlalu lugu Kim Jinwoo" ucap Jiyong.

"kau brengsek!" teriak Jinu.

Jaemin menempelkan pistolnya kembali.

"kau membunuh keluargaku untuk alasan itu?! Kau menyia - nyiakan nyawa mereka karna hal itu?! Kau!!!" marah Jaemin.

"kau sungguh membuatku kecewa Na.. Aku sangat mencintaimu, tapi kenapa kau tega melakukan hal ini? Apa selama 10 tahun ini kau tidak pernah menganggapku ada?" tanya Jiyong.

Tatapannya melembut kepada Jaemin.

Jaemin tertawa.

"karna kau hidupku hancur! Karna kau aku membenci diriku sendiri! Aku benci menjadi jalang untukmu! Aku benci karna harus melukai hati seseorang yang aku cintai! Aku benci karna harus melepasnya untuk bisa membunuhmu! Dan kau harus membayar dengan nyawamu Song Jiyong!!" teriak Jaemin emosi.

Love, Lust and Ambition (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang