Sensor

146 20 4
                                    

" Ibu aku pulang "

Aku duduk di depan televisi,  Ibu menghampiriku,  terbelalak melihat banyaknya ice cream yang aku beli.

" Astaga,  banyak banget kamu beli ice cream "

Aku menyengir " Hehe,  Khilaf "

Ibu menggeleng-gelengkan kepala sambil berdecak.  Dia duduk disampingku.

" Satu?  "

Aku terkekeh melihat ibu yang ingin makan ice cream " mau rasa apa? "

Ice cream rasa kacang hijau menjadi pilihan ibuku. Ia gigit pelan-pelan.

" Eungg!! Dingin!  "  ibu meringis kesakitan karena dinginnya ice cream telah menusuk giginya yang sudah sering ngilu karena panas atau dinginnya makanan.

Aku tertawa melihat ibuku seperti itu,   " Namanya juga ice cream, ya dingin dong " 

" Ini habiskan punya ibu,  gigi ibu sudah tidak kuat " ibuku berlari ke dapur.

Aku memegang dua stik ice cream  sekaligus.  Lalu memakannya secara bergantian.

" Surga dunia "

Aku mabuk, mabuk ice cream.  Aku membaringkan tubuhku di kursi sambil menonton tv.

" Oh ya bu,  aku tadi sudah melabrak perempuan yang selingkuh itu " kataku kepada Ibuku yang duduk di lantai sedang mengupas kepala tauge.

" Perempuan yang mana?  "

Aku mendecak kesal karena Ibuku sudah lupa dengan kejadian kemarin lusa itu.

" Pacarnya Hyunbin "

" Ahh perempuan cantik itu ya?  "

Sungguh membuatku kesal, ingat-ingatnya menyebut Chaekyung dengan sebutan perempuan cantik.

" Ish... Aku yang lebih cantik! Aku kan anaknya ibu " aku membela diri.

Ibuku menepuk jidatnya " Ibu lupa " lalu cekikikan.

" Ibuuuu " rengekku.

" Iya kau yang paling cantik sayang " katanya sambil menoel daguku,

" Kenapa kau labrak, ibu kan sudah bilang biarkan, itu urusan mereka. Lagipula belum tentu dia selingkuh"

" Itu jelas sekali perselingkuhan ibu.  Mereka mesra-mesraan begitu,  tidak mungkin kalau saudara atau temannya. Aku bilang seperti ini JANGAN SUKA SELINGKUH " kataku sambil mengulang mimik mukaku saat berbicara dengan Chaekyung.

" Ya sudah ya sudah terserah kau saja.  Sekarang waktunya ibu nonton drama. Kau belajar  sana,  kerjakan PRmu "

Aku mendengus kesal lalu berjalan ke kamar dengan malas. 

*

Seperti pagi sebelum-sebelumnya,  aktivitasku adalah pergi kesekolah;melewati apartement Hyunbin;dan berhenti sejenak menatap jendela kamar Hyunbin. Aku ragu untuk masuk dan naik keatas menyusul Hyunbin sampai depan pintu apartemennya.  Aku malas jikalau nanti aku akan bertemu dengan Chaekyung. 

Plung!

Aku dikagetkan oleh ringtone hpku,  buru-buru aku mengecek ada notifkasi apa.  Ternyata Hyun_RecycleBin  telah  mengupload sebuah foto.

Aku langsung menutup hp dan langsung berlari ke halte dan naik bis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku langsung menutup hp dan langsung berlari ke halte dan naik bis. 

Tuh kan Yewon, kenapa masih berharap pada Hyunbin. Dia begitu menyukai Chaekyung. Lihatlah  foto tadi, dia begitu hangat merangkul pundak Chaekyung.

Aku mengelus dadaku ,berharap dengan cara ini rasa sakitnya sedikit berkurang. Tidak kurasa air matapun menetes dari pelupuk mataku, aku buru-buru mengusapnya.

Pikiranku kosong ya aku melamun, sampai aku tersadar aku sudah tiba di sekolah karena sentuhan tangan dari pak supir di pundakku.  Aku masuk ke dalam kelas dan Hyunbin sudah ada di sana.

Ah,  Rupanya dia berangkat pagi hari ini. Hari ini hari rabu.

Aku tersenyum tipis,  dan langsung segera duduk dibangku milikku.
Murung lagi,  karena melihat foto mereka berdua.  Sudah murung, tidak bersemangat, ditambah dengan mata pelajaran bahasa kali ini mengharuskan kami sekelas 11 - 3 untuk ke lab bahasa.  MALAS SEKALI.

Di laboratorium, aku melihat dua pasang sepatu yang tertata rapi di rak sepatu.  Masih ada anak kelas lain? Aku masuk terlebih dahulu karena aku ingin sekali segera duduk dan melamun lagi.

" Oh!  Yewon-ah!  " suara yang  sudah tidak asing bagiku.  Chaekyung.

Aku menoleh,  sial nenek lampir.

Chaekyung tersenyum padaku, dia bersama seseorang, teman satu kelas mungkin.  Aku menatapnya dengan lekat, mencoba mengingat-ingat siapa dia, karena wajahnya tidak asing bagiku.

SELINGKUHANNYA!

Ya dia selingkuhan Chaekyung, yang aku lihat bersama ibuku di cafe.

" Kau...- " baru juga ingin membuka suara,  ucapanku terpotong oleh Chaekyung.

" Kebetulan sekali, kelas kalian kemari.  Ada Hyunbin kan,  " Chaekyung melihat-lihat sekeliling mencari Hyunbin. 

" Hyunbin-ah! Kemari kemari " ucapnya ceria memanggil Hyunbin dengan melambaikan tangannya.

" Kebetulan, aku dan Junho ditugaskan untuk memfoto lab ini karena nanti akan ada perbaikan.  Jadi mumpung kita berkumpul,  kita foto dulu "

Apa-apaan?!  Foto?  Tidak ada hujan, tidak ada angin mengajak foto?

Chaekyung menarik Hyunbin untuk berada disampingnya.  Dia juga menyuruhku berada di depannya dan mengajak Yebin dan Sunhi untuk foto bersama.

" Satu.. Dua..  Tiga "

Setelah berfoto, nenek lampir dan laki-laki yang jelas-jelas selingkuhannya, Junho itu meninggalkan lab. Dan saatnya aku harus  berkutat dengan pelajaran bahasa.

*

Sekarang aku berada di dalam bis dalam perjalan pulang.  Hpku berdering, ada notifikasi lagi.  Isinya aku ditandai disebuah foto.  Foto itu diupload oleh akun bernama KyungCH_ ,Akun milik Chaekyung.

Pasti foto yang diambil tadi siang di laboratorium bahasa. 

Apa?  Wajahku di sensor?  Kenapa?  Sangat menjengkelkan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa?  Wajahku di sensor?  Kenapa?  Sangat menjengkelkan!

Dia ingin mencari keributan denganku ya!
Mukaku disensor buat apa lagi kalau bukan memancing kekesalanku.  Dasar nenek lampir.

Awas saja, mulut ember Kim Yewon akan beraksi.

Waiting [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang