CHAPTER 5 - Insiden

2.5K 240 14
                                    

Keesokan harinya, aku benar-benar menemui Lucas.

Aku melipat kedua tanganku sambil mendengus kesal, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang sampai-sampai Lucas menyuruhku menjadi pelayannya.

Sebelumnya aku sempat bertemu dengan Felix, aku sempat menanyakan beberapa hal seperti: 'Apa kamu melihat Lucas kemarin?' atau 'Apakah Lucas kemarin menemuimu dan ayah?'

Sesuai dengan keinginanku, ingatan Felix soal kemarin benar-benar hilang.

Padahal aku ingin bertemu dengan ayah hari ini, tapi semuanya jadi terhalang karena aku harus menjadi pelayan si bodoh itu.

Berkali-kali aku terus mengumpati sosok Lucas, kenapa hidupku bisa terikat dengan orang aneh seperti dia?

Ugh, ini sangat menyebalkan.

Akhirnya aku memutuskan untuk ke menara hitam, aku berniat mencari sosok Lucas disana.

Tepat saat aku hendak berbelok, aku merasa tubuhku perlahan menghilang. Aku melotot kaget dan juga terheran-heran.

"Apa yang—"

Tepat saat aku hendak bicara, tiba-tiba aku berteleportasi dengan sendirinya. Sekarang aku berada di perpustakaan pribadiku.

Tunggu, kenapa aku bisa disini?

Aku tidak menggunakan sihir teleportasiku sama sekali!

"Kau terlihat bersemangat ya hari ini?"

Aku menoleh dengan cepat, aku melihat Lucas menyender di salah satu rak buku sambil menatapku. Didekatnya ada ratusan buku yang bertumpukan di lantai.

Aku melongo, "apa yang kau—"

"Ini tugasmu," potong Lucas cepat sambil mendengus. "Sekarang rapikan buku-buku ini, aku lelah."

Aku mendesis, "apa?"

"Aku tau kau tidak tuli, cepat kerjakan ini." suruh Lucas sambil selonjoran di lantai dengan santainya.

Dasar kurang ajar!

Akhirnya aku maju mendekatinya dan mengambil tumpukan buku yang ada didekatnya. Aku membereskan semua buku itu sambil mengumpat pelan.

Menyebalkan, kenapa aku harus melakukan hal seperti ini? Bahkan ini semua pasti tidak akan selesai hingga sore nanti.

Aku tidak tahan, aku berkacak pinggang sambil menatap Lucas dengan kesal.

"Baiklah sudah cukup!! Aku tidak mengerti kenapa kau menyuruhku melakukan hal seperti ini, semua buku-buku ini sangat banyak!"

Lucas mendengus malas, "lalu apa peduliku?"

"Kau bodoh ya? Setidaknya beri aku keringanan dan pekerjaan yang lebih masuk akal, kenapa juga aku harus membereskan semua tumpukan buku ini!"

"Masuk akal? Kalau begitu kau pergi berburu sana dihutan, aku bisa meneleportasimu."

"Itu hal yang lebih gila bodoh!"

Lucas memutar bola matanya dengan malas, matanya langsung menyipit tajam ke arahku.

"Kalau begitu... gunakan saja sihirmu untuk membereskan ini semua, mudah kan?"

Mataku melebar saat mendengarnya, aku menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Sihir? Aku saja belum bisa mengendalikan sihirku!"

"Apa susahnya? Kau hanya perlu melatihnya sampai kau bisa menguasainya."

"Bicara itu memang mudah, memang kau pikir melakukannya juga mudah?"

[1] Athanasia : "Suddenly I Became A Princess"✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang