Mereka semua terdiam, hanya menyisakan suara isakan tangis kecil yang dapat terdengar. Rasanya Won Bin ingin sekali membunuh seseorang yang bernama Seojung itu, seseorang yang telah menghancurkan hidupnya. Seseorang yang memberi andil besar dalam permasalah yang ada di keluarga Kim. Taehee juga begitu, tak jauh berbeda dengan Won Bin tapi mau bagaimana pun juga Taehee sudah memaafkanya sejak dulu dan sudah tidak ada lagi dendam yang tersisa di hati Taehee.
Sedangkan Jin dan Yoongi mematung mendengar cerita ini semua. Mereka masih bingung antara percaya dan tidak percaya. Lalu Hoseok hanya terdiam, ia percaya dengan semua ini apalagi tentang seseorang bernama Seojung itu, dulu sekali Hoseok pernah bertemu denganya dan Hoseok benar-benar membencinya saat itu juga.
"Aku tau siapa kau, dan aku membencimu." ucap Hoseok tiba-tiba, membuat mereka yang ada disana menatapnya seketika.
"Kau tau?" tanya Yoongi dan Hoseok menggangguk dengan air mata yang ikut menetes juga.
"M-malam itu, saat appa bilang akan pergi keluar kota. Saat Namjoon berusia 3 tahun kalau tidak salah.. kau datang ke rumah ini malam hari dan, d-dan aku melihatmu bersama dengan e-eomma sedang melakukan hubungan s-suami istri.." jawab Hoseok seraya menatap Seojung dengan penuh kebencian.
Mereka yang mendengar itupun sontak terkejut, terlebih Won Bin.
"Sejak saat itu aku selalu menghindar dari eomma, d-dan aku harus minum obat penenang karena selalu mengingat kejadian malam itu.." lirih Hoseok.
Untuk kedua kalinya mereka terkejut mendengar ucapan Hoseok. Mereka baru tau jika selama ini Hoseok mengkonsumsi obat penenang.
"Hoseok.." Won Bin menatap Hoseok dengan tatapan sendunya.
"Aku benci dia hiks..aku benci eomma hiks.." isak Hoseok.
"Hoseok tenanglah!" Yoongi yang duduk di samping sang adik pun dengan cepat membawa Hoseok kedalam rengkuhanya, mencoba untuk menenangkan sang adik.
"Aku benci dia hyung hiks..M-malam itu aku, a-aku hiks.. Yoongi hyung tolong aku hiks.."
"Tenanglah Hoseok, kau aman bersamaku. Lupakan kejadian itu eoh." Yoongi berusaha berujar selembut mungkin agar tenang kembali.
"Maafkan aku hiks..maafkan aku.."
Won Bin yang geram pun lantas berdiri dan menarik kerah Seojung dengan kasar.
"Kau! Dasar sialan, badebah! Seharusnya kau masuk penjara saat itu! Maafmu tak berguna sialan! Kau—" Won Bin menjeda ucapanya seraya menatap nyalang Seojung.
"Maafkan aku Won Bin, maaf.." lirih Seojung.
"Appa sudah! Kita selesaikan ini dengan baik-baik." lerai Namjoon seraya menarik pelan tubuh sang appa dan membawanya menjauh dari Seojung itu.
Jimin yang melihat semua ini hanya menangis, ia menutup telinganya dengan erat. Lagi dan lagi ia mendengar suara suara dari eomma Ji Woo yang selalu membentaknya. Semua terngiang dengan jelas di kepalanya. Namjoon yang melihat itu pun jadi tak tega, ia segera berjalan menghampiri Jimin dan memeluk tubuh sang adik.
"H-hyung hiks.. Aku takut hyung hiks.." isak Jimin.
"Sttt gwaencana, ada hyung disini.." bisik Namjoon.
Taehee yang melihat Jimin seperti itu pun rasanya ia juga ingin memeluk tubuh Jimin, ia ingin menenangkan Jimin dengan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja, ada dirinya dan juga Taehyung yang akan selalu berada di samping Jimin. Taehee ingin sekali, tapi untuk saat ini ia tak bisa melakukanya.
"Jiminie, ini eomma nak.."
"Appa sebaiknya kita bicarakan ini dengan perlahan tanpa ada emosi. Kau lihat, Jimin dan Hoseok ketakutan." ucap Yoongi membuat sang appa menghela nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Family? [COMPLETE]
Fiksi Penggemar"Yang ku tau mereka membenciku dan tak pernah menganggapku sebagai saudara mereka.. Bukan kah menjadi keluarga tidak harus dengan darah yang sama? Aku tau aku berbeda, tapi aku menyayangi kalian seperti saudara yang tak pernah ku miliki.. Jadi bisak...