[21] Patah Hati

665 47 80
                                    

Sehun membawa Alena keatas gedung perusahaan milik kakeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sehun membawa Alena keatas gedung perusahaan milik kakeknya. Karena Sehun yakin Alena akan merasa lebih tenang.

"Gimana, sukak?" ucap Sehun. Alena menatap Sehun lalu mengangguk.

"Gue kalo lagi ada masalah ataupun kangen sama Nyokap pasti larinya kesini," ucap Sehun pandangannya masih lurus kedepan.

"Suatu saat, kalo lo sedih, ataupun lo ngerasa rapuh lo bisa datang kesini kapan pun. Lo bisa teriak sekencang mungkin agar beban yang lo pikul bisa berkurang."

Alena pun berjalan kepinggiran roftoop lalu berteriak, "Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaan, kenapa harus begini?"

"Hiks, hiks, hiks...."

Melihat Alena yang seperti itu, Sehun merasa tidak tega dan langsung memeluk Alena.

"Gue enggak bisa lihat lo menderita karena cowok lain Alena," ucap Sehun lalu mengeratkan pelukannya.

Alena membalas pelukan Sehun. "Kenapa rasanya sakit sekali," ucap Alena. Ia pun mendongak, menatap Sehun dengan air mata yang terus bercucuran.

"Alena lo cantik. Cewek sebaik lo enggak baik nangisin cowok macam Saga. Air mata lo berharga Alena," ucap Sehun. Percayalah dengan Alena seperti ini, Sehun juga merasakan hatinya sakit.

Coba bayangkan, ketika orang yang kamu suka, mencintai orang lain, dan menangis didepan kamu?

Tak, terasa air mata Sehun menetes.

Apa ini yang dinamakan patah hati?

----

Seluruh seantero sekolah dibuat heboh, karena ditengah lapangan Sekolah, Sehun dan Saga tengah berkelahi.

Bugh!

"Bangsat!" ucap Sehun lalu membalas pukulan Saga.

Bugh!

Bugh!

"Anjing, mati lo!"

"Bangsat lo yang harus mati!" ucap Saga ingin memukul Sehun tapi dengan cepat Sehun memukulnya balik.

Bugh!

"Anjing!"

"Woi pisahin!"
"Anjer, nggak berani gue!"
"Kasian itu! Pisahin sat!"
"Panggil guru!"

"Yaampun. itu kak Saga sama kak Sehun kenapa?"
"Yaampun kedua cogan lagi berantem. harus di vidio nih."
"Kasian suami gue."
"Yang merasa gantle pisahin!" ucap para ciwi-ciwi.

Bugh!

Bugh!

Sehun memukul Saga lagi, kali ini dibagian perut. "Jauhin Alena! Lo udah nyakitin dia,"

Bugh!

"Jangan mimpi," balas Saga.

Alena yang baru berangkat sekolah pun dibuat terheran oleh banyaknya orang di lapangan, ia pun menghampiri kerumunan tersebut. "Ada apa?" tanya Alena pada salah satu siswi.

SENIOR (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang