Pagi ini Taehyung terbangun dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya dan sesak yang memenuhi rongga dadanya juga keringat dingin yang sudah membasahi rambut hitamnya. Entah apa yang terjadi, karena seingat Taehyung tadi malam ia baik-baik saja tapi kenapa pagi ini ia terbangun dengan rasa sakit yang begitu menyiksa.
Ohiya omong-omong tentang semalam, Taehyung jadi teringat sesuatu. Ia teringat saat semalam ada sang appa, hyungdeul dan juga Jungkook yang datang ke rumahnya. Taehyung ingat semalam mereka menangis bersama di kamarnya seraya berpelukan dan berakhir dengan Taehyung yang tertidur di temani oleh hyungdeulnya dan juga Jungkook. Namun, sekarang Taehyung tersadar bahwa hanya ada ia sendiri di kamarnya saat ini, padahal jelas jelas dalam ingatanya semalam ia tidur bersama ke-empat hyungnya, saudara kembarnya dan juga adiknya.
"Jadi benar, semua itu hanya mimpi?" Tanya Taehyung lirih entah pada siapa.
"Hah, seharusnya aku tau bahwa semua tidak mungkin terjadi.." Gumamnya.
Dan tak lama Taehyung dapat mendengar suara dari knop pintu kamarnya yang terbuka.
Cklek~
Deg!
Taehyung tertegun saat ia melihat kini Jungkook yang duduk di kursi roda serta Hoseok yang mendorong kursi roda Jungkook tengah memasuki kamarnya.
"Selamat pagi Taetae hyung." Sapa Jungkook dengan senyum lebarnya.
"Jadi yang semalam itu bukan mimpi?"
"E-eoh pagi Kookie, pagi.." Taehyung menjeda ucapanya lalu menatap Hoseok sejenak.
"Hyung, kau boleh memanggilku Hoseok hyung." Ucap Hoseok dengan senyumnya. sepertinya Hoseok mengerti akan tatapan dari Taehyung.
"Nde, p-pagi Hoseok h-hyung." Gugup Taehyung.
Hoseok hanya tersenyum lalu mendudukan tubuhnya di samping ranjang Taehyung.
"Kau baik-baik saja, hm?" Tanya Hoseok lembut saat melihat raut wajah Taehyung terlihat begitu pucat di sertai dengan tetesan keringat dingin di pelipisnya.
"Um, aku baik-baik saja Hoseok hyung." Jawab Taehyung seraya menganggukan kepalanya.
"Syukurlah kalau begitu, jika ada yang sakit cepat beritahu kami ya." Tangan Hoseok tanpa di suruh pun mengusap surai hitam Taehyung, membuat sang empu tersenyum bahagia.
Sejak kejadian semalam, rasanya Taehyung benar-benar sangat bahagia. Apalagi saat mengetahui bahwa semua ini bukan hanya mimpi belaka.
Melihat Jungkook yang menyapanya lembut tadi dan Hoseok yang memberi perhatian lembut padanya sungguh membuat Taehyung bahagia sekali. Sampai-sampai rasa bahagia yang di rasakan oleh Taehyung tidak dapat di deskripsikan oleh apapun.
Kehadiran sang appa, hyungdeulnya dan adiknya menjadi kebahagian tersendiri untuk Taehyung. Kini keluarga yang sudah di impikan oleh Taehyung sejak kecil dapat terwujud juga. Meski Taehyung tak yakin bahwa semua ini akan bertahan lama.
"Um, Hoseok hyung, Kookie.. Kemana appa, h-hyungdeul yang lain dan Jimin hyung?" Tanya Taehyung pelan.
"Jin hyung sedang membantu Taehee ahjumma memasak di dapur, appa ada di halaman belakang bersama dengan Yoongi hyung dan Namjoon, mereka sedang meminum kopi bersama." Jawab Hoseok.
"Ah satu lagi, Jimin hyung sedang mandi, ayo kita bergabung dengan yang lainnya!" Tambah Jungkook dengan penuh semangat.
"Eum, ayo—"
"Kau sudah bangun, Tae?" Ucapan Taehyung harus terhenti saat Jimin dengan tiba-tiba datang memasuki kamarnya.
"Eoh Jimin hyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Family? [COMPLETE]
Fanfiction"Yang ku tau mereka membenciku dan tak pernah menganggapku sebagai saudara mereka.. Bukan kah menjadi keluarga tidak harus dengan darah yang sama? Aku tau aku berbeda, tapi aku menyayangi kalian seperti saudara yang tak pernah ku miliki.. Jadi bisak...