HAPPY READING❤
-----
Sehun membawa Alena keruang ganti wanita yang disediakan sekolah.
"Makasih," ucap Alena.
Sehun menggaruk rambutnya yang tidak gatal, Ia merasa tidak tahu harus berbuat apa sekarang. "Gue—"
"Boleh minta tolong?"
"Min—minta tolong apa?" ucap Sehun gugup.
"Baju gue basah semua," ucap Alena sambil menunduk.
"Lo tunggu disini. Gue ke Koprasi sebentar," ucap Sehun yang mengerti maksud Alena. Tanpa menunggu jawaban dari Alena, Sehun bergegas pergi.
"Sehun? Tumben, mau beli apa?" ucap Ibu Sri selaku penjaga Koprasi.
"Saya mau beli seragam sekolah Bu."
"Tapi bukan untuk saya."
Bu Sri mengerutnya dahinya."Seragam Cewek," terang Sehun yang mengerti.
Ibu Sri tersenyum lalu mengangguk. "Sebentar ya, Ibu ambilkan dulu."
"Jadi berapa?" ucap Sehun ketika sudah mendapatkan seragam yang akan diberi kan untuk Alena.
"200.000 ribu." Sehun mengangguk lalu mengeluarkan 2 lembar uang berwarna merah. Lalu memberikan nya kepada Ibu Sri, setelah memberika uangnya tanpa menunggu jawaban, Sehun melangkah pergi.
"Makasih," ucap Ibu Sri setelah melihat kepergiaan Sehun walaupun Ia sudah tahu Sehun tidak akan membalasnya.
Sehun segera berlari dan memberikan seragam sekolah untuk Alena. "Nih," ucap Sehun lalu memberika seragam sekolah yang tadi ia beli.
"Makasih. Tapi—" Alena menggantungkan ucapannya.
"Tapi kenapa?"
"Mm..."
"Gue nggak bisa ganti baju."
"Gimana sih? Kan gue udah beli seragam nya?" heran Sehun
"Anu, Mm..."
"Anu apa?"
"Dalemannya. Daleman gue basah semua," ucap Alena sambil menunduk malu.
OH ASTAGA, KENAPA SEMUA CEWEK SELALU MENYUSAHKAN.
----
"RUANG BK"
Selalu terbuka, untuk anak-anak yang selalu bikin onar!Yang biasanya Pak Tris selalu menghadapi murid Laki-laki yang selalu bermasalah, lain lagi dengan hari ini. Pak Tris harus menghadapi para fans-fans Sehun Lovers katanya. Pak Tris sampai geleng-geleng kepala. Sebanyak ini? Apasih yang menarik dari Sehun selain selalu membuat ulah. Mungkin karena Sehun ganteng? Tapi, lebih ganteng juga dirinya. CK.
"BAPAK TAHU KALIAN MENGGEMARI SEHUN, TAPI JANGAN SAMPAI SEPERTI INI. INI SANGAT KETERLALUAN! JIKA ALENA MENGADU KEPADA ORANG TUA NYA, LALU ORANG TUA NYA TIDAK TERIMA, KALIAN BISA KETANGKAP POLISI!"
"KALIAN DENGAN SEENAK JIDATNYA MENGHAKIMI ORANG—"
"Tapi dia nggak sendiri Pak, ada Kak Sehun yang nolongin," ucap salah satu murid yang memotong ucapan Pak Tris.
"DIAM KAMU! TIDAK SOPAN SEKALI, KALAU GURU SEDANG BICARA KAMU DIAM!! KAMU DIAJARIN TIDAK SOPAN SANTUN SAMA GURU AGAMA? SIAPA GURU AGAMA KAMU? DAN BLA BLA BLA—" terjadilah ceramah di siang hari.
"ASTAGFIRULLAH, BAHKAN KALIAN PEREMPUAN SEMUA—" Pak Tris mulai menghitung.
"1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, —50."
"Satu banding lima puluh." Pak Tris geleng-geleng kepala.
"Karena bapak tidak ingin ambil pusing. Bapak kasih kalian surat pemanggilan orang tua."
"Saga tolong siapkan 50 lembar surat pemanggilan orang tua, dan kamu Ayu tolong data kan anak-anak ini."
"Baik Pak," ucap Saga dan Ayu bersamaan.
Terlihat mereka ketakutan, setelah mendengar Pak Tris akan membagikan surat pemanggilan orang tua. "Nggak usah pasang muka sedih,saya nggak akan luluh, ini tidak sebanding dengan apa yang Alena rasakan."
"Jangan ada satu orang tua dari kalian yang tidak datang!"
"Kelakuan kalian tidak jauh beda seperti anak SMP! Sekarang keluar, dan ikut saya, sebagai hukuman kalian bersih-bersih sekolah, untuk pembagian surat setelah kalian selesai bersih-bersih."
"Yaaaaaah Pak!"
"Tau gini, tadi gue enggak usah ikut-ikutan."
"Mana lagi ini dikasih surat pemanggilan orang tua."
"Sumpah ini pertama kalianya gue masuk BK, dan sangat-sangat menengangkan."
"Gue bakal bilang apa sama Nyokap, Bokap,"
----
Setelah Alena mengganti bajunya, keduanya memutuskan untuk pergi ke rooftop. Rooftop salah satu tempat pelarian mereka berdua ketika tidak ingin masuk kelas.
Alena bersandar pada bahu Sehun, untuk saat ini Alena butuh sandaran, untungnya Sehun tidak keberatan.
"Gue ngerasa tenang banget kalo disini ntah kenapa," ucap Alena memecahkan keheningan.
"Makanya gue, kalo ada masalah langsung kesini," kata Sehun masih lurus kedepan.
Berdekatan dengan Alena membuat jantung Sehun berdebar tidak karuan, apakah ini? ah, tidak mungkin, cepat-cepat Sehun menyingkirkannya.
"Emang orang macam lo punya masalah?" tanya Alena.
"CK! Pertanyaan lo males gue jawab,"
"Ishh."
----
Sedari tadi Ana hanya mondar-mandir tidak jelas ia sedang mencari Alena. Ana sudah mencarinya di kelas, perpustakaan, kantin, kelas musik, lapangan dimanapun tapi tak kujung ditemukan juga, bahkan dengan keberanian dan tekat yang tinggi Ana mencarinya dibelakang sekolah yang katanya angker, hanya sendiri. Tapi, lagi-lagi Ana tidak menemukan Alena.
"Lo dimana Al? Maafin gue, lagi-lagi gue enggak ada disaat lo lagi ada masalah, gue ngerasa nggak pantes jadi Sahabat lo."
"Maaf, maafin gue Alena," ucap Ana dalam hati sambil menunduk tak terasa air matanya jatuh.
----
SEMOGA SUKAK YANG DENGAN PART INI, MAAF KALO KURANG MEMUASKAN, AKU MASIH BELAJAR😁
SEMOGA TETAP SUKA SAMA CERITA SENIOR, AMIN😊
JANGAN LUPA REKOMENDASIKAN KE TEMEN-TEMEN KALIAN YA. CERITA SENIOR, SIAPA TAU MEREKA SUKAK, AJAK TEMEN KALIAN UNTUK BACA CERITA INI😊
SETELAH BACA BIASAKAN TINGGALKAN JEJAK YA,
VOTE DAN KOMEN AKU TUNGGU,
MAAF KALO TYPO BERTEBARAN, KALIAN BISA BANTU DENGAN KOMEN🙏
SAYANG KALIAN,
SEE,
NEXT PART SELANJUTNYA💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR (TERBIT)
General FictionDONT COPY MY STORY🙏 BELUM DI REVISI!! DITERBITKAN OLEH MOCCHACINOPUBLISHER. Sehun Mahardika Pratama. Siapa sih yang tidak kenal dengan dia. Bahkan hampir seluruh seantero sekolah tau. Senior yang selalu bikin masalah setiap harinya tetapi banyak di...