Sudah berhari-hari semenjak ia pulang dari rumah sakit Alena tak kunjung juga melihat batang hidung Sehun. Kemana cowok itu? Ntah perasaan apa ini, Alena merasa hambar ketika tak kunjung juga melihat Sehun. Bahkan cowok itu tidak mengirimkan nya pesan sama sekali.
Apa ia harus mencarinya sendiri?
Ah. Sepertinya tidak, pasti bunda tidak mengizinkan. Alena pun mencoba menghubungi salah satu teman Sehun. Untungnya ia mempunyai nomor Boby, salah satu teman Sehun, yang sengaja ia ambil secara diam-diam dari ponsel cowok itu.
Kak Boby
Kak ini gue Alena.
Lo tahu kan?
Gue mau nanya, lo tahu Sehun dimana? Gue khawatir dia kenapa-napa.Lama tidak ada balasan, Alena pun mengirimkan pesan satu kali lagi.
Kak Boby
Kak Boby. Plis bales, gue perlu jawaban.Ting!
Kak Boby
Maaf baru bales. Tadi gue ada urusan. Kita ketemu aja di caffe depan sekolah biar ngobrolnya enak.Tanpa pikir panjang Alena menyetujui.
Kak Boby
Oke kak, gue siap-siap dulu.----
"Alena kamu mau kemana?" tanya Amira ketika melihat Alena yang baru turun dari atas tangga dengan pakaian yang sangat rapih.
Alena menghampiri Amira lalu mengecup keningnya.
"Bunda, Alena ada urusan sebentar. Alena harap bunda ngerti dan ngizinin," ujarnya dengan nada lembut.
"Bukannya bunda nggak mengizinkan. Tapi bunda takut kamu dijalan kenapa-napa."
"Aku nggak papa Bunda. Aku udah sehat."
"Yaudah deh bunda izinkan. Lagian udah 2 pekan kamu dirumah terus, pasti kamu bosan ya."
"Tuh Bunda tau."
"Kalo begitu aku berangkat ya. Bye, muach."
"Hati-hati sayang."
"Siap bunda!!!"
----
Sedari tiga puluh menit yang lalu Boby tengah menunggu Alena di caffe depan sekolah. Ntahlah, sudah berapa minuman yang ia habiskan. Ia pun memilih untuk menghubungi cewek itu .
Tak menunggu waktu lama, cewek itu mengangkatnya.
"Hallo, lo ada dimana?"
"Gue ada diaini. Didepan lo," jawabnya. Boby pun mendongak dan benar saja Alena tengah melambai-lambaikan tangannya. Dengan segera ia pun mematikan sambungan nya secara sepihak.
"Lo lama banget dah," ucap Boby. Alena tidak membalas, melainkan mengambil tempat duduk terlebih dahulu
"Maaf kak, seperti yang lo tahu sendiri. Tadi jalanan macet." Boby pun mengangguk paham mendengar ucappan Alena.
"Jadi gimana kak? Mm... Lo tahu Sehun kemana?"
Boby tersenyum."Tenang aja lo nggak usah khawatir dan mikirin dia. Sehun baik-baik aja."
"Pertanyaan gue Sehun kemana kak? Bukan nanyain kabar!" ucap Alena.
"Lo khawatir sama dia atau lo udah cinta sama dia?"
"Kok lo jadi ngaco sih kak!!"
"Ngaco gimana?"
"Gue perlu jawaban!"
"Dan pertanyaan gue, apa lo cinta sama Sehun? Lo juga belum jawab."
"Lo kok nyebelin sih kak," ucap Alena kesal.
Alena pun berdiri hendak pulang. Percayalah bertemu dengan Boby tidak mendapatkan hasil. Ketika berbalik pergerakannya terhenti, ketika kalimat yang Boby ucapkan sangat-sangat membuat hatinya sakit.
"Sehun dipenjara!"
"Sehun dipenjara!"
"Sehun dipenjara!"
"Sehun dipenjara!"
"Sehun dipenjara!"
"Sehun dipenjara!"Alena menggeleng."Nggak mungkin," gumamnya pelan lalu kembali mengambil tempat duduk dihadapan Boby.
"Sebenernya Sehun ngelarang gue buat cerita ke elo. Sehun takut keadaan lo semakin memburuk. Makanya waktu lo masuk rumah sakit dia nggak jenguk."
"Sejak kapan Sehun masuk penjara?" tanya Alena dengar nada cemas.
"Setelah nganter lo kesekolah. Paginya di mampir dulu ke markas, selang berapa menit polisi dateng dan nangkap Sehun."
"Lo tenang aja. Sehun masuk penjara bukan karena kesalahannya, dia dijebak." lanjutnya.
"Dijebak?" Boby mengangguk.
"Dijebak sama Geo. Salah satu musuh troublemaker, Geo sengaja nyuruh anak brigez untuk nusuk dia pas tawuran itu, gue masih inget namanya Yayan. Emang stres itu bocah. Dia ngambil kesempatan ini buat balas dendam sama Sehun."
"Kenapa si Geo itu benci banget sama Sehun?" tanya Alena.
"Karena Geo kira Sehun udah ngerebut Theresa dari dia padahal enggak. Selama ini Theresa yang ngejar Sehun, sampe Sehun akhirnya luluh dan nerima Theresa, tapi bukannya seneng dan beruntung Theresa malah menghianati Sehun dengan sekingkuh sama Geo."
"Berarti Geo salah paham dong?" Boby mengangguk.
"Kenapa Sehun nggak jelasin?"
"Mana mau Gei dengerin. Emang si Geo itu cinta mati banget sama Theresa."
"Terus, Theresa suka sama dia?"
"Nggak tau, susah ditebak."
"Oke-oke gue paham. Tapi kenapa bokap Sehun nggak ngebantu Sehun buat keluar dari dalam penjara."
"Ntahlah gue juga belum tau. Mungkin bokapnya mau ngasih pelajaran, biar Sehun berubah," jawab Boby.
"Tapikan Sehun nggak salah," ucap Alena.
Boby mengangkat kedua bahunya.
"Kasian Sehun pasti disana enggak enak banget."
"Makasih ya kak informasinya. Gue harus jenguk Sehun sekarang. Gue pergi, bye." belum sempat Boby menjawab Alena pergi begitu saja.
----
SEE,
NEXT PART SELANJUTNYA💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR (TERBIT)
General FictionDONT COPY MY STORY🙏 BELUM DI REVISI!! DITERBITKAN OLEH MOCCHACINOPUBLISHER. Sehun Mahardika Pratama. Siapa sih yang tidak kenal dengan dia. Bahkan hampir seluruh seantero sekolah tau. Senior yang selalu bikin masalah setiap harinya tetapi banyak di...