I Say Goodbye 👋

377 62 1
                                    

Lino take off pada pukul 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lino take off pada pukul 11.50. Sekarang Lia sedang menunggu mobil online nya. Lia berangkat sangat mepet dengan waktu, sekarang sudah pukul 11.25 sedangkan perjalanan kesana butuh sekitar setengah jam.

Lino sedang membeli s'bucks di bandara. Ia ditemani oleh teman setongkrongannya. Dan parahnya, Papa nya tidak mengantarnya. Lino berpikir Papa nya mengirim ke Hongkong agar Papanya tak perlu memikirkannya lagi. Bagaimana mungkin seorang orang tua tidak datang saat anaknya akan jauh darinya selama 5 tahun?.

"No, 10 menit lagi lo take off loh," ujar Bang Chan memberi tahu.

"Lia belum dateng masalahnya,"

"Tapi lo harus check paspor lagi No di dalem," ujar Chang Bin.

"Gimana ini?" Lino panik

"Percaya sama gw, Lia pasti inget lo kok Ka. Pentingin diri lo dulu Kak," tambah Felix.

Lino mengangguk pasrah.

"Yaudah deh, gw nitip ini ya buat Lia," Lino memberikan sebuah paperbag yang berisikan kotak.

"Buat kita mana?" tanya mereka kompak.

Lino malah memberi flying kiss nya.

"Najis! Hati-hati disana, makan yang banyak!" seru Hyunjin.

"Jangan lupa kasih nomor cewe cantik ya buat gw," Bang Chan mengedipkan matanya.

"Jan tawuran disana!"

"Jan lupain kita ya!"

Lino mengangguk lalu tersenyum. Ia tak kuat menahan air matanya. Tapi, ia juga tak ingin terlihat lemah.

Lino berpamitan kepada mereka. Jujur, Lino sedih ketika Lia tak datang. Ia tak bisa memeluk sang gadis untuk terakhir kalinya.

Lino sudah memasuki pesawat sekarang. Ia menghela nafasnya pasrah.

Disisi lain.

Gadis itu mengatur nafasnya.

"Kak Lino mana?!" Lia panik.

"Udah masuk, lo telat," jawab Felix.

Jleb.

Mata Lia berkaca-kaca.

"Jangan nangis Li, nih dari Lino," Lia mengambil paperbag dari tangan Felix.

Lia capek, mungkin ini juga kesalahannya.

Lia harus menerima kenyataan.

Lia menghela nafas panjang Dan menghapus air matanya.

Pupus sudah harapannya.

Gadis itu memilih untuk kembali ke rumahnya. Membuka paperbag yang diberikan oleh Lino.

Disana terdapat kotak berisikan....

"AAAHHH!" Lia berteriak kencang tak percaya.

Isi kotak tersebut adalah,

tiket fanmeeting Hyunbin. Iya, aktor drakor favoritnya Lia.

disana juga terdapat surat,

For you, the girl who changed the life of a bastard boy.
Udah kan tiketnya? Jangan sampe ga ikut, gw bayar mahal itu tuh.
Btw, cuma mau ingetin!
Kalau mau ambil yogurt di supermarket pake highheels, gw ga bakal ada disana soalnya. Kalau hujan, bawa payung juga. Kalau ada Soobin yang ganggu lagi, jangan diem aja! Kalau malem2 mau keluar, pake mantelnya gw ga bisa ngasih jaket lagi, haha.
Jangan nangis terus ya Lia Auristela Agatha, soalnya gaada gw buat lo peluk.
Kata lo, Tuhan sudah menyiapkan skenarionya, gw harap, skenarionya bakal indah buat kita.
Jangan rindu sama gw. Kata Dilan, Rindu itu berat biar gw aja yang rindu lo.
Makasih udah ada disisi gw walau ga lama.
Jaga kesehatan ya!
Udah ya,
Bye Beb!
Love you to the moon and back 😘.

Air mata Lia mulai berjatuhan. Ia tak kuat membaca surat ini.

Lia hanya bisa menghela nafasnya pasrah.

Ia percaya, Tuhan pasti memberi kemudahan untuk kedua insan itu.

Karena Lia juga tau. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Ingat, Lia tak ingin menyalahkan takdir.

BELUM SELESAI YOROBUN!
HAHAHA, 2 CHAPTER LAGI.
KEEP VOTING!

𝐁𝐀𝐒𝐓𝐀𝐑𝐃 𝐁𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang