tw// it's already in the title :))
"minhyung...."
"mark! kamu gamau bangun?"
tanya haechan sambil berjalan ke atas. ia memasuki kamar dimana lelaki yang tadi dipanggil tertidur.
"aku udah bangun dari tadi kali" jawab Mark dengan nada kesal yang bergurau.
"ngapain liatin aku kaya gitu chan?"
"gapapa emang ga boleh?"
"ya boleh boleh aja sih"
kata Mark sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal itu.
kak Mark hiks.....bangun!
"mark, kamu ga denger sesuatu gitu?"
"hah apaan?"
wajah Mark terlihat bingung mendengar pertanyaan haechan. haechan tidak langsung menjawabnya. membuatnya makin bingung.
"ada yang manggil, Mark bangun"
"lah itukan kamu yang ngomong tadi? aku dengernya cuma kamu yang ngomong kok"
Jawab Mark dengan nada yang makin bingung. ia bingung apa yang sebenarnya haechan sedang coba tanya kepadanya. karena ia tidak mendengar siapapun yang menyuruhnya bangun kecuali lelaki yang lebih muda didepannya ini.
"kamu bangun gih"
"hah??"
wajahnya makin bingung mendengar haechan berkata demikian.
"aku udah bangun loh inii"
jawabnya kembali sambil memperlihatkan tubuhnya yang sudah berdiri itu.
"bukan itu. maksudku bangun"
"ya aku sudah bangun ini sayangnya Mark"
kali ini Mark memanjangkan kalimatnya karena gemas dengan "ketidaknormalan" haechan pagi ini. lelaki didepannya itu juga terdiam.
"ya iya sih.. ah udah lah sana. kesel sendiri aku jadinya"
"ya lagi kamu kenapa sih pagi pagi malah bingung. mana bikin orang bingung juga. ada masalah hidup apa sih?"
kata Mark sambil berlari sedikit. tau bahwa Haechan kemungkinan akan memukul atau melemparkan bantal kearahnya.
...kak Mark itu kekasihku......ya.
ya dia kekasihku.kak Mark.... bangun kak...
"huh..." terdengar suara helaan nafas didalam kamar tadi. haechan berdiri ditempatnya mematung. ia bingung.
Ia ingin egois. namun ia menyayangi Mark. ia ingin Mark tetap ada disisinya.
"ga ga boleh gitu" katanya sambil menggelengkan kepalanya.
ia memutar balik dan keluar dari kamar itu. sebelum menutup pintu kamar, ia mengamati kamar didalam sana. tak terasa air matanya jatuh.
"Chan ayo turun" suara Mark terdengar dibawah sana.
Haechan cepat cepat mengelap air matanya itu dan menenangkan nafasnya yang sudah mulai memburu.
"maafkan aku Mark.."
KAMU SEDANG MEMBACA
drabbles of markhyuck
FanfictionMark and Haechan in every possible scenario up in my head. baku, semi baku, non baku (tergantung mood ◉‿◉) *there might be rants and other kind of things inside