berhenti

106 17 3
                                    

Aku sedari tadi tak henti-hentinya tersenyum. Hatiku sangat bahagia bisa berangkat bersama dengan Hyunbin lagi.  Ternyata hati benar-benar tidak bisa berbohong ya,  sebegitu jujurnya.

"Sudah baikan dengan Hyunbin?" tanya Yebin yang tengah duduk dibangkunya--didepanku.

Aku mengangguk cepat.

"Aigoo aigoo,  lihatlah wajahmu bersinar"  godanya sambil cekikikan.

Aku hanya membalasnya dengan tawa yang renyah.

Semuanya kembali ke awal.  Aku berangkat bersama Hyunbin, lalu makan siang saat jam istirahat juga bersama Hyunbin.

Kami sekarang  berada di kafetaria sekolah, menyantap makan siang kami.

"Jangan dekat-dekat dengan Yoongi lagi" kata Hyunbin sambil melahap sesendok nasinya.

"Kenapa?" tanyaku ingin tahu alasannya menyuruhku untuk jauh dengan Yoongi.

"Aku tidak suka dengannya" jawabnya.

"Kenapa?" tanyaku lagi.

"Kau denganku saja,  jangan dengan orang lain"

Aku terdiam sejenak,  kulihat dia asyik dengan makanannya.

Dia serius dengan ucapannya atau tidak?  Lalu gadis bernama Mina itu siapa?

Aku berdehem untuk memecah suasana canggung yang aku ciptakan sendiri.

*

"Aku masuk dulu, kau hati-hati ya" ucap Hyunbin didepan pintu masuk apartementnya,  aku menganggukan kepala.  Kemudian aku lanjutkan langkah menuju rumah.

Saat jarakku dengan rumah hanya tinggal 50 meter, Yoongi tiba-tiba datang dan menyuruhku untuk berhenti.  Aku menurutinya.

Dia tidak berkata apapun hanya menatapku, tingkahnya membuatku salah tingkah.

"Ada apa sih?" aku mendorong bahunya untuk menjauhkan wajahnya dari wajahku.

"Aku kalah" lesunya.

Aku langsung mengerti apa maksudnya.

"Maaf" tak ada kata lain selain bilang maaf kepada Yoongi.

Dia terkekeh renyah,  dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu minta maaf, itu bukan kesalahan. Semoga kau dan Hyunbin terus bersama" dia menepuk pundakku lalu dia memutar badannya.

"Mau kemana?" cegahku.

"Pulang,  Akhh aku lelah" katanya sembari menggosok-gosokkan tangan ke lehernya.

"Mmm..  Besok dan seterusnya kita masih berteman kan?  akan tetap seperti sekarang ini kan?" ucapku semakin menurunkan suara.

Yoongi kembali menghadap kearahku.  Dia tertawa.  Aku melihatnya kebingungan.

"Kau pikir setelah tau kau tidak memilihku, aku menghilang karena patah hati ? Tidak tidak, aku tidak akan sebodoh itu.  Tenang saja,"

"Ah satu hal lagi,  semangat untuk pejuang cinta"  tambah nya.

Aku dan Yoongi saling melempar senyum.

*

Sore ini aku dan Hyunbin ada janji untuk pergi ke toko buku,  aku ingin membeli sebuah novel dan Hyunbin katanya ingin sekali membeli komik.  Ketika aku keluar dari gerbang rumahku,  aku melihat Hyunbin sudah ada didepan.

Waiting [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang