Bahar

66 8 0
                                    

!

kaki itu berjalan dengan pasti keluar dari sedan hitam yang ia parkirkan tidak jauh dari bahar yang sedang pasang.

ia juga membawa bunga untuk sang kekasih yang sedang berdiri dijembatan tak jauh dari tempatnya.

"halo dek!" sapa sang lelaki pada kekasihnya yang sedang menikmati bahar dan angin sore itu.

sang kekasih menoleh. dengan senyum manisnya ia menyambut kedatangan sang kekasihnya. sudah sebulan saat terakhir kekasihnya menemuinya.

"aaa kak Mark dateng juga akhirnya. aku sudah menunggu dari bulan lalu tau" kata si kekasih kepada lelaki itu dengan nada yang tidak pernah berbeda. sang lelaki terkekeh.

"haha nanti kalau kakak keseringan datang kamu malah menghilang kan gak seru" katanya sambil mencebikkan bibirnya. suara tawa menyusul dari kedua insan.

"kangen gak dek?"

"sangat kak"

"oh iya, ini aku bawa bunga. seperti biasa haha"

"aa terima kasih kak. nanti letakkan saja di tonggak yang biasa ya kak"

"baik adekku sayang"

bunga kuning masih ada digenggaman lelaki itu. saat ia pulang, baru ia akan letakkan di tonggak itu. saat ini ia mau menghabiskan waktu yang banyak bersama dengan insan kesayangannya.

angin menerpa keduanya. wangi bahar dan angin terasa sangat indah dan sangat harum. lelaki itu menyukainya. namun karena itulah ia juga membenci kombinasi wangi ini.

keduanya masih terdiam. kekasih sang lelaki memejamkan manik cokelatnya. semburat pink di wajahnya membuatnya terlihat cantik.

"dek" ia menoleh ketika sang kekasih memanggil.

"bagaimana insan-insan itu? masih jahat dengan samudera?"

sang kekasih terkekeh.

"haha kak Mark masih ingat rupanya"

"iya dong. tidak mungkin aku lupa haechan"

sang kekasih terkekeh. kemudian ia berkata, "tidak kak. insan-insan itu sudah mulai sayang dengan samudera. aku senang"

"ah syukurlah. semoga tidak hanya sedikit ya. namun ada banyak yang sayang dengan samudera"

Haechan mengangguk. "waktu-"

"waktunya puisi haha. aku menunggu ini"

"wah kakak ingat ya hahah. baiklah puisi hari ini tentang samudera"

drabbles of markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang