Aku berjalan dengan cepat menuju menara hitam, aku menoleh kanan-kiri untuk mencari sosok Lucas.
Sebenarnya ini pertama kalinya aku ke menara hitam, ternyata menara ini sangat tinggi dan besar.
Aku menarik nafas sesaat, aku berniat masuk ke dalam.
"Kenapa kamu disini?"
Suara menyebalkan itu membuat aku menoleh cepat, aku melihat sosok Lucas berdiri agak jauh dariku sambil menatapku dengan sorot mata heran.
Aku mendekati Lucas dengan cepat.
"Aku mencarimu, ada yang ingin aku bicarakan."
Lucas mengangkat sebelah alisnya, tangannya terulur dan tiba-tiba menyentil dahiku dengan cepat.
Aku termundur kecil karena agak terkejut, aku mengerjapkan mataku dengan cepat karena merasa tubuhku jadi ringan.
"Ah, apa yang—"
"Chimera itu kemari ya?"
Aku menelan ludahku sesaat, aku mengangguk kecil sambil menatap Lucas.
Lucas mendengus, "kenapa dia mendekatimu terus? Sihir hitam miliknya benar-benar menyebalkan."
"Entahlah, tapi aku merasa Zenith adalah orang yang baik meskipun ada sihir hitam di tubuhnya."
"Kau itu bodoh ya? Meskipun kau menilainya baik, sihir hitam yang ada ditubuhnya bertolak belakang. Kau mau sihir-mu jadi berantakan gara-gara dia?"
Aku mengulum bibirku sambil menghela nafas, aku menggelengkan kepalaku saat mendengarnya.
"Ti ... tidak."
Lucas kembali mendengus, dia membasahi bibirnya dan menatapku sesaat. Tiba-tiba dia menjentikkan jarinya dengan cepat saat aku menoleh kecil.
Aku terkejut karena aku diteleportasi Lucas ke istana Emerald. Aku melihat Lily sedang membersihkan ruangan dan dia terlihat kaget saat melihat aku.
"Astaga tuan putri, anda mengejutkan saya."
Aku meringis kecil sambil mengumpati Lucas, bagaimana bisa dia meneleportasi aku sesukanya seperti ini!
Aku tersenyum kaku, "maaf Lily, aku tadi salah mengucapkan mantra sihir."
Dasar Lucas kurang ajar! Sekarang aku yang harus menutupi perbuatannya ini, penyihir bodoh!
Lily pun tersenyum kecil, dia mendekati aku.
"Tuan putri, apa anda ingin saya siapkan teh dan kue?" tawar Lily.
"Ah aku—"
"Siapkan saja."
Aku terkejut saat Lucas tiba-tiba muncul. Dia berdiri dibelakangku dan langsung menyahut dengan cepat.
Aku menoleh sambil mendesis, "apa yang kau lakukan?!"
"Apa aku salah bicara?" Lucas bertanya dengan alis terangkat sebelah.
Aku hendak menyahutnya, namun suara Lily yang terdengar membuat aku kembali menoleh padanya.
"Kalau begitu saya akan menyiapkan teh dan kue, kalian duduk saja di sofa sambil berbincang."
Kemudian Lily pergi dengan cepat, Lucas melewatiku dan langsung duduk di sofa. Dia mendengus panjang sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Aku mendesis kesal, "kau ini tidak punya sopan santun ya?!"
"Iya, kau yang mengajari aku."
Aku mendekatinya dan duduk disebelahnya.
"Sejak kapan aku mengajarimu? Kau memang sudah menyebalkan sejak pertama kali aku bertemu denganmu di hutan."

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Athanasia : "Suddenly I Became A Princess"✔
Fiksi Penggemar[WMMAP & SIBAP Fanfiction] - Apakah hidup seorang putri semudah yang orang-orang pikir? Meskipun apa yang aku hadapi itu sulit, setidaknya ada penyihir bodoh yang selalu menemani aku setiap harinya. Yap, aku merasa hidupku bergantung terus padanya. ...