Rescue Call

46 8 0
                                    


Ponsel Ji Woo bergetar. Otomatis kedua kakak tirinya itu terkejut. Jun Bi melepas tangannya dari kepala Ji Woo, hingga Ji Woo bisa mengangkat kepalanya untuk bernapas.

"ih, apa-apaan,sih? Kaget tau!" JunHye membuka kontak yang menelepon ke ponsel Ji Woo barusan.

Gou Mingrui-Panggilan suara......

"hah?" entah kenapa badan Ji Woo seperti bergerak sendiri, ia langsung menghampiri JunHye dan tangan kanannya melesat menekan tombol tanda menerima panggilan.

Panggilan terhubung...

"Halo...Ji Woo?"

JunHye dan Jun Bi panik karena teleponnya tersambung, kalau mereka membentak Ji Woo si penelepon pasti dengar dan kalau mereka langsung memutus teleponnya maka si penelepon pasti akan menaruh curiga.

Terlalu lama berpikir, mereka tidak sadar bahwa Ji Woo sudah mendekatkan wajahnya kearah ponsel ditangan JunHye.

"GOU MINGRUI!"

"bodoh!" desis Jun Bi pelan, ia langsung menarik Ji Woo dan mendorongnya hingga jatuh menabrak dinding.

"AAKHH!"

"Ji Woo? lo kenapa? halo? halo?"

TUUT..TUUT...

Jun Bi langsung memutus telepon itu.

"liat aja lo, Ji Woo." Jun Bi dan JunHye keluar dari kamar mandi. JunHye meninggalkan ponsel Ji Woo diatas mesin cuci.

"hhhh..." Ji Woo bersandar didinding kamar mandi, mengatur napasnya. Mulut dan hidungnya banyak kemasukkan air, membuatnya terbatuk-batuk dan sulit bernapas.

-o-

TUUT...TUUT...

"yahhh...teleponnya diputus." MingRui mengutak-atik ponselnya.

"apa yang dia bilang?" tanya Chayrie.

"gak jelas. Dia neriakin nama gue terus tiba-tiba teriak, habis itu teleponnya diputus." Cerita Mingrui.

"Ji Woo kenapa, ya? Kita harus berangkat besok pagi." Hyerin menggigit bibirnya.

-o-

Ji Woo menuruni tangga dan berjalan menuju ruang makan untuk mengambil makan malamnya. Diruang makan, eomma dan dua kakaknya makan sambil bersenda gurau.

Ji Woo mendekati meja makan, mengambil mangkuk, mengisinya dengan nasi dan mengambil lauk. In Yeong, Junhye dan Jun Bi tidak memedulikan Ji Woo dan tetap asyik mengobrol.

Setelah mengambil makan malamnya, Ji Woo kembali kekamarnya.

"eomma, aku sudah selesai makan. Aku mau ke kamar dulu,ya." JunHye mengangkat mangkuknya dan membawanya ke wastafel.

"Aku juga." Jun Bi mengikuti JunHye.

"yasudah, eomma mau ke kamar juga." In Yeong membereskan meja makan.

"ma, Appa masih diluar kota?" tanya Jun Bi.

"katanya,sih pulangnya besok."

Setelah mencuci piring, JunHye dan Jun Bi menuju lantai dua tempat kamar mereka. Mereka melihat kearah kamar Ji Woo yang tepat berada di pojok lantai dua.

Ji Woo memakan makan malamnya sambil menonton youtube dari ponselnya. Lalu, terdengar suara pintu terbuka. Meski Ji Woo tau siapa yang datang, ia tak peduli dan tetap melanjutkan makannya.

"Hey, makan sendirian nih ye..." Ledek Jun Bi.

"mau kami temenin gak, Ji Woo?" tambah JunHye.

Ji Woo tak menghiraukan mereka dan tetap menikmati makanannya, hal itu membuat kedua kakak tirinya jengkel.

"Orang ngomong didengerin,dong!" JunHye menggeser mangkuk ditangan Ji Woo dengan keras, untung tidak sampai tumpah.

Ji Woo tetap tidak peduli. JunHye dan Jun Bi semakin naik darah.

"HEY! Punya telinga gak sih?" Jun Bi mengambil ponsel Ji Woo yang disandarkan didinding, kemudian melemparnya keatas kasur. Ji Woo melirik kearah JunHye.

"A-apa liat-liat?" JunHye semakin kesal.

"Apa enaknya sih, muncul sebagai saudara tiri terus suka ganggu orang. Padahal sendirinya gak suka dibikin kesal." Ucap Ji Woo dingin.

"maksud lo apa?" JunHye menggerakkan tangannya hendak memukul Ji Woo, namun tangannya langsung ditahan adik tiri dihadapannya itu.

"bodoh." Ji Woo melepas tangan JunHye dan berdiri. JunHye dan Jun Bi menatap sinis kearah Ji Woo.

Ji Woo mengangkat mangkuknya dan menumpahkan isinya ke kepala JunHye.

"Aaahh!" JunHye langsung berteriak jijik.

"Ji Woo, berani-beraninya lo--"

"gue udah siap makan." Ji Woo keluar dari kamarnya menuju dapur.

"liat aja lo, Ji Woo." JunHye menatap Ji Woo kesal. Kedua anak perempuan itu pun kembali kekamar mereka.

Ji Woo mencuci mangkuknya, setelah selesai ia segera menuju tangga. Ia melihat In Yeong baru keluar dari kamar.

"ma..." panggil Ji Woo pelan.

"apa?"

"Aku juara kontes disekolah dan akan pergi ke luar kota untuk menjadi trainee disebuah entertainment. Besok aku akan per--"

"gak boleh."Tolak In Yeong singkat.

"eomm--"

"atas apa yang kamu lakukan pada saudarimu, eomma tidak akan mengizinkanmu kemana pun."

"tapi, eom--"

"eomma mau ke dapur, tidur sana!" In Yeong melangkah ke dapur.

Ji Woo menunduk, tak ada lagi harapan untuk pergi bersama teman-temannya. Ji Woo kembali kekamarnya dengan pikiran menumpuk.

Aku hanya bisa menggunakan cara yang bodoh untuk bisa pergi besok pagi.


VS (BOYSTORY) Season 1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang