Aku benar-benar tidak ada otak. Bisa-bisanya aku berkata seperti itu pada Yewon, teman SMA ku yang begitu baik padaku. Dia sering kali membawakanku bekal, ataupun mengantarkan makanan ke apartementku tanpa aku meminta tolong padanya. Dia dan keluarganya sangat baik padaku, mungkin mereka kasihan melihat anak laki-laki yang masih SMA tidak bisa memasak untuk dirinya sendiri dan tinggal sendirian.
Mungkin karena kami setiap hari bertemu dan dia sangat baik padaku,memupuk rasa nyaman ketika aku bersamanya.
Aku bingung dengan perasaanku sendiri, aku cemburu ketika melihat Yewon dengan pria asing itu. Pria yang tiba-tiba muncul diantara kehidupanku dan Yewon. Dia muncul dan langsung merebut Yewon dariku. Yewon itu menyukaiku, dia tidak boleh menyukai orang lain.
Aku ingin Yewon hanya baik padaku, aku hanya ingin Yewon menyukaiku, aku hanya ingin Yewon selalu berada didekatku.
Apa aku terobsesi pada Yewon?
Tentu tidak, Yewonlah yang harus terobsesi padaku.Pikiran itu selalu terpikir didalam otakku. Karena aku terlalu khawatir kedatangan pria itu membuat Yewon tidak perhatian lagi padaku.
Dan kekhawatiran itu terjadi, karena kebodohanku aku melukai hatinya. Malam itu pria asing yang bernama Yoongi menyadarkanku atas kegilaanku selama ini. Kegilaanku yang ingin mendapatkan Yewon dan Mina sekaligus.
Mina adalah gadis yang sangat manis. Aku menaruh hati padanya. Entah tidak tahu alasannya, aku tiba-tiba saja menyukainya. Dia sangat manis dan juga menggemaskan.
Apa aku mempermainkan perasaan Mina?
Dia tidak tahu apa-apa tentang rasa obsesiku terhadap perhatian Yewon. Yang dia tahu, Yewon adalah teman sekolahku.
Aku sangat serakah, aku ingin Yewon tetap disampingku dan juga aku ingin mendapatkan Mina untuk jadi pacarku.
Perkataan Yoongi malam itu menyadarkanku akan hal yang tidak ingin ku sadari. Bahwa aku menyukai Yewon. Aku langsung tersadar yang ku lakukan adalah hal yang salah, pikiranku kacau ketika melihat Yewon menangis dan Mina yang terkejut mendengar bahwa aku menyukai Yewon. Mina langsung pergi dan beberapa saat kemudian Yoongi membawa Yewon pergi. Malam itu aku hanya duduk termenung dibangku tempat aku ingin menembak Mina. Aku menyesali keserakahanku.
Paginya saat didalam bis aku meminta maaf kepada Yewon. Namun dia begitu dingin padaku, dia sudah memberi batas diantara kami. Dan juga Mina tidak dapat kuhubungi lagi.
Aku tidak mendapatkan apapun. Segalanya yang aku punya hilang karena aku sendiri.
---------------------------------------------
Ini beneran end ya teman-teman hehe. Aku tambahin satu part buat Hyunbin buat kamyuuu wkwk.
Terima kasih sudah membaca dan maaf ya kalau ceritanya masih kuranggggggggggggggg bagus hehe. Perlu belajar lagi.Terimakasih...
Sampai jumpa di cerita yang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting [END]
FanfictionHaruskah aku memanggilmu namamu seribu kali? Haruskan aku mengatakan bahwa aku menyukaimu seribu kali? Seharusnya aku membencimu.