Hari ini guru-guru SMA Citra Bangsa sedang mengadakan rapat dadakan. Daripada berdiam diri dikelas mendengar bacotan yang tidak berfaedah Alena, dan Anabella memutuskan untuk pergi ke kantin. Padahal jam istirahat masih lama, toh bukan mereka saja tetapi banyak yang keluar kelas.
Setibanya dikantin Alena dibuat melongo karena kantin yang begitu penuh oleh para penghuni yang kelaparan. Untungnya masih ada bangku kosong di dekat penjual bakso, Alena dan Ana pun memilih tempat duduk disitu.
"Lo mau pesen apa Al, biar nanti gue pesenin?" tanya Ana yang bersiap akan memesankan makanan.
"Wah, boleh tuh. Gue Bakso sama esteh ya," jawab Alena. Ana pun mengacungkan jempolnya. Lalu berjalan menuju tempat yang jual makanan.
Sambil menunggu Ana yang sedang memesan makanan Alena memutuskan untuk tidur sebenatar, kepalanya ia tumpukan diatas meja. Belum sempat 1 menit tertidur tiba-tiba saja,
BRAK
"Astagfirullah, Na, gue masih-" Alena menggantungkan ucapannya setelah melihat siapa yan datang, siapa lagi kalau bukan Sehun Mahardika Pratama. Orang yang selalu mengganggu Alena akhir-akhir ini.
"Kenapa? Kaget?" ucap Sehun dengan semirk andalannya.
"Disaat-saat seperti ini Ana belum juga datang lagi, bisa mati gue," ucap Alena dalam hati.
Melihat Ekspresi yang seperti itu Sehun tersenyum, "Lo takut sama gue?" ucap Sehun lalu memajukan wajahnya melihat itu Alena menghindar, "Sorry aja ya, gue, nggak takut sama lo!" jawab Alena memberanikan diri.
Sehun mengangguk lalu menyuruh Alena berdiri dan merangkulnya. "GUYS GUE PUNYA KABAR GEMBIRA BUAT KALIAN. ALENA, CEWEK YANG ADA DISAMPING GUE, KATANYA MAU TRAKTIR KALIAN, SEPUASNYA, SEKARANG."
"Wah seriusan?" tanya mereka kompak, Sehun mengangguk.
"Rejeki nomplok ini mah," sahut yang lain.
"Sering-sering deh kaya gini." diangguki oleh temannya.
Mendengar itu Alena langsung melotot tidak percaya dengan secepat kilat melepaskan rangkulan Sehun pada bahunya, "Gila ya lo" ucapnya. Sehun hanya membalas dengan mengangkat kedua bahunya dan pergi begitu saja. Tetapi Sebelum pergi Sehun membisikkan sesuatu ditelinga Alena, "Ini hukuman buat cewek nakal kayak lo."
"Sialan."
"Tanggung jawab lo!"
"Woii!"
"Sehun Mahardika Pratama!! Anaknya Pak Presiden!!"
"Senior paling ngeselin!!" teriak Alena, tapi percuma Sehun tidak memperdulikannya.
----
Ketika sedang makan tiba-tiba saja para penjual bakso, minuman, mie, cireng dll, Menghampiri Alena dan memberikan tagihan yang akan dibayar.
Melihat nominal tagihan yang cukup besar Alena melotot tidak percaya. Sial, gara-gara kerjaan seniornya itu Ia harus menanggung Ini semua.
"Jadi 200.000."
"Di Mamang juga 40.000."
"Saya 300.000."
"Di Ibu cuma, 250.000, Neng." dan masing banyak lagi,
"CUKUP!" ucap Alena, tiba-tiba saja kepalanya pening, dan semuanya berubah menjadi gelap.
BRUKK
Alena pingsan.
----
"Gu-gue ada di-dimana?" ucap Alena merasakan pusing dikepalanya.
"Al, lo udah bangun?" ucap Anabella.
"Gue ada dimana, An?" tanya Alena dengan memijit kepalanya yang terasa pusing.
"Lo ada di UKS. Tadi lo pingsang,"
"Pingsan?"
"Iya tadi lo pingsan gara-gara-"
"Cukup, gue inget semuanya."
"Bapak penjual bakso, sama Ibu-ibu itu gimana?"
"Lo tenang aja, tadi udah dibayarin sama Kak Saga."
"Kak Saga?"
Ana mengangguk."Tadi dia yang bayarin semuanya. Dia juga tadi minta maaf nggak bisa nemenin lo karena sibuk."
Lagi-lagi Saga menolongnya, Alena jadi merasa tidak enak.
"Kak Saga baik banget ya, kayanya dia suka sama lo deh," ucap Ana.
"Ngaco lo. Mana ada, gue kan hanya sebatas gorengan rempeyek sedangkan Kak Saga?"
"Gorengan bakwan," jawab Ana lalu tertawa. "Ish, nggak lucu ya!"
"Gue masih kesel tauk, sama tuh senior sialan. gegara dia gue jadi kaya gini."
"Awas lo nanti suka."
"Amit-amit ya gue suka sama cowok macem dia, ih." ucap Alena bergidik ngeri, melihat itu Ana tidak bisa menahan tawanya.
"Lo kok ketawa."
"Abis lo lucu, awas ya, sekarang aja bilang amit-amit, ntar besok-besok malah nangis-nangis."
"ANA!!"
----
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR (TERBIT)
General FictionDONT COPY MY STORY🙏 BELUM DI REVISI!! DITERBITKAN OLEH MOCCHACINOPUBLISHER. Sehun Mahardika Pratama. Siapa sih yang tidak kenal dengan dia. Bahkan hampir seluruh seantero sekolah tau. Senior yang selalu bikin masalah setiap harinya tetapi banyak di...