Suddenly I Became a Princess(Claude x Reader)

#5

Disclaimer ;

Suddenly I Became a Princess / How Made Me a Princess by Dramatizer & Drawing Spoon Original Plutus.

.
.
.

Judul ;

Eternity love in love - Suddenly I Became a Princess (Claude x Reader). Season 3.

.
.
.

Saat Y/n membuka matanya, dia melihat sesuatu yang asing...

Ruangan ini sangat gelap dengan interiornya tidak cukup menyenangkan. Suasananya suram dan bisa dikatakan pemiliknya pasti tidak punya estetika pada keindahan.

Di sudutnya hanya ada meja dan kursi kecil tempat meletakkan dokumen penting, alisnya terangkat...

Dimana aku?

Seharusnya saya sekarang ada pesawat menuju Rusia, apa yang saya tidak mengerti adalah kemana saya pergi sekarang...

Apa ini adalah penculikan yang biasanya ada di drama TV, menculik nyonya rumah tangga...

Y/n melihat ke segala arah untuk mendapatkan gambaran besar...

Kaki kecil dan mulusnya berlahan menuju tepi tempat tidur, saat mencapai pintu...

Cklak.

Dia tidak mendapatkan apapun.

Pintunya di kunci dari luar.

Aneh, siapa sebenarnya yang mau menculik wanita ini. Saya memang cantik, tapi kan saya sudah ibu-ibu...

Jangan-jangan itu adalah pria bejat yang selalu menginginkan wanita cantik tanpa peduli statusnya.

Y/n terus berpikir sambil berguling-guling ranjang, dia mencium suatu yang akrab dalam selimut itu, seperti nostalgia pada sesuatu.

Hm, pernahkah saya tidur di sini, rasanya sangat menenangkan. Apa ini perasaan orang setelah di culik?

Author :<(￣︶￣)> Ha ha.

Setelah perputaran panjang Y/n mulai lelah dan tanpa sadar menutup matanya lagi.

Zzzzz...

Cklek.

Suara pintu di buka dan tutup lagi menampakan se sosok pria dengan mata dingin menatap ke arah ranjang.

Di sana ada seorang wanita kecil yang meringkuk seperti kucing kecil tak berdosa, siapapun yang melihat tidak akan tahan untuk memeluk atau bahkan menciuminya.

Ha ha. Sangat manis, bibir pria itu terangkat menjadi seringai...

Tubuhnya berbau alkohol berat, dia bahkan tidak bisa berjalan lurus menuju ranjangnya.

Pertama mengendus aroma bunga lily di tubuhnya. Aromanya sempurna, bahkan setelah 5 tahun, aromanya masih mengiurkan. Semakin dia melihatnya semakin cantik pula sosok yang sedang tidur itu.

Dia sudah meminta seorang pelayan wanita memberi obat tidur saat wanita masih tidak sadar, bahkan jika dia melakukan suatu, wanita itu tidak terbangun sampai besok pagi.

...

Setelah pagi, pria itu lebih dulu bangun, dia memijat pelipisnya berdenyut setelah melewati beberapa putaran botol alkohol...

Wanita itu masih meringkuk, walaupun pria itu meninggalkan tanda yang terlihat olah mata, sebenarnya bercak-bercak merah di selimut bisa membuktikan kejadian apa yang tadi malam.

Wanita itu terbungkus selimut setelah semua, tiba-tiba ia merasakan perasaan bersalah di hatinya.

Alisnya sedikit menyeringit saat dia sesuatu.

Tunggu sebentar!

Bukankah ini akan menjadi kesalahpahaman lain di antara mereka.

Setelah menimbang-nimbang, pria itu dengan gesit memakaikan pakaian wanita itu dalam diam.

Itu selimut dia, menyikirkannya segera dan menggantinya dengan yang baru.

Cukup aman...

Setelah itu pria itu pergi dengan hati lapang, ada sedikit senyum di bibirnya. Beginilah cara mereka terhubung di masa lalu, dengan itu dia pasti mengingatnya lagi.

Yang pria itu tidak tau adalah, penyebab terbesar kenapa Y/n melupakannya adalah karena pria itu sendiri.

Saat Y/n bangun hal pertama yang di rasakan adalah badannya yang terasa remuk tak bertulang, terutama bagian tertentu di bagian bawah tubuhnya merasakan sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Untuk beberapa alasan Y/n memang wanita polos berusia 23 tahun. Walaupun dia memiliki seorang anak, bukan berarti di memahami hubungan suami istri yang sebenarnya.

Setelah menjalankan ritual pagi, Y/n mencoba membuka pintu lagi seperti tadi malam.

Cklek.

Kali ini pintunya tidak di kunci, Y/n matanya dengan liar melihat ke kiri ke kanan untuk melihat hanya ada 1 pelayan wanita yang berdiri di depan pintu kamarnya.

Pelayan itu menoleh padanya sambil tersenyum dan tak lupa menundukkan kepalanya dengan sopan.

"Nyonya, Tuan dan nona kecil sudah menunggu untuk sarapan pagi. Apa anda juga ingin makan bersama atau ingin pelayan ini membawanya ke hadapan anda?" Pelayan itu bertanya pada Y/n dengan ramah.

Nyonya?

Kapan dia menjadi Nyonya rumah?

Ah. Sepertinya ada sesuatu yang salah...

Y/n menghela nafas, lalu berkata dengan tidak berdaya. "Saya pergi!"

.
.
.

tbc.

.
.
.