𝐁𝐀𝐒𝐓𝐀𝐑𝐃 𝐁𝐎𝐘

Unbelieve 💢

Hujan turun. Gadis berambut panjang itu sedang berada di ruangan kerjanya. Ruangan bernuansa putih+gold itu sangatlah sunyi.

Gadis itu sedang mengukur beberapa pesanannya. Sesekali ia melihat kearah handphone nya yang berada di nakasnya.

Sudah 5 tahun Lia dan Lino tak bertemu. Lia sudah lost contact dengan Lino. Bahkan gadis itu tak pernah tahu kabar Lino sejak dari awal perpisahan tersebut.

Lia bekerja sebagai desainer handal. Ia memiliki boutique yang terkenal dikotanya. Ia juga sering mendapat pesanan banyak setiap minggunya. Ia
memiliki manager yang merupakan adik saudaranya. Yuna. Dan juga karyawan lainnya seperti Yeji sahabatnya dan Chaeryong serta Ryunjin yang membantu di bagian pabrik, administarasi dan sebagainya.

Dan hari ini, tepat hari ke 5 tahun kepergian Lino ke Hongkong. Jujur saja, Lia tak membuka hatinya untuk siapa-siapa padahal beberapa pengusaha sudah ada yang berniatan untuk melamarnya.

Lia tak peduli, ia ingin melanjutkan karirnya terlebih dahulu.

Tiba-tiba bel berbunyi, Yuna segera membukakan pintu ruko tersebut.

"Siapa ya?"

"Ini Sena's Boutique bukan?"

Yuna mengangguk.

"Bisa bertemu dengan Lia?"

"Dengan siapa?"

"Lino," Iya, itu Lino. Lino Arsenio Chasel si mantan bastard boy.

"Kak Lino? itu yang bastard boy itu? Yang deket sama Kak Lia bukan? Iya kan?!" Yuna memastikan.

"Iya,"

"Astaga, masuk aja Kak!" Yuna membukakan pintunya.

"Mau dipanggil?"

"Boleh saya masuk ngga ke ruangannya?"

"Ah, kayaknya kalau Kak Lino yang masuk gapapa deh," Yuna menunjukan arah ruangan Lia.

Lino mengetuk pelan pintu ruangan tersebut.

"Masuk!" sahut gadis itu dari dalam.

Lino memasuki ruangan itu.

"Kenapa Yun? ada ada order—"

Lia bungkam saat melihat ke arah depan.

"Hi Byy!"

Lia tak percaya dengan pemandangan depannya itu.

Lia memenjamkan matanya sesekali.

Lia berlari kecil kearah Lino.

Dipeluknya lelaki itu,