[07] Hukuman

1.1K 79 38
                                    

Karena bolos nya tadi kini Alena dan Sehun harus berhadapan langsung dengan Pak Tris, guru paling killer di SMA Citra Bangsa. Tak henti-hentinya Pak Tris melontarkan kata-kata pedas untuk ke dua nya.

"ALENA KAMU INI ANAK BARU! BUKANNYA RAJIN MALAH BOLOS, KAMU ITU PEREMPUAN! MAU SAYA LAPORKAN SAMA KEDUA ORANG TUA KAMU!"

"Ja- ja-jangan Pak," ucap Alena takut-takut.

"TERUS KENAPA KAMU BOLOS?"

"Sa-saya-" Belum sempat selesai bicara Sehun terlebih dahulu memotong ucapa Alena.

"Saya yang ajak dia bolos Pak."

"Kenapa!?"

"Karena saya mau."

"SEHUN!"

"SEBELUM SAYA BENAR-BENAR MARAH, KALIAN KELUAR BERDIRI DI LAPANGAN SAMPAI JAM PULANG!"

"Enggak masalah," jawab Sehun lalu menarik Alena dan membawanya pergi dari ruangan BK.

"Yaaah padahal gue baru masuk sekolah tapi udah dapet masalah berturun-turun. Kalo Bunda tau pasti dia sedih," ucap Alena lesu.

Mendengar perkataan Alena, ada rasa kasihan. Tapi entah kenapa rasanya Sehun tidak akan pernah melepaskan cewek ini. Mengganggu Alena membuatnya merasa senang.

"Enggak usah banyak omong!" ucap Sehun.

Seperti apa yang dikatakan Pak Tris kini Alena dan Sehun sedang berjemur dilapangan. Teriknya Panas matahari membuat Alena lemas, karena jujur saja seumur-umur Alena tidak Pernah dihukumm Seperti ini. Ditambah lagi para siswa-siswi yang membicarakan keduanya.

"Sehun!" sapa seorang cewek.

"Ini aku bawain minuman," katanya. Lalu menyodorkan satu botol air mineral dengan senang hati Sehun menerimanya.

"Makasih," ucapnya. Lalu meneguk botol aqua yang cewek itu berikan sampai habis.

Melihat itu Alena hanya bisa meneguk ludahnya kasar. Jahat sekali seniornya itu, Ia juga haus.

"Dia siapa?" tunjuknya pada Alena.

"Babu gue," jawab Sehun seadanya.

"Maksud ka—"

"Mending lo cabut deh," kata Sehun.

"Tapi nanti pas pulang sekolah bareng ya, bye," ucap cewek itu mengedipkan matanya.

Melihat itu Alena hanya memutar bola matanya malas.

Jujur saja rasanya ia ingin sekali istirahat. Sungguh berjemur dibahawah teriknya matahari membuatnya lelah, Apalagi Ia haus.

Alena melihat dari arah kantin Saga Fabrino tengah menghampirinya.

"Alena lo?"

"Kak Saga, ini enggak seperti apa yang lo liat kok."

"Gue tau," ucap Saga, lalu menyodorkan botol minuman kepada Alena."buat lo."

"Nggak usah kak."

"Gue tau lo haus."

"Makasih Kak." Alena pun menerimanya dengan senang hati.

"Pulang sekolah gue anter ya?" ucap Saga.

"Bo-"

"Dia pulang bareng gue!" ucap Sehun cepat, Alena menggeleng.

"Ingat surat perjanjian itu!"peringat Sehun dengan tatapan tajam.

"Yaudah gapapa, lain kali aja."

"Gue duluan ya, kalo ada apa-apa kabarin gue," ucap Saga sambil tersenyum. Alena mengangguk sebagai balasan.

Setidaknya masih ada Saga yang baik.

"Caper banget," ucap Sehun setelah kepergian Saga.

"Enggak kok. Kak Saga baik," hardik Alena.

"Cih, selera lo rendah," ucap Sehun lalu pergi meninggalkan Alena Seorang diri.

"WOI! Kakak Senior!! Kok malah pergi! masa hukumnya belum selesai!" teriak Alena.

"Bodo amat!"

"Nyebelin, masa gue sendiri." gerutu Alena.

----

Sebenarnya Alena tidak berharap senior nya yang bernama Sehun itu mengantarkannya pulang. Tapi mau bagaimana lagi. Alhasil ia harus menunggu nya di parkiran sekolah. kalau saja tidak ada yang namanya surat perjanjian itu Alena mana mau.

Disana Alena melihat Sehun dan cewek yang Alena temui tadi siang sedang berjalan beriringan. Mereka berdua menuju ke arahnya.

"Lo pulang sendiri! gue ada urusan," ucap Sehun kepada Alena.

"Enggak bisa gitu dong! Tadi aja didepan Kak Saga lo bilangnya mau anterin," ucap Alena kesal. bukannya apa, masalahnya sekarang sudah jam 5 Sore. Mana ada angkot yang akan berlalu lalang di depan sekolah.

"Bukan urusan gue," ucap Sehun.

"Tapi sekarang udah jam 5, mana ada angkot yang lewat!"

"Kalo Sehun bilang enggak mau ya udah dong! Jadi cewek kecentilan banget," ucap cewek itu tidak suka kepada Alena.

"Buk—"

"Gausah dipeduliin, ayo naik," ucap Sehun, cewek itu mengangguk. Lalu keduanya pergi meninggalkan Alena seorang diri.

"Bukannya gitu, masalahnya gue enggak tau jalan pulang kalo jalan kaki," ucap Alena lesu setelah melihat kepergian Sehun dan cewek itu.

----

JANGAN LUPA SETELAH BACA TINGGALKAN JEJAK YA😗

MAAP KALO TYPO BERTEBARAN, KALIAN BISA BANTU DENGAN KOMEN YA😊

SEE YA

NEXT PART SELANJUTNA💕

SENIOR (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang