CHAPTER 9 - Bisikan Sebelum Tidur

2.1K 231 28
                                    

Sudut pandang Athanasia

-

"Oh ayah!"

Aku terkejut saat Claude tiba-tiba muncul didepan kamarku, sorot matanya terlihat serius.

"Kau ingin tidur?" tanya Claude dengan raut wajah datar-nya yang khas.

Aku mengerjapkan mataku, sedikit menggerakkan kakiku karena agak canggung.

Ini aneh sekali.

Sebelumnya Claude tidak pernah mendatangi kamarku.

Apa yang orang itu pikirkan?

"Uh, mungkin begitu?" aku menyahut sambil tersenyum manis. "Lalu ... apa yang ayah lakukan disini?"

Claude menarik nafas dalam-dalam, sorot matanya menyendu.

"Aku hanya ingin melihatmu."

Aku sedikit bingung dengan jawabannya, aku menyipitkan mataku dengan heran.

"Ayah, apa maksudmu?"

Claude menghela nafas berat, dia memalingkan wajahnya.

"Aku ... belum siap melihatmu semakin dewasa."

Aku sedikit terkejut, aku memandang Claude dengan tidak percaya.

Ya ampun, ini hal yang gila!

"Ayah, apa yang kau bicarakan?" aku bertanya sambil memegang kedua tangannya.

Aku mendekatinya, tanganku terulur lalu merapikan rambut Claude yang sedikit berantakan.

"Meskipun aku bertambah tua, aku akan tetap menyayangimu!" aku bicara dengan manis.

"Aku akan hidup hingga mati bersama denganmu ayah, jadi jangan khawatir."

Claude terdiam sesaat, dia menatapku dengan sorot mata yang lekat.

Haduh, apa dia terbawa suasana?

Aku berdeham keras, aku tersenyum lebar.

"Ayah, aku—"

"Aku menyayangimu."

Mataku melebar saat Claude memotong ucapanku, bola mata berwarna biru kristal itu sedikit mengkilap.

Apa yang baru saja ia katakan padaku?

Claude memalingkan wajahnya dengan cepat, dia berbalik dan hendak pergi dari kamarku begitu saja.

"Eh ayah—"

"Selamat malam Athanasia."

Aku menggigit bawah bibirku, masih terkejut saat Claude bicara begitu padaku.

Astaga, aku jadi terharu.

Ternyata dia benar-benar menyayangiku!

Aku tersenyum lebar, aku berbalik dan berniat untuk pergi tidur.

"Oh, apa aku melihat sebuah drama film?"

Aku terkejut saat suara mengesalkan itu terdengar, mataku melebar saat melihat sosok Lucas.

Lucas mendengus, "sepertinya kamu bahagia sekali ya?"

Aku berjalan cepat mendekatinya, mataku memicing ke arah luka-luka ditangannya.

Astaga, apa yang terjadi padanya?!

"Hei, aku—"

"Kau ini kenapa?!!"

Aku memegang kedua pipinya, aku memperhatikan matanya yang sedikit terluka. Ada bekas darah di pipinya.

"Apa yang kau lakukan! Kau jatuh dari puncak menara atau bagaimana? Kenapa terluka seperti ini??"

[1] Athanasia : "Suddenly I Became A Princess"✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang