Bagian 9 - Mimpi (2)

11 3 2
                                    

Tiba-tiba Robi teringat pada istrinya yang sedang di luar kota untuk menyelesaikan bisnis jepara yang mereka bangun. Sedangkan Robi sendiri sedang cuti dan memanfaatkan masa cuti nya dengan anak lelaki semata wayangnya.

"Sampai sekarang aku bingung sama anak kita, Ma. Kelakuannya konyol kaya kamu." Robi dengan kesendiriannya bergulat emosi di pikiran, dengan signal ponsel yang begitu lemah, untuk sekarang tidak bisa menghubungi istrinya hanya untuk menanyakan kabar nya.

Kamar ini sebenarnya menyesakkan diri nya, hawa yang sangat tidak bersahabat. Namun, Ia sudah biasa dengan hal seperti ini.

Pikiran Robi kini teralihkan karena siang tadi teman nya Qaram mulai mencari ulah.

(Throw back)

Sesaat sebelum Robi membuat kopi di dapur, di halaman samping rumah, yang entah kenapa begitu berisik. Robi mengintip keluar dan yang ia dapati adalah.. 'Jimmy! Ngapain dia disitu?!', batin Robi.

Dengan kamera vlog yang digenggam Jimmy, Robi terus memantau apa yang sedang ia cari di balik dedaunan kering itu.

Saat ada suara berisik dari kolong wastafel, tikus melintasi kaki nya dan seketika membuat Robi kaget dan mengalihkan perhatiannya pada tikus kecil sialan itu.

Robi hendak mengambil gelas di dekat jendela itu, "Lah, si Jimmy kemana? Udah ngilang aja tu anak"

(Throw Back off)

Ponsel genggam pintar Robi berdering membuyarkan fokus nya. Terlihat jelas di layar, foto istrinya tercinta.

Mama calling..

"Halo, Ma. Kenapa baru bisa nyambung sekarang?? Sibuk banget kayanya ya??"

'Maaf ya, Pa. Mama tadi ada meeting mendadak sama client kita yang dari Bandung itu loh'

"Ohh gitu, yauda iya Ma. Yang penting Mama sehat-sehat aja disana. Mungkin beberapa hari lagi Papa nyusul kesana—

Robi menggaruk tengkuk leher nya, menghela nafas berat, —Papa udah sampai di rumah Key. Kalau ada apa-apa sama Mama, kabarin Papa langsung ya. Anak-anak bisa dititipkan ke Keyos nanti."

'Oke, Pa. Mama tau Papa bisa diandalkan. Thank you, baby'

"Selamat istirahat, Ma. Besok Papa telfon lagi."

'Kamu juga, my baby Robi Darmawangsa, Miss you'

"I miss you more"

Mata Robi kini semakin berat, terasa lelah baginya walau masih hari pertama di tempat ini. Sudah sangat lama ia tidak main kesini karena kesibukan pekerjaan nya yang semakin banyak permintaan konsumen.

***

Jimy terbangun dan terduduk, mengusap leher nya yang sudah berkeringat, baju nya lembab. Nyawa nya masih setengah, saraf otak nya mencoba untuk mengingat apa yang baru saja hadir seakan nyata, mencoba untuk menindih nya dan membuat nya sesak.

Ia melihat arloji nya, 'masih jam 2 pagi, lama lagi pagi, tidur lagi aja ah', pikirnya.

Saat Jimy hendak mengambil posisi baring ke arah kanan, dia merasakan sesuatu ada yang menyucuk paha nya dari dalam saku celana karetnya. Ia baru ingat bahwa benda yang ia temukan tadi siang dimasukkan nya buru-buru karena suasana yang memaksa nya untuk segera pergi dari sana.

Dikeluarkannya benda itu, ringan, berbentuk lingkaran segi enam, masing-masing sisi nya tumpul, namun satu titik terdapat bolongan untuk sesuatu yang harus ditautkan disana.

Jimy seakan tak lepas perhatian dari benda itu. 'Dari kayu apa ya ini, keren banget buat gantungan kunci.'batin nya. Semua jari di tangan kanan nya mengitari seluruh permukaan pada ukiran kayu tersebut. Namun Jimy tersentak, ekor mata nya menangkap sekelebat bayangan hitam, berhenti sejenak di sisi pintu, hampir menyerupai bentuk utuh. Makhluk itu menghadap Jimy yang sedang terduduk takut.

Kedua tangannya menahan bobot tubuhnya, mata nya menjadi liar memaksa untuk melihat dengan jelas karena Qaram memilih untuk mematikan lampu saat tidur. Suhu tubuh Jimy merendah menandakan rasa dingin, perpaduan takut dan khawatir.

Ini adalah kali pertama pengalaman spiritual yang dialami Jimy, bukan hanya bisa merasakan kehadiran, namun pikiran nya telah menciptakan bentuk wujud nya. Jantung Jimy terlalu keras bekerja, ia sudah tidak kuat. Seketika semua menjadi gelap.

Benda itu masih berada disana, di genggaman tangan kanan Jimy. Namun, ada sebuah benda lagi tengah melilit pergelangan tangan nya.

tbc

26 April 2020

Scary Terrorist of The Book [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang