Suddenly I Became a Princess(Claude x Reader)

Kerajaan Obelia

Ini saya kasih untuk para reader yang sudah setia menunggu, ini bukan lanjutkan season sebelumnya. Hanya bonus semata, kayak movie atau OVA anggap aja kayak gitu.

Selamat membaca.

.
.
.

Disclaimer ;

Suddenly I Became a Princess / How Made Me a Princess by Dramatizer & Drawing Spoon Original Plutus.

.
.
.

Judul ;

Eternity love in love - Suddenly I Became a Princess (Claude x Reader). Spesial Part.

.
.
.

Putra Pertama Claude...

Aku sesekali menyergap kan mataku, awalnya semua tampak buram. Karena entah kenapa saat aku membuka mataku aku berada ditempat yang sangat gelap ini.

Aku merasakan tangan dingin seseorang mencoba memegang pipiku. Oh. Dia wanita yang sangat cantik dengan rambut hitam dan mata hitam keunguannya menatap lembut kearah ku.

Anak mama, tolong jaga papa dan kakak perempuanmu ya. Hik. Hiks.~ Mama tidak bisa jaga papa kalian lagi, kamu kan anak laki-laki jadi tolong jaga mereka ya. Hiks.

Apakah anda ibuku, apakah aku terlahir kembali dengan wujud ini. Lalu apa yang ia katakan tadi, beliau ingin pergi meninggalkanku setelah melahirkan ku. Betapa menyedihkannya itu. Apakah anda dalam keadaan yang sulit hingga harus meninggalkanku yang baru lahir.

Mama menyayangimu, setidaknya mama akan memeluk dan menyusui mu sepuasnya saat ini. Hiks. Hiks.

Walaupun beliau menangis ia masih tetap cantik. Dan apakah ini, rasanya hangat dan ini rasanya cukup enak. Aku sampai tidak tahan akan godaannya.

Mama janji, kalau ada lain kali mama janji akan ada disamping mu menjagamu sayang, jangan cengeng lagi ya. Hiks. Hiks. Cup...

Aku tidak ingin lain kali, aku ingin anda disini menjagaku yang masih bayi. Aku tidak ingin menjadi cengeng tapi rasanya aku tidak tahan untuk tidak menangis.

Hiks. Hiks. Huwwaaaa...

Aku tidak ingin anda meninggalkanku sendirian.

Dengarkan mama sayang! Mama sama mencintaimu papa dan kakakmu. Kalian adalah dunia mama. Oke. Jadi jangan menangis lagi ya. Mama tidak bisa melihatmu menangis sayang...

Kenapa anda menangis dan mengatakan kata-kata yang menyedihkan itu. Saya amat mencintai anda sebagai seorang anak pada ibunya.

Jangan suka marah-marah kayak papa. Sayangi mereka semua, lindungi mereka dengan kedua tangan ini. Anak mama sangat tampan, biar papa yang kasih nama ya. Mama kurang bisa kasih nama yang bagus.

Apakah anda tega padaku yang masih bayi. Aku juga butuh kasih sayang anda sebagai seorang ibu. Bagaimana aku bisa mendapat cinta seorang ibu dan seorang ayah.

Apa ini akhirnya. Keputusan anda sudah bulat rupanya. Anda ingin melindungi kami dengan mengorbankan diri anda sendiri.

Anda akan pergi!