School Birhtday

526 97 6
                                    

Lia sudah siap dengan dress over blouse nya yang berwarna berwarna coklat muda serta kaos lengan panjang berwarna putih, ditambah sepatu sneakers putih kesukaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia sudah siap dengan dress over blouse nya yang berwarna berwarna coklat muda serta kaos lengan panjang berwarna putih, ditambah sepatu sneakers putih kesukaannya. Rambut panjangnya di gerai dan dicatok lurus, tak lupa sling bag hitamnya dan riasan natural di mukanya.

" I can't believe that you are Lia, you are so beautiful!" puji Yeji.

"U too," Lia tersenyum manis.

Lia sudah berada di backstage sekarang, karena Lucas mengabarkan bahwa Ia harus perform lebih awal karena yayasan sekolah belum juga datang.

"Gw yakin lu bisa Li, kata Bu Seohyun lu udah maksimal banget," ujar Lucas. Lia hanya mendengus pasrah, ia juga berharap penampilannya semaksimal mungkin.

Ya, waktu ya ditunggu sudah tiba.

Kini, gadis bersurai hitam itu sudah berada di atas panggung, memainkan piano yang ia bawakan. Entah mengapa, Lia merasa tenang, karena emosinya mendukung dia saat itu.

Selesai, Iya selesai.

Lia sangat lega.

"Makasih Lia, ga salah pilih gw," Lucas menepuk bahu Lia. Lia hanya terseyum dan membungkukan badannya lalu pergi ke backstage.

Lega, itu yang dirasakan oleh Lia.

Acara sudah hampir selesai, tinggal penutupan lalu pesta-pestaan ala sekolahnya.

Tapi Lia dibuat kaget dengan kedatangan Soobin,

Soobin datang, disaat yang tidak tepat.

Disaat ulang tahun sekolahnya,

Lia sangat takut jika terjadi pemberontakan atau pun tawuran lagi.

"Kak Soobin?! Ngapain sih?!" Lia geram, kali ini bukan waktunya Soobin untuk menjemput Lia sekolah.

"Ayuk Jalan-jalan! gapenting acara kayak gini," Soobin menarik tangan Lia.

"Aku ga mau Kak, ini QTime ku, ga berhak Kakak ngajak jalan!" Lia melepas paksa tangannya dari genggaman Soobin.

Sudah dibilang, Soobin tetap keras kepala pastinya. Lia juga gatau harus apa, Ia sudah coba memberontak.

"Lepasin Ka-"

"BUGH!" satu pukulan melayang di pipi Soobin,

Lino yang melakukannya.

"Bukannya waktu kita tawuran bro! bukan waktunya kita buat balap motor juga, lepasin cewe gw, dan pergi jauh-jauh,"

Deg

"Cewe gw?"

"Lo siapa dia, gausah sok jadi pahlawan padahal aslinya pengecut, " Soobin kembali menarik pergelanggan tangan Lia kasar.

𝐁𝐀𝐒𝐓𝐀𝐑𝐃 𝐁𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang