CHAPTER 18 - Terdesak

1.4K 192 97
                                    

"Bersembunyi!"

Lucas dan Athanasia merapat lalu berjongkok di belakang rak buku, mereka mendengarkan instruksi Nael.

"Kau yakin ada Caraks disini?" tanya Lucas berbisik.

Nael mengangguk, dia menjentikkan jarinya agar tubuhnya tembus pandang.

"Aku akan bergerak, kemungkinan dia tidak sendiri."

Lucas mengangguk, dia menoleh sesaat ke arah Athanasia.

"Kau jaga diri disini baik-baik," Lucas berbisik. "Biarkan aku dan Nael yang membereskan ini."

Athanasia mengangguk, keringat dingin keluar dari pelipisnya.

"Iya hati-hati!"

Nael bersiap, tangan kanannya mengeluarkan sebuah percikan sihir berwarna biru gelap.

"Satu..."

Sorot mata Lucas menajam, dia mengambil ancang-ancang.

"Dua..."

Athanasia menelan ludahnya, dia menatap Lucas dan Nael dengan ragu.

Dia berharap agar dua penyihir itu bisa menyelesaikan masalah ini...

"Tiga!"

Nael dan Lucas teleportasi dengan cepat, dia mendekati seseorang yang sedang mengurus cairan di meja eksperimen.

Tangan Nael mengeluarkan sebuah sihir rantai dan mengikat tubuh Caraks, sontak Caraks melotot kaget karena diserang secara tiba-tiba.

"Kau—"

"Tidak ada waktu untuk bicara sialan, malaikat maut sudah menunggu!!"

Lucas mengeluarkan bola sihir besar dari kedua tangannya, dia menyerang Caraks dengan cepat.

'Bang!'

Caraks terduduk, dia mendesis marah.

"Lucas sialan, kamu—"

Lucas kembali mendekat sambil menarik kerah kemeja cowok itu, dia hendak menghabisi Caraks setelah mengambil celah.

Bola mata berwarna merah milik Lucas sedikit mengkilap...

"Mati ka—"

Ucapan Lucas terpotong saat ada seseorang yang menusuknya dari belakang, mata Lucas melebar kaget.

Nael menoleh cepat, dia ikut terkejut.

"Apa-apaan ini!!"

Lucas termundur kecil, percikan darah segar keluar dari punggungnya. Lucas terbatuk kecil dan pandangannya mulai memburam.

Athanasia terduduk dengan lemas, dia terlihat shock...

"LUCAS!!!"

Lucas meringis pelan, dia berbalik lalu menendang perut orang yang baru saja menusuknya.

'Buk'

Nael mendesis marah, dia mencengkram jubah yang Caraks kenakan.

"Sialan, kau pengaruhi anak Alpheus dalam permainan-mu?!" Nael berteriak. "Dasar keparat!!"

Caraks tertawa sinis, dia melirik Izekiel yang sekarang terlihat seperti mayat berjalan.

"Lihat kan betapa kuatnya sihir hitam?" tanya Caraks dengan nada pelan.

"Kau bisa mengendalikan seseorang dengan sesukamu, bahkan nyawa-nya sekalipun berada ditanganmu."

Nael mendesis marah, "kau pikir nyawa seseorang itu mainan hah?!"

[1] Athanasia : "Suddenly I Became A Princess"✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang