Saat ini Taehyung dan sang eomma -Taehee- sudah berada di dalam kamarnya. Terlihat Taehee menuntun Taehyung dengan perlahan menuju ranjang king size yang ada disana. Taehee tau, saat ini kondisi sang anak tidak bisa di bilang baik-baik saja. Lihat saja wajah Taehyung yang sudah begitu pucat dengan keringat dingin yang membanjiri pelipisnya.
"Taehyungie.. Kau baik-baik saja, nak?" tanya Taehee lembut seraya mengusap keringat dingin di pelipis sang anak dengan tanganya saat sudah mendudukan tubuhnya di samping ranjang. Begitu juga dengan Taehyung.
"Aku baik eomma, hanya sedikit kelelahan." jawab Taehyung dengan senyum yang terukir di bibir pucatnya.
"Hm tapi eomma yakin kalau Taetae sedang tidak baik-baik saja."
"Eomma, bukankah Tae sudah biasa seperti ini jika kelelahan hm? Eomma tidak perlu khawatir karena aku sangat baik.."
"Setidaknya sebelum aku sampai di rumah semuanya baik.."
Taehee yang mendengar itu pun hanya mengangguk kecil.
"Tadi benar, Tae pergi bersama Namjoon hyung?" tanya Taehee lagi.
"Iya eomma! Namjoon hyung mengajakku pergi ke kedai dan ke Sungai Han!" jawan Taehyung antusias.
"Wah pasti senang sekali ya bisa menghabiskan waktu bersama Namjoon hyung?"
"Tentu saja eomma! Tae senang sekali! Namjoon hyung bilang kalau Taetae ini adiknya eomma, Namjoon hyung bilang kalau dia sudah bisa menerima Taehyung sebagai adiknya tapi itu tadi." Taehee sedikit mengernyit saat mendengar ucapan lirih di akhir kalimat Taehyung.
"Itu tadi?" heran Taehee. Seketika raut wajah Taehyung yang tadinya berbinar kini berubah menjadi sendu.
"I-iya.. itu tadi sebelum kami pulang. Setelah aku dan Namjoon hyung pulang semuanya jadi kacau.." ucap Taehyung dengan nada sedihnya membuat sang eomma terdiam.
"Jin hyung, Yoongi hyung dan Hoseok hyung sepertinya tak suka jika aku dekat-dekat dengan Namjoon hyung. Dan imbasnya tadi mereka marah pada Namjoon hyung.. Aku tak mau kalau mereka marah dan menjauhi Namjoon hyung karena aku. Aku tak mau jika persaudaraan mereka harus renggang karena aku eomma.. Dan itu membuat ku sedih juga bingung."
"Aku sedih karena mereka memarahi Namjoon hyung, seharusnya mereka marah padaku saja. Aku juga bingung eomma."
Taehee menatap Taehyung lembut seraya mengusap pipi tirus sang anak.
"Taetae bingung kenapa hm?" tanya Taehee.
"Tae bingung.. Haruskah Tae menjauh saja dari Namjoon hyung? Dan kembali seperti awal. T-tapi Tae juga tidak mau jauh dari Namjoon hyung." jawab Taehyung seraya menundukan kepalanya membuat Taehee tak tega. Segera ia pun mengusap pipi sang anak agar membuat Taehyung merasa jadi lebih baik.
"Taehyung sayang, dengarkan eomma.. Ikuti saja kata hatimu nak, lakukan apapun yang membuat Taehyung senang. Jika Taehyung senang bersama Namjoon hyung maka lakukan, namun jika itu berat jangan terlalu di paksakan." ucap Taehee membuat Taehyung menatap netra sang eomma dengan serius.
"Sesuatu yang membuatmu sakit jangan pernah di tahan, lepaskan saja." lanjut Taehee.
"Berarti jika Namjoon hyung terus berada di dekat Tae, ia akan merasakan sakit karena hyungdeul yang lain juga Kookie pasti mendiamkan Namjoon hyung. Maka, Tae harus melepaskan Namjoon hyung ya?"
"Hm ya tidak begitu juga sayang. Eomma yakin, suatu saat nanti akan tiba masanya dimana semua hyungdeul juga Kookie bisa menerima Taehyung seperti Namjoon hyung. Ini hanya masalah waktu saja. Jika Tae mau bersabar sedikit lagi, Maka eomma yakin Tuhan pun tidak akan pelit untuk memberikan bahagianya untuk Taehyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Family? [COMPLETE]
Fanfic"Yang ku tau mereka membenciku dan tak pernah menganggapku sebagai saudara mereka.. Bukan kah menjadi keluarga tidak harus dengan darah yang sama? Aku tau aku berbeda, tapi aku menyayangi kalian seperti saudara yang tak pernah ku miliki.. Jadi bisak...