Putus Hubungan

127 18 5
                                    

Duduk santai sambil mendengarkan musik dibalik jendela besar apartementku, bonus bisa melihat memandangan perkotaan yang indah. Sekarang pukul 8 malam, aku sangat suntuk. Sepertinya seru berjalan-jalan malam, mencari udara segar. Aku ambil hpku, menelpon Chaekyung .

" Halo " ucap Chaekyung diluar sana.

" Eo, nuna. Kau ada dimana? Kenapa ramai? " tanyaku heran.

" Ah ee... Iya aku ada diluar "

" Kebetulan aku ingin keluar, kau ada dimana? Aku akan menyusul " kataku antusias, aku berdiri lalu mengambil jaket yang letaknya tidak jauh dari tempat dudukku.

" tidak perlu! " jawabnya cepat.

" Kenapa? "

" Ah begini hyunbin, emmm aku sekarang bersama teman-teman perempuanku, setelah ini aku akan menginap dirumahnya. Jadi, kalau kau ingin menyusul sepertinya agak... Emm kau tau kan maksudku? "

Tanganku yang memegang jaket menurun,menjadi lesu yang tadinya antusias.

" Begitu ya, yasudah Hati-hati Nuna "

" Iya, maaf ya Hyunbin. Aku tutup ya "

Panggilan telpon kami terputus. Aku mengerti, jika aku mengajak nuna pergi akan merusak rencananya. Sepertinya aku memang sendirian saja malam ini.

Ku pakai jaketku bersiap keluar sekadar berjalan-jalan atau membeli kopi. Langkahku berhenti di coffe shop, setelah memesan vanilla latte panas, aku melihat Yewon dengan ibunya duduk membicarakan sesuatu sambil melihat ke arah luar. Mataku mengikuti pandangan mereka. Alisku berkerut, betapa tidak mengertinya aku melihat Chaekyung mengandeng seorang pria, mereka pamer kemesraan.

Aku ambil hpku, menelpon Chaekyung lagi. Namun ditolak, ekspresi wajahnya terlihat risih saat menolak panggilanku. Dia sudah berbohong.

Setelah itu aku langsung pergi meninggalkan coffe shop dan langsung kembali ke apartement.

*

suara bel pintu apartemen yang bertubi-tubi membangunkanku. Dengan mata dalam keadaan masih samar-samar, aku mengecek pukul berapa sekarang. Masih pukul 06:30, siapa yang bertamu sepagi ini? Aku beranjak dari tempat tidurku dengan malas, melangkahkan kaki untuk membukakan pintu.

" Selamat pagi! " sorak Chaekyung,ia langsung masuk kedalam apartemenku.

Sebenarnya aku masih malas bertemu dengan Chaekyung, hari minggu kemarin dia jelas-jelas membohongiku, dan kemarin malam aku melihatnya dia bersama laki-laki yang sama seperti yang kulihat di coffe shop.

" Ini aku membawakan sarapan buatmu " Chaekyung menaruh setermos bubur diatas meja dapur. Lalu dia menyiapkan mangkok dan menuangkan buburnya.

" Ini sarapan dulu "

Sangat manis bukan, Yewon juga suka membawakanku sarapan dengan kotak bekalnya. Mereka berdua sama-sama perempuan yang sangat manis.

Aku duduk lalu melahap bubur pemberian Chaekyung.

" Hyunbin, kau tidak risih dengan Yewon? " tanya Chaekyung tiba-tiba.

Aku menghentikan kunyahanku.
" Kenapa tiba-tiba tanya seperti itu? "

" Bukan apa-apa, tapi aku sangat tidak suka dengannya, dia sangat membenciku! " ujarnya kesal.

" Bagaimana nuna bisa tahu kalau dia membencimu? " tanyaku sambil melanjutkan makan.

" Emmm... " ucapannya terpotong, dia sedang berpikir rupanya.

" Dia menuduhku yang tidak-tidak " lanjutnya.

" Menuduh apa? " tanyaku cepat.

" Dia menuduhku berselingkuh, dia memang ingin merusak hubungan kita "

Bukankah memang benar kalau kau berselingkuh, batinku.

" Yewon itu jelas-jelas menyukaimu, dia pasti tidak ingin kalau aku bersama orang lain. Pasti dia merencanakan sesuatu, kau harus menjauhi Yewon. Titik " katanya panjang lebar.

" Buburnya sudah habis, aku mandi dulu " ucapku tanpa membalas perkataannya.

Suatu keajaiban pagi-pagi aku sudah siap untuk bersekolah di hari rabu ini. Biasanya aku selalu telat di hari rabu, bersama Yewon.

Setelah sudah siap untuk berangkat, Chaekyung mengajak berfoto dengan hpku dan langsung di uploadnya di media sosialku. Dia selalu memakai akunku untuk mengupload foto kami. Terserah dia, tak masalah.

*

Aku duduk dan mengobrol dengan teman sebangkuku sambil menunggu bel masuk, aku melihat Yewon masuk ke dalam kelas dalam keadaan murung, lagi. Dan dia tidak mengajakku berbicara lagi. Kenapa dia jadi begitu?

saat mata pelajaran bahasa, kami ke laboratorium bahasa disana aku melihat sepasang sepatu di rak sepatu, saat masuk aku dikejutkan ada Chaekyung dan juga laki-laki yang bersama Chaekyung di depan coffe shop dan taman yang aku lihat kemarin.

Aku tidak mau memikirkan hal yang aneh seperti ini. Namun, sudah banyak kesempatan aku memergokinya berduaan dengan Junho. Rasanya aneh jika mereka hanya teman biasa, perilaku mereka ke satu sama lain lebih dekat sebagai seorang teman.

*

Pikiranku menjadi tidak fokus gara-gara aku tahu hubungan Chaekyung dengan laki-laki bernama Junho itu.  Sudah beberapa kali aku memergoki mereka sedang berduaan, dan saat melihat mereka aku langsung menelpon Chaekyung, mengecek apa dia berbohong lagi atau tidak.  Hasilnya Chaekyung selalu berbohong setiap kali aku menelponnya atau dia langsung mematikan panggilan.

Hubungan kami belum juga satu bulan, tapi sudah tidak karuan begini. 

Untuk meredakan pikiranku yang kacau ini, aku putuskan untuk keluar membeli minuman  sekalian jalan-jalan.  Setelah aku membeli di mini market dan dalam perjalanan ke apartement. Aku melihat Chaekyung sedang berdiri pintu masuk apartement, sepertinya dia sedang menunggu seseorang.  Dan benar saja tak lama kemudian Junho datang menghampirinya. Chaekyung mengandeng tangan junho. 

Aku berlari menyusul mereka lalu ku tarik tangan Chaekyung. Mereka berdua otomatis berbalik badan.

Betapa terkejutnya Chaekyung dan Junho ketika melihat keberadaanku.

" Maaf,  Chaekyung tiba-tiba ada urusan denganku " kataku lalu menyeret Chaekyung ,menggiringnya masuk ke apartementku.  Sementara Junho, dia tidak ada perlawanan.

" Nuna berkencan dengan Junho? " kataku to the point. 

Chaekyung diam, tak berani menatap mataku. " Jawab! " ku bentak dia.

" Ini semua salah Yewon! " dia juga tak kalah meninggikan suaranya.

" Kenapa Yewon dibawa-bawa ha?!  "

" Dia yang membuat kita kacau begini "

Alisku bertaut, " Bukannya kau sendiri yang membuat kacau,  kau yang berselingkuh! "

Aku tak habis pikir, bukannya mengakui kesalahannya sendiri malah melimpahkan ke orang lain.

" Kau tidak sadar kalau kau salah?  Kenapa menyalahkan Yewon?! "

" Kita putus saja kalau begitu! " putusnya.

" Oke kita putus,  tapi kenapa menyalahkan Yewon?  Nuna yang bermasalah bukan Yewon! "

" Terus saja membela Yewon.  Dia yang salah. Bukan aku "

Chaekyung membalikkan badannya, ingin segera keluar dari apartementku.  Saat dia membuka pintu,  ada Yewon dibaliknya. 

" Puas?! " teriak Chaekyung.

Waiting [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang