(IV) Pilihan Hati Marwah

2.5K 270 11
                                    

"Nak kalau memang Marwah tidak bisa memendam perasaan itu lebih lama lagi maka ungkapkanlah nak pada orangnya daripada jatuhnya menjadi zina hati, tapi bukan berarti Marwah boleh mengumbar perasaan cinta Marwah, karena dia bukan mahramnya kamu. Ungkapkan seperti Sayyidah Khadijah melamar lebih dahulu Baginda Nabi, dengan tujuan baik bukan karena sekadar mengobarkan hawa nafsu," Marwah menundukkan kepalanya memahami nasehat yang diberikang sang ibu.

"tapi Marwah tidak seberani itu mi," sahut Marwah dengan menyatukan ujung-ujung jarinya di atas pahanya yang tertutupi oleh rok panjang.

"Kami memberi kamu nama Marwah Khadijah berharap kamu bisa seperti Sayyidah Khadijah, perempuan cantik, dermawan baik serta berani."

"benar nak kata Mami kamu, kalau Marwah tidak berani biar saja nanti papi yang menyampaikan sama orang yang kamu maksud."

"Jangan papi, Marwah belum siap. Marwah masih ingin fokus ujian sekolah. Masa depan jauh lebih penting dari pada urusan pilihan hati Marwah."

"baguslah kalau Marwah lebih fokus menyelesaikan sekolah dulu, masalah hati nanti bisa kita bicarakan lagi saat kamu sudah selesai dengan segala urusan persyaratan kelulusan. Jika sudah siap datangilah papi, niat baik harus disegerakan nak. Tidak ada larangan juga menikah bukan saat memasuki perguruan tinggi."

"Inshaallah papi," sahut Marwah seadanya. Tak mau banyak berharap dulu takut kenyataannya tidak sesuai dengan niatnya. Manusia punya rencana tapi Allah punya kenyataan.

"Marwah mau ke kamar dulu mi,pi." Marwah berpamitan sebelum masuk ke dalam kamarnya.

Sesampainya ia di dalam kamar, Marwah terduduk di ranjang memikirkan langkah apa yang seharusnya ia ambil, Marwah hanya tak mau terjebak mengambil langkah yang salah seperti langkah-langkah syaitan.

Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al Baqaarah : 168-169)

Contoh langkah-langkah syetan misalnya adalah, dari awal jatuh cinta. Kita memiliki rasa cinta pada seseorang yang kita kagumi. Lalu lama-lama ia meminta kita untuk selalu membantunya, mengikuti apa yang dia inginkan, sampai kita tidak ingin kehilangan dia. Padahal apa yang ia minta menjauhkan kita kepada Allah dan melanggar aturan Allah. Dengan alasan perasaan cinta, langkah-langkah halus tersebut bisa membawa kita pada rusaknya nilai-nilai islam kita

✨✨✨


"Kenapa sih ini anak Papi sama Mami yang satu ini pulang-pulang dari Mall kok cemberut?" tanya sang Mami.

"gimana gak cemberut, gak di sekolah gak di tempat umum ketemu terus sama guru itu, rasanya pengen minta ke papi aja biar dia dipecat," Mami hanya menggeleng lalu menarik tangan Prilly agar duduk di sampingnya.

"coba cerita sini sama mami kenapa?" Mami berusaha memahami Prilly, kenapa sih sepertinya Prilly ini dari awal tidak respect betul dengan guru yang sering ia sebut Pak Ali itu.

"tadi kan Prilly jalan sama Zion, mami tahu sendirikan Zion itu sahabat Prilly dari kecil, mana mungkin Prilly punya perasaan sama laki modelan lemes Zion begitu."

"ya terus permasalahannya di mana?" tanya Mami.

"Pril ini bagus gak sih?" tanya Zion bertanya saat keluar dari ruang pas menggunakan jacket kulit bewarna cokelat tua.

"wow bagus jacketnya, gua juga mau ah jacketnya warna hitam ada gak?"

"lu mah Pril, janganlah nanti di sangka kita pakai baju couple ogah gua."

Kamu Pilihan (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang