[13] Jalan

922 69 25
                                    

"Yang bener lo?" ucap Ana tidak percaya. Bagaimana bisa, Alena hanya mengangguk malas.

"Enak banget lo," katanya lagi.

"Sinting lo, enak apanya yang ada gue tersiksa. lagian, masa gue kelas 11 suruh ngerjain tugas kelas 12," ucap Alena, masih mengingat betapa susahnya ia mengerjakan tugas si Bihun itu.

"Terus lo bisa nggak?"

"Yabisa lah. Alena gitu anaknya Bapak Wanda yang punya Ibu namanya Amira," ucapnya percaya diri.

Mendengar itu Ana tertawa geli,"Lo yakin itu bener semua?"

"Yakin." jawabnya mantap.

"Bagus deh. Soalnya gue takut aja kalo lo ngerjain tugasnya salah semua bsa-bisa lo kena amukan Singa tidur." Alena mengngguk, "Makanya gue ngerjainnya dengan teliti, gini-gini juga gue pernah dapet peringkat 10." jawab Alena membanggakan dirinya.

"Busyeet. peringkat 10, lo, bangga?"

"Bangga lah, secara kan itu pertamanya gue dapet peringkat."

"Gue salut." ucap Ana pura-pura terharu.

----

Padahal masih jam pelajaran tapi Alena harus ijin sebentar karena senior sialan itu memanggilnya. Kalo tidak datang pasti embel-embelnya ia akan terkena hukuman.

Alena berjalan di koridor sekolah seorang diri. Sehun meminta Alena untuk datang ke roftoop Sekolah. Cukup melelahkan berjalan menuju ke roftoop sekolah. Pasalnya sekolah nya memiliki lantai 3.

"Lo mau apa sih?!" ucap Alena.

"Masih tanya, ngajak lo bolos lah." Alena melotot dan tanpa ba-bi-bu langsung memukul Sehun.

"Dasar sinting!" makinya.

"Kirain gue ada hal penting."

Sehun yang melihat wajah Alena yang kesal, diam-diam tersenyum tanpa sepengetahuan Alena.

"Udahlah. Lagian lo udah disini juga."

"Masalahnya gue hari ini ada pelajaran penting."

"Yaudah si pentingan mana sama gue."

"Lo?" geram Alena.

Sehun tidak memperdulikan ucapan Alena, ia berjalan dan bersandar dipinggiran tembok. Alena pun melakukan hal yang sama. "Sampe istirahat aja ya, setelahnya gue nggak mau lagi nemenin lo, yakali baru beberapa hari gue masuk di Sekolah ini, tapi udah bolos terus," ucap Alena.

"Tapi lo suka kan?" skakmat, pertanyaan Sehun membuat Alena menutup mulutnya rapat-rapat.

"Diam lo berarti iya," katanya lagi.

"Serah lo," jawab Alena.

----

Sepulang Sekolah Alena dan Saga akan pergi jalan-jalan, rasanya Alena sangat senang sekali. Disaat-saat sibuk seperti ini Saga masih bisa meluangkan waktunya untuk mengajaknya jalan-jalan.

SENIOR (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang