Jaga Dia Selama Aku Pergi

161 4 0
                                    

"Aku hanya bisa menjaga raga gadis itu, sisanya hanya tinggal gadis itu yang menentukan untuk tetap menjaga hatinya."

-Reza

"Tolong jagain Kara ya, gue mau pulang. Ngantuk." Ujar Reza pada Velin, Angel dan Vina.

Mereka bertiga lantas mengangguk. Tetapi baru saja lima langkah Reza berjalan menjauh dari tempat tidur Kara kakinya kembali terhenti ketika mendengar suara Kara yang memanggil nama Arka.

Kara terbangun dan lantas mengambil ponselnya, ia mencoba menghubungi seseorang ketika kesadarannya sudah terkumpul.

Namun sepertinya ponsel milik seseorang yang tengah ia hubungi berada di ruangan yang sama dengannya.

"Arka minta ponselnya gue yang simpan." Kata Reza sembari menunjukan ponsel milik Arka yang ia keluarkan dari saku celananya.

Kara lantas melemparkan ponselnya ke lantai dan mulai bangkit dari tempat tidurnya dan menghampiri Reza.

"Pergi lo dari sini! Pergi!" Bentak Kara pada Reza sembari terus mendorong tubuh Reza supaya pemuda itu keluar dari kamarnya.

"Oke, oke, gue pergi sekarang." Kata Reza sembari mengangkat kedua tangannya dan berjalan keluar dari kamar Kara.

Kara jatuh terduduk di lantai sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Apa Arka benci sama gue? Kenapa dia gak pamit dulu sama gue sebelum dia pergi?" Tanya Kara sembari terus terisak.

Velin segera memeluk Kara dan mengusap pelan punggung gadis itu, menenangkan Kara bukanlah hal yang mudah. Angel dan Vina juga melakukan hal yang sama.

"Sst udah Kara, Arka pasti punya alasan kenapa dia gak pamit sama lo. Lo harus yakin kalau suatu hari Arka bakalan jelasin apa alasannya." Ujar Velin yang di angguki oleh Angel dan Vina.

♡♡♡

Reza segera menghempaskan tubuhnya diatas kasur miliknya yang empuk, ralat bukan kasur miliknya melainkan milik Arka.

Kini setelah bertahun-tahun Reza tinggal di apartemen akhirnya ia kembali ke rumah lamanya. Meskipun sekarang keadaannya berbeda, rumah ini sangat sepi. Hanya terdengar suara angin malam dan beberapa langkah kaki milik pembantu rumah tangga.

Reza melihat ke sekeliling kamar adiknya, kamar ini masih sama seperti beberapa tahun yang lalu ketika ia dan Arka bermain bersama didalam kamar ini. Reza masih ingat ketika dulu ia dan Arka merayakan hari ulang tahunnya di kamar ini. Adiknya memang sangat tahu caranya memberi kejutan. Dimalam itu Reza di bangunkan oleh Arka tepat tengah malam, katika Reza membuka mata yang ia lihat pertama kali adalah wajah adiknya yang penuh dengan noda krim kue. Arka bilang jika ia baru saja selesai menghias kue untuk Reza. Reza sangat senang malam itu dan memeluk Arka sebagai ucaoan terima kasih, setelahnya ia meniup lilin kue ulang tahunnya lalu memakan kue itu berdua dengan Arka. Sampai akhirnya mereka berdua kekenyangan dan tertidur bersama di lantai kamar, ketika terbangun Arka dan Reza saling melempar tawa ketika mendapati wajah mereka penuh dengan krim kue.

Masa kecil yang indah.

Reza menghembuskan nafasnya kasar, andai saja ia dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan Arka sebelum adik kecilnya itu pergi mungkin ia tak akan merasa kesepian seperti sekarang ini.

[✔] ArKaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang